❤3❤

7.4K 680 13
                                    

Renjun terjatuh tepat dipijakan pertama eskalator yang mulai naik itu, dan ia kesusahan karna baju nya dan lengannya sedikit terjepit.

"Akhh sakitt!!" Rintih renjun.

Pria bermata sipit 'jisung' membantu renjun sekuat tenaganya. Semua orang yang berlalu lalang seketika berhenti dan banyak yang berteriak histeris.

"Kikiki" bocah gembul yang bernama bi itu terkikik geli melihat betapa bodohnya wajah renjun saat ketakutan.

"Hufhh ahkirnya" pria bernama jisung itu menghembuskan nafasnya sangat lega karna renjun sudah berhasil ia tangkap.

Sementara renjun kini wajahnya sangat syok tak lama wajahnya sangat memerah karna amarah nya kepada anak gembul haechan itu.

"Dasar bocah setan! Awas saja kau aku akan buat perhitungan!" renjun langsung mengejar bocah gembul bernama bi itu, sampai ahkirnya ia terpeleset dan pingsan karna minyak yang diserakan oleh bi saat renjun terus mengejarnya.

"Lasakan itu pembalasan kalna injun cudah jahat cama bunda!" pekik bocah gembul itu ia merasa senang karna renjun sudah kalah melawannya.

"Astaga bi!" Pekik haechan dari lantai atas.

_

"Renjun kumohon sadarlah, maafkan aku karna kurang mendidik anakku hikss" isak tangis haechan sambil terus menggenggam erat tangan pria manis bernama renjun itu.

"Bunda tidak pellu minta maaf, injun yang jahat, injun yang halus minta maaf" ucap seorang yang disebelah haechan. Seorang bocah gembul yang sudah membuat renjun pingsan dan dilarikan kerumah sakit.

"Bi tidak sayang bunda?" Tanya haechan.

Bocah gembul yang ditatap sedih oleh ibunya itu langsung merasa sedih dan merasa sangat bersalah karna telah membuat bundanya menangis.

"Bi cayang bunda hikss matanya bi balas injun kalna cudah jahati bunda hikss" ucap bocah gembul itu sambil terisak dan menatap sedih ke bundanya.

"Bunda tak pernah ajarkan bi untuk berbuat jahat sayang, jangan diulangi ya.. bi tak mau kan melihat bunda sedih?" Ucap haechan kini tangannya sudah memeluk anaknya dan mendekap tubuh gembul yang menangis terisak itu.

"Hikss tenapa bunda baik cekali? hikss bi tak cuka ada yang jahati bunda bi" ucap bi sambil terus menangis. Haechan hanya diam sambil menggusuk pundak anaknya guna menenangkan anaknya agar berhenti menangis.

"Hikss bunda dimana ayah bi? Talau ada ayah bunda tidak akan diajahati olang hikss.. ayah akan lindungi bunda, bunda tidak pellu bekelja kelas hikss" tangis bocah gembul itu semakin menjadi saat ia berhasil mengungkapkan isi hatinya.

Pasalnya haechan sangat sensitif jika membahas ayah bi/ suaminya. Maka dari itu chenle/lele sang kakak selalu mengingatkan adiknya agar tak menanyakan kemana ayah mereka atau membahas hal lainnya yang menyangkut ayah mereka. Karna mereka takut bundanya akan sedih.

"Bi tau kenapa bunda tidak pernah bercerita tentang ayah" ucap haechan sambil menangkup kedua pipi gembil sang anak. Bi menggeleng karna tak tahu.

"Ayah bi sangat baik, dia baik sekali dan selalu mengatakan kepada bunda untuk terus berbuat baik walaupun orang itu jahat kepada kita, biar tuhan yang membalas mereka karna tuhan tau mana yang benar dan mana yang salah" ucap haechan sambil tersenyum.

"Dimana ayah bunda?" Tanya bocah gembul itu.

"Dan karna kebaikannya tak sedikit orang yang membencinya, dan hiks dia tewas dibunuh oleh rekan kerjanya" ucap haechan sambil terisak.

Anaknya sangat syok. Bagaimana tidak ia bahkan tak pernah tau wajah ayahnya bagaimana tapi sekalinya tau kebenarannya ternyata ayahnya sudah tiada.

"Hikss maafkan bi bunda bi calah maaf telus menyusahkan bunda hikss" bocah gembul itu menangis.

"Bunda apa bi pelnah beltemu ayah?" Tanya bi.

"Tentu saja nak saat bi lahir ayah bahkan menggendong bi dan sangat bahagia melihat putranya lahir dengan sangat sehat" ucap haechan sambil tersenyum.

Bi juga tersenyum mendengar penuturan bundanya.

"Hm baiklah mulai cekalang bi akan belucaha jadi anak baik agal bunda telsenyum" ucap anak gembul haechan itu sambil tersenyum menampakkan gigi gigi susu nya yang rapi.

"Pintar! Itu baru namanya anak bunda" ucap haechan dengan riang lalu mengecup kening sang anak.

"Ungh" lenguh renjun sambil membuka kedua kelopak matanya perlahan.

"Aku dimana" tanya nya saat melihat atap putih rumah sakit.

"Syukurlah renjun kau sudah sadar" ucap haechan sambil tersenyum.

"Hah!" Pekik renjun langsung terduduk mendengar suara haechan 'musuh nya besarnya'.

Bruukk

Renjun mendorong kuat tubuh gembul dalam dekapan haechan itu sampai anak gembul itu menangis kencang.

Haechan langsung menggendong anaknya yang terjatuh karna didorong renjun.

"Renjun apa yang kau lakukan!" Ucap haechan sedikit berteriak.

"Biarkan saja! Biar saja anakmu itu mati! Hanya menyusahkan saja kau tau  seluruh badanku terasa remuk karna anak sialan mu ini" ucap renjun dengan nada geramnya.

Haechan langsung pergi meninggalkan renjun ia tak mau berdebat didepan anaknya. Lagipun renjun pasti akan menang dan lagi masalahnya akan diperpanjang sampai haechan harus mendekap di penjara.

Renjun adalah anak pemilik mall terkenal di kanada/ tempat haechan bekerja. Dulunya ia bersahabat baik dengan haechan tapi entah mengapa semua berubah, bahkan haechan tak tau apa salahnya sampai renjun sejahat ini kepada ia dan anak² nya.

"Aku akan membalas semuanya lihat saja!" Geram renjun, ia langsung meraih ponselnya dan menelpon ayahnya untuk mengadukan semua ini.

Tbc.

Jangan lupa vote komen ya guys makasiihh❤😚

Pengen double up tapi gatau deh..

BUNDA✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang