"Aku mencintaimu hyung..."
Mark menatap lurus - dan tidak tertarik - pada anak laki - laki bernama Haechan yang ada dihadapannya ini. Dia memang sudah mendengar rumor jika ada seorang adik kelas yang tergila - gila padanya. Ternyata orang ini yang disebut - sebut dalam rumor. Mark tidak segera menanggapi pernyataan cinta dari Haechan. Dia mengamati Haechan dari atas hingga bawah, benar - benar tidak menarik hatinya. Jika dibandingkan dengan kekasihnya yang berada di sekolah lain, sangat jauh berbeda.
"Kau tidak perlu menjawab sekarang kok hyung..." Haechan menyodorkan sebuah kotak hadiah pada Mark.
Mata Mark menatap kearah jam tangan mahal yang dipakai oleh Haechan.
'Hmmm... boleh juga anak ini...'
Mark tersenyum lebar, ia memegangi tangan Haechan, "Aku juga mencintaimu."
Mark harus menahan tawanya melihat wajah Haechan yang begitu bahagia.
"Mau menjadi kekasihku?" tanya Mark.
Tentu saja anggukkan kepala penuh semangat diberikan oleh Haechan. Mark melangkahkan kaki lebih mendekat pada Haechan, memeluk tubuh adik kelasnya yang pasti saat ini berada dalam keadaan yang begitu bahagia. Mark hanya perlu berpura - pura, bermain - main sejenak dengan hati Haechan. Tidak terlalu buruk bukan. Dia tidak akan menyakiti hati Haechan dengan penolakan dan dia juga akan mendapatkan apa yang diinginkannya.
@@@@@
Haechan menatap kearah Mark yang benar - benar memasang wajah cemberut dan masam sedari tadi.
"Hyung benar - benar ingin handphone itu ya," kata Haechan.
Mark tersenyum tipis, "Aku tunggu saja sampai punya uang. Aku mau menabung dulu saja."
Haechan baru saja akan meminum jus alpukatnya ketika Mark menghela nafas dengan kasar.
"Tapi begitu uangku terkumpul, barangnya sudah tidak ada," kata Mark, "Selalu saja begitu, menyedihkan memang hidupku yang miskin ini."
Melihat kesedihan Mark, Haechan benar - benar tidak tega. Ia bangkit berdiri, "Aku mau ke toilet sebentar ya hyung... jangan pergi - pergi dari sini."
"Eh..."
"Cuma sebentar kok," kata Haechan yang melangkah pergi dari hadapan Mark.
Haechan keluar dari area foodcourt, melewati area kamar mandi dan lurus masuk menuju sebuah toko handphone yang tadi sempat ia sambangi dengan Mark.
@@@@@
Mark terperanjat dari tempat duduknya ketika melihat sosok kekasihnya tiba - tiba saja datang dengan wajah yang jelas terlihat marah.
"Sayang... sayang... aku bisa menjelaskan," ucap Mark yang berusaha untuk menekan amarah dari perempuan cantik bertubuh mungil didepannya ini.
"Mau menjelaskan apa lagi kau? Jelas - jelas aku melihat kau pergi dengan laki - laki itu... adik kelasmu itu.." ucap si perempuan cantik.
"Aku tidak benar - benar mencintai Haechan," kata Mark, "Aku hanya bermain - main dengannya. Yang aku cintai hanya kau saja."
"Bohong!!" teriak si perempuan cantik yang kemudian menatap kearah belakang Mark.
Perasaan Mark yang sudah sangat tidak enak, menatap kearah belakang dan benar saja ketika ia menolehkan kepala kearah belakang dan menatap pada Haechan yang berdiri kaku dengan mata dipenuhi bulir airmata dan tangan memegangi kantong belanja dari toko elektronik yang tadi Mark masuki dengan Haechan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shikigami : The Lost Memory (MarkHyuck Center's Story)
FanficSebagai guardian, Mark seharusnya mendapatkan pasangan shikigami yang siap menyembuhkannya. Tetapi dia malah tertarik pada seorang shikigami yang kehilangan ingatan dan bertemu secara tidak sengaja ketika Mark terluka parah. Mark merasa Haechan ada...