Sekolah

65.3K 6.8K 229
                                    

Mulai saat ini kita panggil Rena dengan nama Reina.

Reina bangun pagi, tanpa ada yang membangunkan. Karena tidak ada orang di rumahnya alias sendirian. Ia mandi, memakai seragam dan menuju dapur untuk makan. Mencari apa saja yang sekiranya bisa dimakan. Di kulkas ia menemukan sosis dan telur. Ia memutuskan untuk menggorengnya. Sayang sekali tak ada nasi, mana bisa kenyang. Masak nasi pun waktunya tidak akan cukup.

Sembari sarapan, ia memikirkan letak parkiran SMA Arlone Indonesia (SEMAI). Kemarin waktu dia jalan-jalan, tidak diperbolehkan untuk masuk ke area sekolah. Jadi ia tidak tau persis dalamnya seperti apa.

Menurut deskripsi novel yang ia baca. Setiap inti geng T-Rex di parkiran dan membuka helm, pasti kaum perempuan akan menjerit seperti kerasukan. Berarti area parkiran berada di depan atau bagaimana? Atau ada yang seniat itu datang ke parkiran hanya untuk melihat anggota T-Rex datang.

Setelah selesai, ia pergi ke garasi. Membuka gerbang, huhhh, ternyata menyusahkan jika dilakukan sendirian. Harus bolak-balik, buka tutup. Melelahkan.

Mengendarai motor dengan kecepatan rata-rata. Tak terlalu cepat tak terlalu lamban pula. Mematuhi setiap rambu lalu lintas, tanpa trobos.

Lima belas menit kemudian Reina sampai di depan gerbang SEMAI. Ia sedikit kurang percaya diri sebenarnya. Masuk lewat gerbang depan menggunakan motor, sangat aneh rasanya. Karena dulu di sekolahnya, kalau menggunakan kendaraan sendiri masuknya lewat gerbang belakang.

Tapi ia kini sudah merasa percaya diri, karena ada beberapa motor juga yang masuk lewat gerbang depan. Ia sengaja melambat agar disalip. Lebih tepatnya agar tau dimana letak parkiran motor khusus siswa.

Ternyata parkirannya tepat berada di depan gerbang. Ia tadi tinggal lurus kenapa harus ragu? Haishhh.

Arsitektur bangunannya sangat aneh menurutnya. Posisi bangunan cukup absurd. Menurutnya tidak wajar jika parkiran tepat berada di gerbang depan. Bukankah hal itu mengurangi estetika bangunan?

Bayangkan bila ada pejabat negara datang. Sekali buka gerbang dihadiahi parkiran yang cukup berantakan. Ck ck ck, kalau lomba sekolah bersih pasti SEMAI kalah. Tidak perlu dipertanyakan lagi.

Ya sudahlah, mengenai bangunan sekolah, terserah yang punya saja.

Brummm brummmm brummm
Citttt

Suara beberapa motor dan rem cukup memekakkan telinga.

Siswi SEMAI menjerit suka kala mengetahui inti T-Rex sudah datang. Bahkan para siswi mulai menghitung.

1
2
3

Terbukalah helm mereka, memperlihatkan ketampanan tiada tara. Makin jejeritanlah siswi SEMAI. Teriakannya beragam, dari yang memuji ketampanan sampai rahim anget.

Reina berdecak kagum, mengakui ketampanan inti T-Rex yang sangat luar biasa. Apalagi ketuanya, bagai dewa metologi Yunani. Padahal ia tak pernah tau bagaimana wujud dari dewa metologi Yunani tersebut, ck ck. Sekarang ia paham kenapa siswi SEMAI bisa jejeritan. Sudah tampan, pagi-pagi seperti diberi sarapan cogan. Letak parkiran juga strategis lagi.

Bastian, salah satu inti T-Rex menyugarkan rambutnya penuh percaya diri. "Tampan selalu," ujarnya sambil mengaca.

Teman-temannya hanya berdecak. Sudah biasa dengan kepercayaan diri Bastian yang sangat tinggi.

Brummmm brummm

Terdengar suara motor sport lagi. Mereka sudah tau siapa ini. Siapa lagi kalau bukan Queenzy, pacar dari Reinard sang ketua T-Rex. Sudah menjadi rahasia umum kalau keduanya berpacaran belum lama ini.

Figuran Tingkat TinggiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang