CHAPTER 11

200 7 0
                                    

3 tahun lalu

seorang pasien berusia 60 tahun mengeluh dadanya sakit setelah mengalami operasi paru-paru 6 bulan lalu, dengan Charlie sebagai dokter bedah utama. Setelah di lakukan pemeriksaan kembali dengan rontgen, hasil menunjukan paru-paru hiperinflansi,keruh dengan bula yang menyebabkan sulit bernafas. Toni yang menjabat sebagai dewan dokter di rs, langsung mengambil tindakan dengan melakukan prosedur bullectomy (*). toni melihat ke monitor seperti ada keanehan saat ia menyayat dan mengempiskan bulla pada paru-paru pasien,sebuah benda asing menumpuk di dalam paru-paru. Toni langsung melakukan tindakan pembedahan dan mengeluarkan beda asing tersebut yang ternyata adalah sebuah sarung tangan karet. Tonipun memanggil semua dokter yang menangani operasi tersebut.

dari hasil audit dan penelusuran,di ketahui bahwa Charlie dalam keadaan mabuk saat operasi berlangsung. Persidangan pun di lakukan, pengacara dari pasien menuntut rs tersebut dan beritapun menjadi besar di seantaro Malaysia. Keluarga Charlie memanggil toni untuk menyelesaikan masalah ini secepatnya. Tapi satu permintaan mereka untuk tidak melibatkan Charlie,karena dia adalah penerus rs ini. jelas saja toni menolaknya,toni menuntut agar Charlie mempertanggung jawabkan semua perbuatannya Selama ini sebagai seorang dokter, karena bukan sekali atau 2 kali ia selalu lalai sebagai seorang dokter. Keluarga Charlie menghukum Charlie hanya dengan memberinya skors selama 2 bulan, sedangkan pengacara mereka meringkus semua media untuk tidak menyebutkan nama Charlie. keputusan sidangpun menjatuhkan hukuman pada asisten dokter yang tidak bersalah,sedang korban hanya di beri uang damai yang tidak seberapa.

Toni merasa geram dan tidak adil. Ditambah Sejak ia melihat tingkah laku Charlie terhadap seorang wanita di depannya, ia tidak dapat menahan amarahya. Di tengah seminar yang di hadiri beberapa wartawan, toni mengungkapkan kejadian tersebut dan memukul Charlie di depan umum. Dari sekian banyak wartawan hanya 1 media dan pengacara keluarga korban yang memihak toni dan membantu toni meneruskan kebenaran kasus tersebut yang masih berlarut-larut sampai sekarang.

Sejak di skors, sikap Charlie makin brutal, ia sering tidak pulang dan mabuk-mabukan. Charlie selalu memaksa untuk di layani oleh Lydia ketika sedang mabuk,dan akan memukulinya bila Lydia menolaknya. hingga suatu hari ketika ia pulang, Lydia memberitahunya bahwa ia hamil dan meminta Charlie untuk berhenti mabuk tapi fokus sebagai dokter. Sejak ia menikah dengan Charlie, Lydia mengorbankan karirnya sebagai dokter karena Charlie yang terlalu cemburu. Lydiapun mengabarkan pada orangtua Charlie bahwa dirinya hamil,orangtua Charlie menyambut bahagia kabar tersebut. mereka memanggil Charlie dan menyuruhya untuk bersikap baik pada Lydia dan berhenti mabuk-mabukan.

Charlie mengira Lydia melaporkannya ke orangtuanya. Ia pulang dalam keadaan mabuk,berteriak memanggil Lydia yang saat itu sedang mandi. Ia masuk ke kamar mandi dan menjambak rambut Lydia. Charlie menyeretnya keluar dari kamar mandi hingga ia terpeleset dan jatuh. Charlie menamparnya dan mendorongnya ke sofa. Melihat Lydia yang terlanjang, Charlie menyunggingkan senyumnya, ia membuka celananya dan berjalan menghampiri Lydia. Charlie tertawa meremehkan dan membalik tubuh Lydia dan memasukinya dari belakang.

Lydia berteriak dan berusaha melepaskan diri, tapi Charlie menarik rambutnya kebelakang, semakin kuat ia menghujamkan dirinya ke Lydia, semakin keras ia menarik rambut Lydia yang membuatnya berteriak dan menangis kesakitan. Lydia berhasil mengambil sebuah botol di dekatnya dan melemparkannya ke kepala Charlie dan berhasil membuatnya lepas dari tubuh Lydia. pelipis Charlie berdarah membuatnya langsung naik pitam.

Lydia yang mencoba berdiri,terhuyung dan jatuh saat ia berusaha melarikan diri. Charlie berteriak, ia berdiri dan langsung menendang Lydia layaknya bola di lantai. Lydia berusaha melindungi perutya,dan Charlie menendangnya berulang-ulang. Charlie menarik rambut Lydia hingga membuatnya berlutut di depan Charlie. Ia menangis dan memohon pada Charlie demi anak di perutnya. Charlie menyunggingkan senyumnya dan menapar Lydia berkali-kali lalu menyeretnya dan melemparnya ke tepian tangga. Lydia merangkak dan mencoba berdiri, tapi ia terpeleset dan terjatuh dari tangga yang membuatnya tak sadarkan diri.

THE SUNFLOWERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang