28

2.3K 218 10
                                    

Happy Reading!!

"Saya sudah tanyakan pada kalian tentang masalah kontrak ini minggu lalu, dan kalian jawab sudah selesai lalu kenapa Direktur Axel bilang padaku bahwa dia bahkan tidak menerima rincian terbarunya kenapa?!"Bentak Shani membanting map cokelat berisi kertas kontrak kerja sama itu pada karyawan nya.

Dia sangat marah karena ini bukanlah caranya bekerja. Dia seorang perfeksionis yang selalu menyelesaikan sesuatu tepat waktu, dan melihat ini, dia sangat kesal.

"Kontrak itu hilang dihari kami akan mengirimnya pada Direktur Axel, bahkan semua File yang bersangkutan dengan kontrak itu juga hilang seolah ada yang menghapusnya dengan sengaja,"

"Jadi kami terpaksa membuat ulang yang baru, menghubungi lagi pihak Direktur Axel dan baru hari ini terkirim karena Direktur Axel baru saja kembali dari perjalanan bisnisnya, kami benar-benar minta maaf Ms. Shani"

Dengan menundukkan kepalanya, Shanju menjelaskan permasalahannya dan meminta maaf tentang apa yang terjadi.

"Shanju, ini pertama kalinya saya mendengar kesalahan darimu!"Balas Shani mendengus kesal.

Merasa bersalah karena sudah menumpahkan segala kelelahannya pada sahabatnya ini, ia tau bahwa Shanju tidak pernah seteledor ini, meskipun begitu, ini tentang pribadinya, dia tidak bisa mentolerir kesalahan kecil sekalipun.

"Saya akan bicara pada Direktur Axel, kalian semua kembali dengan pekerjaan kalian masing-masing!"Pinta Shani membalikkan kursinya membelakangi Shanju dan karyawan lainnya yang kini berdiri menatap kearahnya lalu berlalu keluar meninggalkannya.

...

Chika sekarang sedang bosan, dia sedang dikamar nya sendirian. Biasanya Ara selalu ada dikamar nya dan mengajak nya berbincang walaupun terkadang Ara menyebalkan.

"Mungkin lagi ngerayain kemenangan kali jadinya lama"Ucap Chika pada dirinya sendiri.

Chika melihat-lihat isi instagram dan dia tidak sengaja mendapati postingan Ara yang baru saja dikirim lima menit yang lalu. Postingan itu berisi foto Ara bersama teman-temannya. Ara tadi pamit padanya untuk mengikuti balapan motor. Awalnya Ara tidak mendapatkan izin darinya namun entah mengapa ketika Ara mengucapkan rangkaian kata manis Chika menjadi luluh.

Baru saja Chika memikirkan Ara tiba-tiba pintu kamarnya diketuk. Dengan cepat Chika bergerak untuk menuju pintu dan membukakannya pelan.

Itu Ara. Dia datang dengan membawa sekantong plastik yang Chika tidak tau isinya apa. Selanjutnya Ara masuk.

"Maaf ya aku pulang nya telat"Ucap Ara sambil menaruh sekantong plastik itu diatas meja belajar Chika dan dia juga melepaskan jaketnya.

"Itu makanan buat Kak Chika"Ara menunjuk sekantong plastik tadi.

"Buat aku?"Chika menunjuk dirinya sendiri.

Ara mengangguk, "Kak Chika belum makan kan?"

Chika terkejut ketika Ara mengetahui jika dia belum makan, "Kok kamu tau Raa?"

"Tadi Mama Naomi nelpon aku katanya Kak Chika gak mau makan, karena Kak Chika kan kalo makan sering bareng sama aku. Kebetulan tadi aku abis makan-makan sama temen-temen aku jadi aku inisiatif buat pesanin Kak Chika"Jelas Ara, "Kak Chika beneran belum makan ya?"

Chika menggangguk singkat, kemudian dia mengambil piring dan sendok yang masih ada dikamarnya dan belum digunakan sama sekali.

Jika Aku DipelukmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang