Pagi yang cerah menyinari kota London. Dimana banyak orang yang sudah bangun pagi-pagi sekali untuk bekerja.
Tetapi..
Sepertinya berbeda dengan pria yang satu ini, dia masih asik berbaring di ranjang dan bantal sudah tercecer di lantai dan juga selimut yang entah pergi kemana?
Tok tok tok!
"DIMAAAAAS!!, Astaga ini sudah siang nanti kita terlambat." Dia ibunya pria tadi sebut saja Merina.
"Dia masih tidur atau sedang bertapa di kamar mandi?, Astaga anak itu bagaimana kalau terlambat ke bandara."
Ya mereka akan melakukan penerbangan dari London ke Indonesia.
Ceklek.
"Ya ampun, Dimas bagaimana jika kau memiliki istri dan anak."
"Kalau kau saja tidurnya seperti ini."
Menggoyangkan badan sang anak berharap berhasil, membangunkannya.
Dan.
Tidak bergeming.
"DIMAS ARGIE AL FATHAN!!"
Tetap tidak bergeming.
"Astaga, kebo banget sih ni anak."
Lalu sang suami masuk ke kamar anaknya, sekedar mengecek anaknya sudah bangun atau belum.
"Ya ampun sayang, ada apa berteriak seperti itu?"
"Nih lihat anakmu, dari tadi di bangunin ngga bangun-bangun."
"Astaga dimas padahal satu jam lagi kita berangkat."
Tiba-tiba sang suami memberikan usulan kepada istrinya.
Senyum jahil keduanya muncul.
Dan tidak lama kemudian.
Byurr.
"AAAAAA TSUNAMI TOLONG-TOLONG ADA TSUNAMI, MAMAH PAPAH ADA TSUNAMI!!, Aww"
"Makan tuh tsunami, enakan hm di guyur"
"Ko mamah guyur-guyur aku sih, terus kepala ku di pukul pake sepatu lagi. Sakit kan mah."
"Itu semua ide papah kamu, kalau bukan pake cara itu kita terlambat ke bandara." Protes sang ibu.
"Bukannya besok? Ko sekarang?"
"Papah mu ada urusan di sana. katanya sih penting, sudah sana kau mandi."
"Aku cuma perlu ganti baju saja tidak perlu mandi."
"Jorok. sengga-ngga nya kan bau ketek bau iler."
"Kan tadi sudah di guyur sama mamah. jadi sudah basah yang artinya aku sudah mandi, dan untuk bau ketek. Ketek aku ngga bau dan untuk bau iler aku ngga ngiler mah, lihat bantalku saja masih harum, bersih, wangi, tidak ada google mapsnya."
Dan... Hanya di tanggapi oleh wajah datar ibunya.
"Sudah bicara nya?, Cepat sana mandi!" Dengan nada tinggi sang ibu menyuruh anaknya mandi, dan jangan lupakan matanya sedikit melotot agar menakut-nakuti anaknya.
Padahal anaknya sudah berumur 26 tahun..
•••••
Dan di lain tempat, tepatnya di Indonesia.
Seorang gadis cantik sedang menyiram kebun.
Dia hanya gadis desa yang sederhana lugu dan polos, dia berumur 16 tahun.
Tetapi kedua orang tuanya sudah menjodohkannya dengan pria yang lebih tua bahkan terpaut sepuluh tahun.
Sebut saja namanya Aulia.
Dia sama sekali belum pernah melihat bagaimana tampang pria yang akan dijodohkan oleh kedua orang tuanya itu.
"Mamah, kenapa sih aku harus di jodohkan?, Kan aku bisa mencari sendiri pria untukku seperti orang lain."
"Sayang, belum tentu pria yang kamu cari sendiri itu baik sayang. Sudah jangan bahas tentang itu lagi kamu belum mengerti."
"Apa jangan-jangan orangnya jelek, dekil, item, atau sebaliknya?" Dia hanya bisa membatin dan berujung bergidik ngeri.
TBC?
Mau lanjut atau ngga?
KAMU SEDANG MEMBACA
Dimas & Aulia
AcakBagaimana jika gadis berusia enam belas tahun, di jodohkan dengan pria berusia dua puluh enam tahun? ©veesis