Never Happy Ending

1. Jaemin dan K-Pop

Pertama kali Lala bertemu Jaemin adalah dua tahun lalu. Awalnya, gadis itu tak tertarik dengan K-Pop sebelum racun Miyeon menyebar padanya. Miyeon yang merupakan pecinta K-Pop sering sekali mendendangkan lagu K-Pop di dekatnya. Bahkan, dentuman musik elektronik dance dan K-pop beradu merusak gendang telinganya. Hampir saja dirinya memecat Miyeon jadi sahabatnya. Namun, saat kedua bola matanya bertatapan dengan salah satu pria idaman wanita di balik layar laptop milik Miyeon membuat dirinya langsung terpesona.

Pria itu adalah Na Jaemin. Saat di layar kaca, dia tampak begitu ekspresif dan suka sekali tersenyum. Suara uniknya bagai candu untuk Lala. Baru pertama kali ia merasakan sesuatu yang menakjubkan seperti ini. Padahal, ada member lain yang lebih tampan dari Jaemin. Seperti Jaehyun, Taeyong, Doyoung, ataupun Yuta. Akan tetapi, hanya Jaemin saja yang dapat menggemparkan hatinya.

Sejak saat itu, Lala setiap hari menyibukkan diri menonton MV Nct. Diam-diam gadis itu selalu duduk di depan televisi saat pujaan hatinya tampil di televisi. Dengan setia ia menonton setiap performance Jaemin. Jujur saja, suara Jaemin tidak sebagus Haechan. Namun, lagi-lagi karena sudah terkena virus bucin, suara Jaemin terdengar lebih merdu dari yang lain.

Miyeon mencoba mengerti sikap Lala. Awalnya Lala begitu anti K-Pop sebelum terpesona pada Jaemin, dan sekarang Lala menjadi fanatik. Di mana di setiap dinding kamarnya tertempel foto Jaemin. Gadis itu bahkan lebih banyak mengoleksi album Nct daripada dirinya. Setiap memasuki kamar Lala ia selalu geleng-geleng kepala. Karena setiap hari, dinding gadis itu akan semakin penuh oleh poster dan photo card Jaemin.

Ah, pesona Jaemin memang luar biasa. Orang seanti Lala saja bisa terpesona sedalam-dalamnya.

"La." Miyeon duduk di sebelah Lala yang terpejam sambil memakai earphone di kedua telinganya. Ia yakin seratus persen Lala sedang mendengarkan lagu Nct. Terutama Nct Dream.

Lala menoleh pelan, gadis itu mengerjap-ngerjapkan matanya sebelum menatap wajah lembut Miyeon. "Ada apa?" tanyanya sembari melepas earphone-nya, saat melihat wajah Miyeon yang gusar.

"Aku kehabisan tiket konser Nct Dream," seru gadis itu sedih.

Lala pikir apa. Ternyata Miyeon kehabisan tiket konser boyband favoritnya. Gadis itu menepuk pundak Miyeon. "Tidak apa-apa, Miyeon. Lagi pula kita bisa menonton konser di lain waktu. Tidak usah bersedih," hiburnya.

Miyeon merasa bersalah karena ketidak cekatannya Lala tidak bisa bertemu Jaemin secara langsung untuk pertama kalinya. Miyeon tahu bahwa Lala diam-diam selalu menanti melihat wajah tampan Jaemin secara langsung. Namun, selalu saja ada halangannya. Beberapa bulan lalu, Lala tidak bisa menonton konser karena kedua orang tuanya tidak mengizinkan. Bulan ini, mereka kehabisan tiket.

"Apa kau tidak apa-apa?" tanyanya pada Lala. Ia mengkhawatirkan gadis itu.

Lala tersenyum kecil. "Tenang saja," jawabnya. Tidak dapat bertemu Jaemin secara langsung bukanlah masalah besar. Ia masih bisa mengagumi laki-laki lewat foto atau MV. Oh, iya. Ada televisi juga yang menjadi perantara. Banyak sekali media yang dapat ia gunakan untuk mengagumi Jaemin. Kalaupun bertemu secara langsung. Ia tidak yakin akan baik-baik saja. Biasanya konser selalu ramai dan penuh orang. Dirinya yang tidak suka keramaian dan terlalu anti sosial akan kelabakan. Membayangkannya saja sudah membuat kepalanya pening. Untung saja tiket telah habis. Kalau tidak ia tidak yakin bisa hadir.

Melihat senyum di wajah Lala membuat Miyeon tidak khawatir lagi. Gadis itu tertular senyum Lala yang begitu tulus. "Sebagai tanda terima kasih. Bagaimana kalau aku traktir tteokpokki?"

Wah, ide bagus!

Lala mengacungkan jempolnya dengan senyum sangat lebar. Jika diingat-ingat, sudah lama ia tidak memakan olahan tepung beras itu. Ah, sepertinya akan lezat sekali.