07:Dika senyum!?!

409 92 15
                                    

"Emang ada orang cacar air 2 kali?." Tanya Alya setelah mendengar Samudra menceritakan kejadian tadi di kelasnya.

Arvin, Alya, dan Samudra menoleh pada Eca dengan tatapan penuh tanda tanya, sementara yang gadis itu malah sibuk melahap bekal makan siangnya.

Eca tersenyum jahil melihat teman-teman nya, "Eca juga baru tahu." Cengir nya.

"Lo gimana sih, lo yang bilang masa lo gak tahu." Ujar Alya.

Sementara di samping Eca ada Arvin yang baru saja membuka kotak makannya, laki-laki itu tidak menghiraukan percakapan teman-teman nya.

"Samsul, lo bawa bekal apa hari ini?." Tanya Eca pada Samudra yang baru saja ingin membuka kotak makannya.

"Seperti biasa." Jawab Samudra.

Setelah membuka kotak makannya yang berwarna kuning itu, Samudra memamerkan nya kepada teman-temannya. Arvin tidak perlu mengintip apa isi bekal sahabatnya itu, dia tahu pasti isinya nasi, mie goreng, dan telur lagi.

"Pray for usus nya Samudra." Sahut Alya setelah melihat bekal Samudra.

Eca tertawa lepas, "Kalau lo Vin, bawa bekal apa?." Tanya Eca.

Arvin menunjukkan bekal nya yang berisikan nasi goreng.

"Ihhh ini nasi goreng bunda lo yaa?, min–." Eca belum sempat menyelesaikan perkataan nya, Arvin langsung memberikan Eca bekal nya.

Arvin tahu kalau Eca sangat suka nasi goreng buatan bunda nya, dan dari kemarin dia terus saja bertanya kapan bundanya memasak nasi goreng lagi.

"Aaaa makasih Arvin saputra!." Ucap Eca sambil tersenyum.

Sementara di depan mereka ada Alya dan Samudra yang berdebat, entah apa yang mereka debat kan hingga membuat Alya sudah ingin melipat bumi.

"Mie kuah lebih enak." Ujar Alya.

"Apasih, enak kan mie goreng." Bantah Samudra.

"Eh Samsul, lo belum ngerasain yaa makan mie kuah pas lagi hujan hujan?."

"Lo belum ngerasain makan mie goreng tambah telur ceplok."

"Apasih, sama-sama mie juga." Potong Arvin.

Arvin mengeluarkan Yakult dari saku jaket nya, ia memberikan minuman mungil itu pada Samudra.

"Nih, cintai usus mu." Ucap Arvin.

"Sumpah sahabat kayak Asap cuma satu di dunia ini, gak ada di shopee." Kata Samudra membuat Alya dan Eca terkekeh.

Mereka berempat pun kembali memakan bekal mereka masing-masing dengan lahap dan tenang, hingga atmosfer di sekitar mereka berubah ketika seorang lelaki  berjalan menghampiri meja mereka.

"Eca." Panggil lelaki itu membuat sendok yang sedang Eca pegang terjatuh, suara berat dari laki-laki itu tidak asing di telinga nya namun ini pertama kali suara itu menyebutkan nama nya.

Mata Samudra melebar melihat sosok lelaki itu, ia menyenggol sikut Alya yang sedang duduk di samping nya.

Tak hanya mereka, Arvin pun sedikit terkejut, namun ia berusaha memasang wajah yang biasa saja.

Arvin mengambil sendok yang Eca jatuh kan dan mengelap sendok kayu berwarna merah muda itu dengan tisu.

"Gue gak salah lihat kan?." Bisik Samudra pada Alya.

"Kita salah lihat, ini mimpi." Balas Alya.

"Cubit gue." Mendengar ucapan Samudra barusan, Alya langsung mencubit lengan lelaki itu membuat ia merintih kesakitan.

Untuk Dika [Tahap Revisi] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang