Saat ini mereka semua sedang berkumpul di rumah Joshua, mereka sedang merayakan kemenangan Jeslyn dan Setyawan.
"Kak johan, bantuin bawa peralatan ke belakang dong kak"ucap Alleta yang meminta tolong ke Johandra. Dan dengan sigap Johandra membantu membawa barang-barang yang akan di gunakan.
"Dek, kamu kenal Sindi kan?"tanya Johandra.
"Sindi anak Tante Siska yah?"tanya Alleta balik, dan di angguki oleh Johandra.
"Emang Napa sih kak?"tanya Alleta.
"Nggak, kakak cuma nanya doang"jawab Johandra, Alleta yang memang pada dasarnya susah peka hanya mengangguk.
"Nih anak beneran nggak pekaan yah"ucap Johandra dalam hati.
"Masih ada nggak dek yang haru kakak bawa?"tanya Johandra.
"Eummm nggak ada sih kak, makasih ya"jawab Alleta, lalu Johandra segera berlalu ke ruang tengah.
Sementara itu di dapur sedikit ribut karena ulah Jeslyn dan Setyawan, dimana mereka kembali berdebat tentang hal yang random.
"Yaudah kalau gitu Lu aja, gw udah bilang gw nggak suka susu sama krim yah"ucap Jeslyn.
"Lebay banget sih lu jadi cewek, kalau ini nggak di taruh susu sama krim mana enak bodoh"balas Setyawan.
"Pokoknya nggak boleh"balas Jeslyn sedangkan Mahesa sudah pusing dan memilih ke ruang tengah dan meninggalkan Jeslyn dan Setyawan yang sedang ribut.
Sesampainya di ruang tengah, Mahesa duduk dengan muka yang di tekuk, itu membuat yang ada di sana bertanya.
"Napa muka lu gitu?"tanya Michael.
"Mereka ribut lagi, pusing gw dengerNya"jawab Mahesa.
"Siapa yang ribut?"tanya Joshua.
"Jeslyn dan Setyawan"jawab Mahesa, mendengar itu mereka hanya menggelengkan kepalanya dan menatap Juna yang sedang duduk sembari bermain games.
"Jun"panggil Haidar.
"Hmmm kenapa?"tanya Juna.
"Pisahin gih, Setyawan kan nurut sama lu"ucap Haidar, lalu Juna berdiri dan menuju dapur.
Saat sampai di dapur, Juna berpapasan dengan Alleta yang juga mau ke dapur, Alleta hanya tersenyum dan memasuki dapur tidak memperdulikan kedua temannya yang sedang ribut itu.
"Kalian kenapa sih, bisa nggak sehari aja jangan ribut"ucap Juna yang menatap kedua orang itu, sedangkan Alleta hanya sibut mengumpulkan bahan-bahan makanan yang akan ia bawa ke taman belakang rumah.
"Awan tuh kak"ucap Jeslyn yang menunjuk Setyawan.
"Loh kok gw, yang ada itu lu"balas Setyawan dan mereka kembali ribut hingga Juna frustasi dan mengakhiri perdebatan itu.
"Nah udah pas kan, awas aja ribut lagi"ucap Juna, yang memberikan mangkuk yang sudah berisi adonan tepung ke Jeslyn dan Setyawan.
"Kalian nggak capek apa, ribut terus akur sehari bisa kan"ucap Alleta yang langsung mendapatkan tatapan dari Jeslyn dan Setyawan.
"Kek lu nggak aja sama Dimas"balas Jeslyn.
"Tapi gw masih bisa akur yah, walau semenit"balas Alleta lalu berdiri dan mencuci sayuran.
Setelah itu Jeslyn yang lelah dan juga bosan memilih ke kamarnya untuk beristirahat, melihat itu Alleta tidak heran lagi sudah menjadi kebiasaan bagi Jeslyn untuk tidur.
"Kak satria, sini dong"panggil Alleta.
"Ada apa, kakak lagi main game"balas Satria.
"Bantuin, ini berat loh kak"balas Alleta, lalu Juna datang membantu Alleta.
Setelah mereka selesai melakukan pesta mereka kini memilih untuk kembali kerumah mereka masing-masing, bahkan Alleta yang sudah tertidur di gendongan satria.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story : Love And Hope♡✓
Aléatoire"Aku menaruh cinta dan harapanku ke seseorang yang belum pasti aku miliki" Juna "Mencintai seseorang yang masih belum bisa lepas dari masa lalunya itu sungguh berat." "Halah dari pada ngurusin itu, mending gw makan nastar aja" Setyawan. "Aishh ngeru...