Pagi menyapa
Kicau burung terdengar merdu
Cahaya Mentari masuk melalui celah jendela, mengusik seorang gadis yang masih tertidur pulas di bawah selimut tebalnya.
Shania gracia, gadis yang masih nyenyak tertidur, gadis yang sejak tadi malam sudah menjadi tanggung jawab seorang shani indira.
Shani sendiri sudah terbangun, ralat shani tidak tertidur semalaman, dirinya hanya memperhatikan wajah gracia yang sedang tertidur pulas.
Kepalanya sedikit pusing sekarang, ingin rasanya berlibur tetapi hari ini shani harus mengurus beberapa kontrak yang harus segera di selesaikan.
Kakinya melangkah mendekat kearah gracia, duduk di dekatnya " gracia, bangun "
Gracia menggeliat pelan lalu membuka matanya perlahan " ci shani ? "
" iya, kenapa ? "
Gracia menghela nafasnya lalu sebisa mungkin bangkit dan memeluk shani erat, menyandarkan tubuhnya di tubuh shani.
" mau kemana pagi pagi ? " ucap gracia dengan suara seraknya
" mau kerja "
" aku ikut yah "
" ngga ada jadwal kuliah ? "
" ngga ada, mau ikut cici aja "
Shani tersenyum manis, melupakan sakit kepalanya yang sejak tadi menyerangnya " yaudah mandi dulu kamunya, saya tunggu di bawah "
" iya ci "
/untitle\
Setelah memastikan gracia sudah selesai memakan makanannya, ini bukan shani indira tetapi shani bucin indira, waktu sudah menunjukan pukul 9, dan sekarang shani baru berangkat menuju kantor.
Itu semua karena gracia yang sulit sekali menghabiskan makanannya, ingin rasanya shani meluapkan emosinya tapi ini gracia, si gadis polos dengan pikiran pikiran absurd nya.
Dan sekarang gracia sedang menjalankan aksinya, ngambek, berdiam diri dengan bibir yang sengaja di maju majukan, seperti meminta cium, tetapi bukan karena saat gracia sedang marah bukan ?
" masih ngambek ? " ucap shani membuka percakapan, mengakhiri kesunyian yang tercipta.
" tauah "
" itukan demi kebaikan kamu "
" aku udah kenyang, liat nih perut aku penuh " ucap gracia menunjukan perutnya
Ckiiittttt
Shani memberhentikan mobilnya dengan mendadak, matanya membulat sempurna beruntungnya ini sudah masuk kawasan perkantoran milik shani jadi tidak ada yang akan marah marah karena shani tiba tiba memberhentikan mobilnya.
Dan untungnya gracia sudah memakai seatbeltnya jadi tidak ada yang terluka.
" ci shani apa sih, untung ngga kenapa napa, coba kalau kenapa napa ? "
Shani mengerjapkan matanya " gracia, tutup perutnya, turunin bajunya " ucap shani dengan sedikit getar di suaranya.
Si gadis polos ini membuat shani syok bukan main, niatnya memang ingin menunjukan perutnya tetapi caranya membuat shani benar benar tak habis pikir, gracia mengangkat kaos yang digunakannya hingga bra hitamnya terlihat, sedikit memang tapi tetap saja terlihat oleh mata tajam shani.
" aku kan Cuma mau nunjukin, aku ngga bohong "
" saya percaya, udah turunin cepetan sebelum saya khilap "
.
.
.
tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Untitle | Greshan
Cerita Pendekterimakasih sudah hadir walau tidak menyembuhkan setidaknya sedikit mengobati.