Chapter 10: Triple

182 118 386
                                    

Di tengah perjalanan yang panjang, tenggorokanku terasa tercekat. Kak Zhan menawarkan untuk membeli air mineral di sebuah minimarket dekat persimpangan jalan.

Aku menyetujui rencananya, karena haus sudah tidak dapat ditahan lagi.

Kami memarkirkan mobil di bawah kanopi dekat pintu masuk.

"Kak, jangan terlalu lama. Sudah malam, nanti mama marah." ucapku,

"Beli air tidak akan menguras waktu, tunggu saja di dalam mobil."

"OK."

Kak Zhan terlihat membuka pintu minimarket tersebut, kemudian menghilang dari pandanganku.

Aku melihat jam tangan, untuk memastikan kita sudah berapa lama di dalam mobil.

20:40

Kurasa perjalanan kita menuju kerumah masih sangat jauh.

Aku membuka sabuk pengaman yang se daritadi memelukku erat, aku pindah ke kursi belakang untuk merebahkan diri sambil menunggu Kak Zhan kembali.

~~

Dua puluh dua menit telah berlalu, kulihat waktu telah menunjukkan pukul 21:02.

Kak Zhan masih juga belum ada tanda-tanda mendekati mobil. Aku tidak dapat melihat suasana di luar, karena sedang menikmati tidurku di kursi belakang.

Aku menghela nafas berat.

Kenapa Kak Zhan lama sekali? Aku haus, apakah aku perlu mendatanginya? Pikirku.

Drrtt .... Drrtt ....

Ponsel ku bergetar, apakah itu Kak Zhan? Mari kita lihat. Ah, ternyata benar.

—————————
Kak Zhan :
Datanglah kemari.

Kak Zhan :
📌Lokasi Terkini.

Lian:
Ini apa kak?

————————

Pesan tak kunjung dibalas, bahkan dibaca pun tidak.

Aku membuka peta yang dikirimkan oleh Kak Zhan,

Loh, kenapa kakak tidak beli air dan malah pergi ke gang-gang sempit. Apakah ada masalah?

Aku membanting pintu mobil dan bergegas menghampiri Kak Zhan di lokasi yang telah ia kirimkan.

~~

Aku sampai di tempat yang Kak Zhan kirimkan padaku. Tapi aku tidak melihatnya di sini.

KEMANA DIA?

Kemudian, aku kembali ke minimarket tempat Kak Zhan membeli air tadi, untung saja letaknya tidak jauh dari gang tersebut.

Aku segera membuka pintu toko dan bertanya pada pegawai kasir yang saat itu tengah berjaga, dengan menunjukkan foto Kak Zhan yang baru saja ku ambil saat makan malam tadi.

Aku berharap dengan foto yang baru ini, pegawai tersebut dapat mengenali kakak dari pakaian yang dikenakannya.

"Ya aku melihatnya keluar dari sini beberapa waktu lalu, dengan beberapa anak mengikutinya. Mungkin dia sedang bersama temannya?" Pegawai tersebut menjawab dengan acuh tak acuh.

"Terimakasih banyak. " Ucapku pada pegawai kasir itu dan keluar dari toko swalayan setelah membeli air mineral.

Walau kak Zhan hilang, hausku belum hilang. Akan ku hilangkan hausku, baru ku temukan Kak Zhan. Siapa tahu dia memang bertemu dengan teman-temannya.

Protect My Brother [On Go] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang