~ Finish ~

2.7K 141 25
                                    

Selamat membaca

Arsa tersenyum mendapati Eva masih tertidur pulas dipelukannya. Dan sekali lagi ia dibuat tersenyum saat mengingat selama ini selalu Eva yang memulai percintaan mereka terlebih dahulu. Jangan salahkan Arsa kalo dirinya memang sangat menarik, hingga Eva pun tak lepas dari jerat pesonanya.

Iya Arsa tau, selama ini Eva tidak mau mengakuinya tapi bisa dilihat dari tindakan yang dilakukan Eva, Arsa bisa melihat dengan jelas perasaan Eva. Merasa perasaannya sama dengan Eva membuat Arsa kembali tersenyum.

Gemas hanya bisa menatap Eva, perlahan Arsa mengusap dahi Eva. Menyingkirkan helaian rambut yang menutupi dahi. Kemudian Arsa mengecup kening Eva. Sama seperti setiap kali mereka selesai bercinta, Arsa selalu mengecup kening Eva sedangkan Eva selalu menyudahi permainan ranjang mereka dengan ciuman di pipi Arsa.

"Mas. Mau sampai kapan kamu ngliatin aku terus?" tanya Eva dengan suara seraknya karena terbangun dari tidur. Mata Eva masih terpejam kemudian mengerjap. Senyum Eva terbit saat melihat wajah Arsa yang juga tersenyum padanya.

"Sampai akhir hayat." bisik Arsa kemudian mengecup singkat bibir Eva.

"Aih gombal banget. Masih pagi ini."

"Kata siapa masih pagi? Udah jam makan siang sayang. Kamu lama banget sih tidurnya." Arsa mencubit gemas hidung Eva.

"Duh gara gara siapa aku sampe tepar gini? Semalam udah. Trus masih pagi buta juga masih grepe grepe." gerutu Eva.

"Kan aku cuma mau grepe grepe. Mana tau kalo kamu langsung ke atasku. Ya aku kan gak mau nolak kamu Ev." ucap Arsa.

"Mas. Aku beneran capek nih. Laper nih." keluh Eva dengan manja.

"Iya istriku sayang, makanan udah tersedia, yuk kita mandi."

"Kali ini aku mau mandi sendiri. Ga ada lagi mandi bareng." ucap Eva yang segera bangun dan berjalan pelan menahan pegal menuju kamar mandi. Namun lagi lagi Arsa membuat ulah, ia menyergap tubuh Eva yang mungil dari belakang dan menggendongnya.

"Aku hanya akan membawamu ke kamar mandi karena tampaknya kamu susah berjalan." ucap Arsa sebelum mendapat protes dari Eva.

.....

"Nanda kalo lo gak menghapus semua postingan lo itu, maka lo akan mengalami kesulitan." ucap Timeo menasehati.

"Gue gak terima diperlakukan seperti ini. Kurang ajar sekali dia berbuat curang ke gue."

"Keluarga mereka bukan tandingan lo, apalagi foto dan video lo yang akan menjadi skandal itu ada ditangan mereka. Ketenaran lo saat ini tidak hanya akan hancur tapi juga tamat."

Akhirnya dengan kesal, Nanda menghapus semua postingan foto dan cuitan ditwitternya yang menyudutkan Eva dan Arsa.

"Udah gue hapus semua." ucap Nanda dengan nada kesal.

"Bagus. Sekarang tulis permohonan maaf kepada mereka. Bahwa lo sama Arsa putus karena ketidakcocokan bukan Eva penyebabnya dan tulis juga kalo lo memberikan selamat kepada mereka." Timeo terus menerus membuat Nanda mati kutu.

"Lo kok bisa bisanya sih belain mereka terus!"

"Lo pengen tau kenapa gue berpihak sama mereka?"

"Emang kenapa?" Nanda menegakkan kepala dan menatap Timeo penuh tanya.

"Pertama karena yang salah emang lo. Dan yang kedua, lo gak perlu tau. Itu bukan urusan lo." ucap Timeo dengan senyum misterius kemudian mengusap kepala Nanda.

"Gue ke toilet dulu ya. Lo duluan aja." ucap Nanda kemudian menuju belakang panggung fashion show.

"Nona Frananda, bisa ikut kami sebentar, ada yang perlu kita bahas tentang perhiasan yang akan anda pakai selama fashion show." ucap seorang kru.

Behind Betrayal (21+) (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang