Keesokan paginya Alleta terbangun dan melihat ke sampingnya dimana disana ada satria yang tertidur pulas, Alleta berfikir bahwa kakakNya itu benar-benar rindu dengannya.
"Kak satria aku janji, nggak bakalan ninggalin kakak"ucap Alleta yang mengusap kepala kakakNya.
Setelah itu, Alleta menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya dan bersiap untuk ke kampus.
Sedangkan di rumah Joshua, terlihat Jeslyn yang sudah rapi dengan stelan kemeja dan rok.
"Kak Josh, aku Duluan ya kak, mau berangkat bareng Dimas"ucap Jeslyn dan di Jawab Iya sama Joshua.
Jeslyn segera berlari dan menemui Dimas yang sudah menunggu.
"Sorry lama"ucap Jeslyn.
"Santai aja kali, lagian belum masuk juga"balas Dimas, lalu Jeslyn dan Dimas berjalan menuju halte bus.
Jika bertanya kenapa tidak memakai kendaraan pribadi, itu ada pada Jeslyn, Jeslyn memilih untuk naik bus, dia mau merasakan masa-masa SMA dimana dia berangkat dengan bus.
"Kabar Wisnu gimana?"tanya Dimas, mendengar itu Jeslyn sedikit murung.
"Nggak tau, kak Wisnu sepertinya makin berubah"jawab Jeslyn.
"Gw tau perasaan lu, jadi ayo semangat"ucap Dimas yang menyemangati Jeslyn, dan Jeslyn tertawa melihat tingkah Dimas yang kocak.
Disisi lain, tepatNya di bandara terdapat dua gadis yang baru saja mendarat, dia begitu bahagia karena kembali setelah sekian lama.
"Ra coba telfon kak Zidan, suruh jemput gitu"ucap moe
"Bentar"balas Ara lalu menelfon Zidan, tetapi handphone Zidan tidak aktif.
"Nggak aktif, kak Michael juga nggak aktif"ucap Ara, sedangkan moe sudah menggerutu dalam hati.
"Benetar coba telfon Alleta atau Jeslyn"balas moe. Lalu Ara kembali menelfon seseorang.
"Hallo, lu di mana?"
"Gw di bandara bareng moe, jemput gw sekarang" ucap Ara lalu memutuskan telfonnya.
"Udah, Alleta bentar lagi datang"sambung Ara lalu mereka berdua menunggu kedatangan Alleta.
.
Sedangkan di tempat lain, terdapat Mahesa dan Haikal yang sedang berdebat mengenai kendaraan.
"Bang gw mau baik motor, lu aja yang naik mobil Napa sih"ucap haikal.
"Ogah, gw masih banyak urusan, jadi harus naik motor, udah sana lu"balas Mahesa, mendengar itu membuat orang tuanya pusing hingga turun tangan.
"Udah nggak ada yang nain motor atau naik mobil, kalian naik bus sana"ucap mamaNya yang menyita kunci mobil dan motor.
"Yah mah, kan mahes harus ke kantor dulu mah"ucap Mahesa.
"Nggak usah, kamu langsung ke kampus aja, biar papah yang urus kantor"ucap papaNya, lalu muka Mahesa kembali di tekuk sampai tiba-tiba suara klakson mobil terdengar di rumah mereka.
"KAK MAHESA, AYO KAK TEMENIN GW"teriak seseorang dari luar rumah.
Mahesa yang mendengar itu segera keluar rumah, diikuti Haikal dan kedua orangtuanya di belakang, dan saat terlihat ternyata ada Alleta yang menunggu di depan sana.
"Loh leta, mau kemana, bukannya jam kampus kamu sore yah?"tanya Haikal.
"Mau ke bandara, jemput Ara sama moe"jawab Alleta, lalu Mahesa segera masuk dan menyetir mobil pergi agar tidak mendengar Omelan mamaNya lagi.
Selama perjalanan menuju bandara, Alleta merasa tidak nyaman, dia merasa akan ada sesuatu yang terjadi setelah ini.
"SIAPA YANG IZINKAN DIA PERGI SEPAGI INI, DAN DENGAN SIAPA DIA IZIN PERGI"
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story : Love And Hope♡✓
Random"Aku menaruh cinta dan harapanku ke seseorang yang belum pasti aku miliki" Juna "Mencintai seseorang yang masih belum bisa lepas dari masa lalunya itu sungguh berat." "Halah dari pada ngurusin itu, mending gw makan nastar aja" Setyawan. "Aishh ngeru...