Saat ini Ron dan Harry ada di kamar Harry mereka sedang berdiskusi untuk masalah yang di hadapi Harry saat ini .
Harry sedang bercerita tentang awal mereka melakukan hubungan intim tersebut kepada Ron.Ron yang sedang mendengarkan Harry bercerita mendengar kan dengan seksama tapi ia kadang tersipu saat Harry menceritakan bagian keluar masuk.mereka tiba agak malam di karenakan Harry yang meminta singgah untuk membeli ayam bakar dulu.
"Hah.. Gini amat sih.. Punya teman cuma tau makan aja pas kena masalah"
"Hisk... Nyam Ron hisk bantu napa" Harry masih sesegukan saat tau fakta bahwa dirinya sedang mengadung.
"Tapi makan gak usah sambil nangis juga napa"
Saat ini Ron sedang berpikir bagaimana cara keluar dari masalah seperti ini apalagi sekarang tidak ada ' Mion' kesayangan mereka yang sangat jenisu itu.
"Aku punya ide, gimana kalau kita gugurin anak itu.. " kata Ron seperti men dapatkan sebuah idea yang sangat cemerlang sambil melihat Harry ia pun melanjutkan kata-kata nya.
"Dengar rry aku tau ini sulit buat kamu tapi aku bakalan bantu cari dokter yang bisa bantu kita tentang masalah kayak gini jadi kamu sekolah aja kayak biasanya Oke"
"Tapi Ron aku takut"
"Takut? Takut napa coba"
"Kamu tau dia itu selalu ada di mana-mana aku ke kantin dia ada, loker dia ada, di Koridor dia ada"
"Jangan-jangan dia penguntit"
"Aku gak tau juga nyam" kata Harry sambil makan ayam bakarnya .
"Kita liat aja besok pas di sekolah nanti"
"Iya udah rry aku pamit pulang dulu ini udah malam aku tunggu di gerbang masuk besok aku tunggu, awas telat"
"Iya-iya" kata Harry sambil berdiri untuk mengatur Ron ke pintu depan.
Ke esok kan hari nya~~
Harry dan Ron sedang bersembunyi dari seseorang, orang tersebut yang tak lain adalah Draco Lucius Malfoy. Kenapa mereka sampai harus bersembunyi itu semua di karenakan seorang Draco ini sedang membuntuti Harry.
Saat ini Harry dan Ron sedang bersembunyi di sebuah pohon besar yang ada di taman kampus tersebut.
"Ini sangat mengerikan, kenapa dia bisa di mana-mana" kata Ron sambil mengatur napas.
"Iya, Ron mungkin dia mungkin sudah menjadi hantu, makanya dia ada di mana-mana" kata Harry sambil bergidik membayangkan seorang malfoy yang menjadi hantu.
"Dengar ia rry.., dia aja belum mati udah serem apalagi kalau udah mati" kata Ron sambil celingak-celinguk untuk melihat situasi sapa tau orang mereka hindari masih ada di taman ini.
"Kayaknya aman ni.. Rry"
"Rry"
"Harry" panggil Ron yang sedang membelakangi Harry saat Ron berbalik ternyata Harry sudah hilang dari tempat dia berdiri tadi.
"Lah.. Kok ilang?"
"Ck kemana lagi tuh.. Bocah " kata Ron sambil berjalan menuju Koridor kelas, sapa tau kan Harry ada di sana.
Setelah beberapa saat mencari Harry tapi tidak membuahkan hasil jadi iya menelpon saja Harry tapi saat di telpon. Telpon nya tidak aktif saat Ron ingin keluar dari gerbang ternyata di sana ada Harry dan Draco yang sedang berbicara kalau di lihat sepertinya serius, jadi Ron pergi begitu saja karena menurut dia masalah ini harus di selesaikan oleh mereka berdua sendiri.
Keadaan Harry dan Draco saat ini..
Saat ini Draco menatap Harry untuk meminta penjelasan kenapa Harry selalu pergi saat Draco menghampiri nya.
"Harry aku mau tanya, kenapa kamu selalu menghindari saat aku ingin bicara atau hanya sekedar menyapa? "
"Ii-itu di karenakan aku sedang... " kata Harry terpotong di karenakan ia langsung menangis dia tidak tau kenapa tiba-tiba matanya mengeluarkan air mata sendiri.
"Hisk hisk huwaa" tangis Harry pecah begitu saja di karenakan kaget Harry menagis Draco reflek memeluk Harry dan menenangkan dan membawanya ke mobil.
"Cup cup jangan nangis lagi dong rry nanti tampan nya hilang loh" kata Draco menenangkan Harry.
"Hisk hisk" Harry masih saja menagis tapi Draco tidak kehabisan akal iya pun mengambil sebungkus coklat yang iya bawa kemana saja agar saat bertemu Harry dia akan memberikan coklat tersebut.
"Jangan nangis lagi hmm.. " kata Draco sambil menghapus jejak air mata Harry dan mencium kedua mata Harry.
"Ini coklat buat Harry tapi Harry jangan nangis lagi Oke" kata Draco sambil mengelus rabut Harry yang sedang ada di pangkuan nya.
"Iya, Harry gak nangis lagi " kata Harry sambil sesegukan sesekali tapi menurut Draco ini adalah pemandangan yang sangat imut bagaimana tidak dengan pipi yang menggembung lucu dan ada sedikit rona merah alami di kedua pipi tersebut apalagi bibir yang sangan mengoda yang sedang cemberut itu sungguh manis menurut Draco.
Saat sudah cukup tenang Draco pun bertanya kepada Harry kenapa Harry selalu menghindari nya.
"Jadi kenapa kamu selalu menghind hem.. " kata deraco kepada Harry.
Harry diam sejenak dia berpikir ini mungkin waktu yang tepat untuk Draco tau semuanya.
"Itu karena aku binggung "
"Binggung? Binggung kenapa? "
"Karena... Aa-aku ss-sedang mengandung anak mu.. " kata Harry sambil air matanya keluar kembali karena iya takut Draco akan membentak atau menggangap dia aneh.
"Apa itu benar rry" kata Draco karena iya senang dong kalau sampai Harry hamil anak dia berarti iya bakalan nikahin Harry.
"Iya" kata Harry sambil menunduk dan tiba-tiba tanpa aba-aba Draco langsung memeluk dan mencium seluruh wajah Harry sakin gembiranya, Harry yang di perlakukan seperti itu hanya diam rasanya iya ingin menangis lebih keras lagi karena perkiraan nya salah.
"Harry" kata Draco sambil menatap Harry.
"Iya"
"Jadi kalau kamu gak keberatan kamu mau jadi pendamping hidup aku" kata Draco sambil tersenyum tulus dan menurut Harry itu adalah pemandangan yang sangat indah.
"Iya, aku mau"
"Jadi akhir pekan aku akan kerumah orang tua mu.. Untuk melamar mu.. Dan aku akan berbicara kepada orang tua ku pasti mereka sangat bahagia di karenakan mereka akan mendapatkan cucu" kata Draco sambil mengelus rambut dan memeluk Harry yang hampir tertidur di pelukan nya.
"Draco aku mengantuk apa kita bisa pulang sekarang" tanya Harry kepada Draco entah sejak kapan Harry muali sering merasa mengantuk saat di peluk atau di elus seperti ini.
"Oke baby kita pulang sekarang" kata Draco sambil menyuruh supirnya mengantar mereka ke manor malfoy.
________________________________________
𝐌𝐨𝐡𝐨𝐧 𝐦𝐚𝐚𝐟 𝐤𝐚𝐥𝐚𝐮 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐠𝐚𝐤 𝐧𝐲𝐚𝐦𝐛𝐮𝐧𝐠 𝐝𝐚𝐧 𝐚𝐩𝐚 𝐛𝐢𝐥𝐚 𝐚𝐝𝐚 𝐤𝐚𝐭𝐚-𝐤𝐚𝐭𝐚 𝐤𝐮𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐞𝐧𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐬𝐚𝐲𝐚 𝐦𝐢𝐧𝐭𝐚 𝐦𝐚𝐚𝐟 .
𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐭𝐢𝐧𝐠𝐠𝐚𝐥𝐤𝐚𝐧 𝐣𝐞𝐣𝐚𝐤 𝐬𝐮𝐩𝐚𝐲𝐚 𝐚𝐤𝐮 𝐦𝐚𝐤𝐢𝐧 𝐬𝐞𝐦𝐚𝐧𝐠𝐚𝐭 𝐛𝐮𝐚𝐭 𝐧𝐞𝐫𝐮𝐬𝐢𝐧 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐢𝐧𝐢