Happy reading
.
.
."Dokter ambilkan itu!!" Teriak salah satu dokter dari dalam
Chenle yang menunggu dari luar kini merasa panik dan ingin menerobos masuk kedalam ruangan tersebut, sungguh. Chenle ingin saja menangis sambil berteriak disini
Kenapa ini bisa terjadi pada Jisung? Tolong, Jisung masih ingin menikah dengan chenle. Tapi Tuhan tau bahwa mereka akan menikah, jadi chenle yakin Tuhan akan memberikan kesempatan buat Jisung
Kali ini keadaan semakin kritis. Chenle yang masih menangis dan dokter yang berusaha membuat detak jantung Jisung kembali normal
Sekitar 20 menit setelah ini, dokter keluar dan menghampiri chenle
"Zhong Chenle?" Panggilnya dan chenle menoleh kearah dokter tersebut, ia berdiri dibarengi oleh bibinya
"Bagaimana kondisi nya dok?!" Tanya bibi kepada dokter, wajahnya sudah terlihat sangat ketakutan
"Maaf, saya sudah berusaha semaksimal mungkin. Jisung tidak dapat diselamatkan" ucapnya yang begitu sedih
Chenle yang tadinya menangis kini tambah menangis lagi dan berlari menuju ruang dimana Jisung diperiksa
Disana chenle melihat Jisung yang ditutupi kain putih dan melihat detak jantungnya tidak berdetak kembali. Ia segera menghampiri jasadnya dan membuka kain putih tersebut
Jisung sudah tidak ada di dunia chenle. Kau harus mengikhlaskannya, Tuhan berkata lain kepadamu. Semua yang berhubungan dengan Jisung akan kau kenang selamanya.
Chenle memeluk jasadnya dan berbicara dalam hati tidak percaya kalau ini nyata. Mungkin ini hanyalah mimpi chenle, dan kenapa mimpinya seburuk ini?
Bisakah chenle mengikhlaskan ini semua? Apa dia sanggup untuk hidup sendiri disini? Atau dia harus kembali ke Korea dengan keadaan tidak karuan lalu bunuh diri? Kita tidak tau
"Jisung a, kau sangat jahat. Haha kau masih punya janji bersamaku, mana? Apa kau menempati janji mu itu? Tidak sung, kau mengingkarinya. Aku sangat kecewa padamu, tapi aku juga sayang kamu. Mungkin aku akan menyusul mu, ah tidak. Aku juga punya janji sama dirimu, bahwa aku tidak akan menyerah begitu saja. Oke oke, aku akan menempati janjimu itu, ya meski akan sakit. Selamat jalan Jisung"
Chenle kali ini sangat tidak mood untuk hidup di bumi. Tapi ia punya janji kepada Jisung agar bisa hidup tanpa dirinya, ya meski itu akan menyakitkan
"Astaga, Aku mendengar bahwa tuan Jisung mengalami kecelakaan? Ahhh baru saja aku ingin mengungkapkan perasaanku" ucap Jimin begitu kesal
Chenle mendengar itu semua. Dan menghampiri Jimin sambil menatapnya dengan tajam
"Siapa kamu?" Bingung Jimin
"Kamu suka sama dia?!"
"Ha? Ga ngerti saya"
"Jadi gini nyonya, katanya. Kamu suka sama pacarnya chenle?" Lanjut bibi
"Oh jadi kamu pacarnya Jisung? Hahaha ga level tau ga, kamu cowo dan Jisung suka sama cewe" sinis Jimin
"Kalau belum tau aslinya jangan ngomong sembarangan ya mba, anda tau? Jisung suka sama cowo dan ga terlalu suka sama cewe" tangan chenle menampar pipi Jimin dan langsung menyuruhnya pergi agar tidak menganggu
"Lagian Jisung udah ga ada" balas Yoona
Chenle mengangguk dan juga menyuruh Yoona untuk pergi dari sini. Chenle tidak ingin diganggu oleh dua sekertaris gatal itu
~~~>>
Pemakaman kini telah dilaksanakan. Chenle melihat foto Jisung berada didepannya yang dikelilingi oleh ratusan bunga. Sungguh, chenle ingin menyusul Jisung tetapi ia sudah berjanji dengannya
Chenle berdiri melewati Im Yoon-ah, dan tidak sengaja mendengar pembicaraan dia
"Mampus, rasain lu sung. Masa lu pura pura gatau kalo gue mantan lu dulu"
Chenle segera berhenti dan menatapnya. Sungguh diluar dugaan ternyata Yoona lah yang membunuh Jisung
Chenle segera menampar keras pipi Yoona dan segera memanggil bibinya untuk memanggil polisi. Chenle mengikat tangan Yoona dan segera menunggu kedatangan polisi
"Maksud lu apa? Lepasin gue" bentak nya
"Lepasin gue bajingan! Gue laporin lu ke polisi"
Chenle tidak takut, karena ia berbuat salah maka harus mempertanggung jawabkan perbuatannya. Dan tak lama polisi datang ke lokasi
"Pak! Tangkep bajingan ini pak! Dia mengancam saya" bentak Yoona
"Diam! Anda saya tangkap atas kasus pembunuhan terhadap saudara Jisung"
"Saya ga ngelakuin apa apa pak!"
"Jelasin saja nanti di kantor" ucapnya sambil membawa dirinya menuju mobil yang sudah disediakan
"Awas aja lo bangsat! Gue tandai muka lo" bentaknya kepada chenle
Chenle hanya melihatnya dengan sangat tidak menyangka. Jisung tidak ada gara gara mantan pacarnya, dan chenle masih tidak tau bahwa sebenarnya Im Yoon-ah mantan pacarnya
Tapi kelihatan mantannya tidak menyukai Jisung dan alhasil dia membunuh Jisung dengan cara memblongkan rem mobilnya
Chenle harap dia dipenjara seumur hidup dan tidak akan keluar lagi. Sungguh, chenle sangat sedih kehilangan pacarnya itu
"Iya siapa ya?" Tanya bunda Jisung
"Maaf, saya bibi di rumah baru Jisung dan chenle nyonya" jawabnya
"Rumah baru?"
"Iya nyonya, maaf sebelumnya. Jisung sudah tiada nyonya"
"Maksud bibi? Jisung tiada? Ga mungkin, ga mungkin bi! Bibi bilang kalo ini prank" bunda Jisung tidak menyangka kalau anaknya pergi secepat itu, dia ingin sekali menghampiri mereka tetapi tidak tau tempatnya dimana
"Dimana ini bi?! Saya akan kesana"
"Ini di los angeles nyon, anda bisa kesini di jalan ***"
"Tunggu saya disana" bunda Jisung segera memberitahukan semua orang yang ada dirumah dan menuju tempat di mana Jisung dimakamkan
Los angeles, kota yang sangat indah dan rupawan yang enak dipandang dengan semua orang. Bahkan turis menyukainya
Tapi tidak dimata chenle, ini kota sangat merugikan baginya. Andai saja chenle menyuruh Jisung untuk berdiam diri dirumah dan tidak keluar sama sekali, pasti kejadiannya tidak seperti ini
Hey, kau harus mengikhlaskannya, Tuhan pasti menyayangi mu dan juga menyayangi Jisung diatas sana. Jisung melihatmu dan mendukung mu dari atas, jadi kau harus berusaha agar tidak membuat Jisung sedih di atas sana
Bye Jisung
.
.
.End
Thank you for reading this story, I hope you all can understand it
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT C || JICHEN✓
AléatoireBerkisah dari seorang pria yang berkebutuhan khusus. Ia sering mendapat hinaan dari teman temannya bahkan gurunya sendiri, ia sering diuji oleh Tuhan. Tetapi ia masih bisa bertahan sejauh ini Dan dia bertemu dengan seorang pria kaya raya yang membua...