chapter 1

52 4 0
                                    

Peringatan!

Cerita ini dibuat murni hasil karangan imajinasi saya.

Saya tidak bermaksud untuk menyinggung pihak manapun! Bagi yang sekiranya kurang suka dengan cerita yang membahas malaikat dan iblis, saya sarankan untuk tidak membaca cerita ini.

Bagi yang ingin menyampaikan kritik atau saran bisa chat saya atau lewat kolom komentar. Terimakasih atas waktunya. Selamat membaca! ______________________________________

Debur ombak menggulung, menyisir butiran pasir hitam di pesisir pantai malam itu, disana berdiri lah Daniel, seorang malaikat berwajah tampan yang sedang terdiam menatap lautan dengan tatapan kosong.

Seluruh tubuhnya berlumuran darah segar akibat perbuatan yang baru saja ia lakukan, ia tahu bahwa seharusnya ia tidak melakukan hal keji seperti itu, namun semuanya ia lakukan demi seorang gadis muda bernama Katia, seorang gadis yang membawa kunci perdamaian antara kaum Iblis dan Malaikat di dalam jiwanya.

Kini gadis itu sedang berada di Chicago dan akan segera menuju ke California - tempat di mana Daniel berada - untuk melanjutkan kuliahnya, dan Daniel harus selalu menjaganya setibanya Katia di California dari para Diablo marginado Atau Katia akan mati dan perdamaian antara kaum Iblis dan Malaikat akan hancur.

Sudah ribuan tahun lamanya Daniel menjaga Katia dari para Diablo marginado Agar perdamaian antara kaum Iblis dan Malaikat tetap utuh. "Hei Daniel! Apakah kau akan terus diam dan melamun disitu sedangkan aku bekerja keras untuk mengikat makhluk menyebalkan ini menggunakan rantai? Enak sekali kau! " Sindir Victor, seorang iblis yang paling bengis dan sadis diantara iblis iblis lainnya, sayapnya yang besar, berwarna gelap, dan memancarkan aura kematiannya itu terlihat agak terbentang selepas mengejar Diablo marginado .

Daniel hanya menatap kosong kearah mayat berlumuran darah yang sudah setengah terikat, tanpa banyak omong, ia langsung melemparkan mayat itu ke laut. "Apa yang kau lakukan?! Makhluk itu bisa saja hidup kembali jika tidak diikat dengan benar!" Kaget Victor, karena kagetnya itu,ia langsung membentangkan sayapnya yang spontan langsung menimbulkan angin yang cukup kencang. "Hei! Tenanglah! Pak tua itu tidak akan bisa hidup kembali, karena dia bukan bagian dari Iblis ataupun Malaikat,ok? So please calm down!" Sahut Daniel dengan nada agak tinggi, ia melepas bajunya lalu ia segera membersihkan badannya yang berlumuran darah, Victor yang terlihat masih agak emosi sekaligus terkejut hanya bisa menghela nafas panjang melihat kelakuan teman malaikat nya itu, misterius dan penuh kejutan.

Tak lama kemudian, Victor menghampiri Daniel yang kembali termenung setelah membersihkan diri. "Sudahlah Daniel, jangan terlalu memikirkan Katia, aku yakin ia akan baik baik saja, lagipula di Chicago itu tidak ada Diablo marginado, seharusnya kau senang." Ucap Victor.

Daniel tak menjawab, ia hanya menunduk, menunduk karena teringat masa lalu yang hanya di ketahui oleh dirinya.

Sementara itu ribuan kilometer jauhnya dari tempat Daniel berdiri ,terlihat seorang gadis berambut panjang sedang berlarian sepanjang koridor ruang tunggu bandara, ia terlihat sangat terburu buru karena waktu keberangkatan pesawat yang ia pesan sudah hampir tiba, jika diingat ingat, entah sudah berapa kali ia menabrak calon penumpang lain dan mengucap "Aduh maaf saya tidak sengaja." Ya! Hari ini sungguh hari yang memalukan.

Walaupun sempat hampir telat, beruntung pesawat yang sudah ia pesan belum take off dari bandara dikarenakan ada delay pemberangkatan untuk sementara. Namun lagi-lagi gadis itu melakukan hal ceroboh, jika sebelumnya ia secara tak sengaja menabrak calon penumpang lain, sekarang ia sudah dua kali salah menempati tempat duduk, benar-benar gadis yang ceroboh! Setelah beberapa saat, akhirnya ia menemukan tempat duduk yang benar, dengan segera ia langsung meletakkan beberapa barang bawaannya ke dalam tempat penyimpanan karena sesaat lagi pesawat akan segera take off.

Saat gadis itu sudah duduk dan menggunakan bantal leher nya, tiba-tiba penumpang di sebelahnya menyapa dan bertanya "halo gadis cantik, kenapa sepertinya kau terlihat sangat lelah, apa yang terjadi?" Tanya penumpang tadi dengan sangat ramah, penumpang tadi adalah seorang perempuan ,umurnya berkisaran sekitar 30-35 tahun, rambutnya ikal terurai panjang, dan wajahnya pun juga sangat cantik.

"Ah..tidak ada apa apa kok Bu..tadi saya hanya hampir terlambat saat hendak menaiki pesawat ini."

"Oh.. baiklah jika begitu, ngomong ngomong jika ibu boleh tau, siapa namamu wahai gadis cantik?" Tanya ibu tadi, sepertinya ibu ini sangat penasaran dengan gadis itu.

"Nama saya Katia, Katia Van Dess..kalau boleh tau, nama ibu siapa ya?" Tanya balik Katia setelah ia memberitahu kan namanya, sebenarnya kata agak terkejut karena setelah beberapa detik ia memberitahu kan namanya,ibu tadi seperti samar samar mengekspresikan rasa puas dan juga niat terselubung, namun dengan segera ia langsung menutupi rasa terkejut dan curiganya itu, lalu mengganti nya dengan senyuman manis. "Nama ibu adalah Vallyca.." dan begitulah seterusnya ,mereka terus mengobrol hingga tak terasa kalau sebenarnya mereka sudah sampai di tujuan mereka. California.

Setibanya Katia di bandara, ia dengan segera berpamitan dengan bu Vallyca dan bergegas untuk menemui pacarnya, Daniel. Di hari itu bandara terlihat agak lumayan ramai akan calon penumpang dari pada hari-hari yang lain, namun walaupun saat itu bandara sedang ramai, Katia tetap bisa membedakan yang mana pacarnya walaupun dari kejauhan dikarenakan postur tubuh Daniel yang tinggi dan gagah. Ia langsung berlari kearah Daniel dengan senyum yang merekah lalu ia dengan segera memeluk dan mencium Daniel, menumpahkan semua rasa rindu yang telah ia bendung selama ini. Sama seperti biasanya, ketika Daniel memeluk nya balik, rasanya Katia seperti sedang diajak terbang menembus awan. Hari ini Daniel mengenakan Kaos pendek berwarna abu-abu yang memiliki dua lubang kecil di bagian punggungnya, agar kedua sayap Daniel bisa terbuka kapan saja jika ia membutuhkan nya.

"Ya ampun Daniel! kamu apa kabar? Kamu tau seberapa berat aku merindukan mu? Kenapa kau tak kunjung mengabari ku melalui telepon? Sebegitu sibuknya kah engkau? Ah,sudahlah itu tak penting ,yang penting untuk saat ini dan seterusnya aku akan terus bersamamu" celoteh Katia lalu ia kembali memeluk Daniel, membenamkan kepalanya dalam pelukan hangat Daniel.

Daniel hanya tersenyum melihat kelakuan pacarnya itu, manis dan kekanak-kanakan. Seketika bermainlah kenangan kenangan dalam ingatannya ketika pertama kali ia meminta pada Katia agar ia mau menjadi pacarnya, sungguh hari itu adalah hari yang sangat membahagiakan bagi Daniel namun hari itu juga hari dimana nyawa Katia dan posisi Daniel di surga menjadi terancam.

"Aku baik baik saja..bagaimana dengan mu? Maafkan aku karena aku jarang menghubungi mu.." jawab Daniel dengan lembut, disana terdengar ada nada penyesalan walaupun ia tak terlalu menampakan nya.

"Aku juga baik kok! Oh ya aku punya sesuatu untuk mu!" Ujar Katia secara tiba-tiba, ia langsung mengaduk ngaduk isi tas nya dan mengeluarkan sebuah kotak berbungkus kertas kado motif love dan Tedy bear. Daniel mengangkat salah satu alis dan menunjuk ke dadanya sendiri, seolah ia sedang mengatakan 'itu untuk ku?' ,Katia menjawabnya dengan anggukan lalu langsung menyodorkan kotak itu ke Daniel.

Daniel menurut saja, ia pun membuka kotak itu dengan hati-hati agar tidak merusak bungkusan yang ia yakini sudah Katia buat dengan susah payah. Daniel agak terkejut melihat isinya, ia tidak pernah menyangka kalau Katia akan memberinya sepasang kalung berbentuk sayap, sayap yang sangat indah. Daniel tersenyum, tanpa ia sadari wajahnya yang tampan sudah berubah menjadi memerah sejak tadi. Katia terkekeh melihat ekspresi Daniel ,lalu mereka berdua pun saling memakaikan kalung itu ke leher mereka masing masing. "Ku harap dengan kalung ini kita akan bisa terus bersama, walaupun harus menerjang hujan badai..aku harap sayap kita dapat terus terbentang untuk melindungi satu sama lainnya" ucap Katia bangga penuh harap.

Daniel mengangguk, namun ketika mereka sedang tertawa bahagia , tiba-tiba datanglah Victor dengan mobil sportnya yang tentu sangat menggangu kemesraan mereka.

"Hei cepatlah, kita harus segera menuju asrama kampus Katia yang baru ,jangan buat aku menunggu!"

"Ha?"

______________________________________

Bagi para pembaca baru, maaf ya kalau ceritanya membosankan di awal, tapi jika kalian mengikuti alurnya akan menyenangkan kok

Maaf juga author nya jarang update soalnya otaknya sering lost signal

So ya thx and enjoyy!

Eternidad Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang