Chapter 15 : Decision

52 19 39
                                    

Hidup memang sulit untuk di tebak.

Siapa kita Hingga dapat menentukan masa depan begitu mudahnya?

Kita bisa saja masuk rumah sakit karena tersedak makanan Atau bahkan mengalami kematian yang tak terduga sebelum impian terwujud.

Keinginanmu mungkin akan terwujud esok pagi, tapi begitu juga dengan hal yang tidak diharapkan, dapat terjadi esok hari.

Siapa yang tahu apa yang akan terjadi kedepannya? Memang hidup di penuhi sebuah tanda tanya.

Inilah yang sedang terjadi oleh ketiga murid SMA, Lee Lian, Lee Zhan, dan Huang Li May

Siapa yang menyangka tiga anak muda yang dikenal baik-baik, mendapati diri mereka terduduk di kantor polisi atas kejadian yang menimpanya.

~~

Disinilah aku berada sekarang. Ruangan yang di penuhi oleh orang-orang berseragam, ruangan dengan udara tidak meng-enakkan.

Tidak perlu bertanya kenapa kami bisa berada di sini.

Kami, secara bergantian dimintai keterangan oleh pihak kepolisian.

Giliranku dan Li May telah selesai. Sisanya hanya menunggu Kak Zhan kembali dari ruang interogasi.

Aku dan Li May hanyalah saksi mata pada saat itu dan korban sebenarnya adalah Kak Zhan.

Kami duduk di kursi panjang dekat ruang interogasi, kami berdua-aku dan Li May-hanya bisa menunggu di luar.

Untuk sekedar ruang tunggu, tempat ini cukup nyaman. Saking nyamannya aku hampir terlelap saat duduk.

Tidak lama kemudian, Kak Zhan keluar dari ruangan tersebut. Bersama dengan salah seorang polisi.

Kak Zhan menghampiri kita berdua, sebelum akhirnya menghentikan langkahnya karena petugas kepolisian tersebut membicarakan sesuatu yang serius.

"Nak Zhan, para wartawan sudah menunggu di ruangan pers, mari kita kesana." Ucap polisi tersebut.

"Baik pak." Ucap Kak Zhan lirih.

Hah! Kok tiba-tiba ada wartawan. Bagaimana ini?!!! KAK ZHAN TIDAK BOLEH PERGI KESANA!!! Aku tidak mau kakak Kenapa-napa akibat keramaian dan lontaran pertanyaan menyakitkan hati dari para wartawan.

Sebelum Kak Zhan pergi terlalu jauh, aku berusaha menahan lengannya agar tidak pergi menjauh.

Aku merasa khawatir dengan keadaan Kak Zhan, karena kejadian delapan tahun lalu masih menimbulkan efek samping trauma untuknya.

Hasil pemeriksaan seorang psikolog beberapa tahun silam menghasilkan sebuah keputusan bahwa kakak mengidap Social anxiety disorder.

Mungkin kalian bertanya, apa itu Social anxiety disorder? Social anxiety disorder adalah Sebuah gangguan kecemasan yang menyebabkan penderitanya memiliki kecemasan yang irasional ( tidak masuk akal).

Walau memang Kak Zhan tidak terlalu parah, namun tetap saja aku takut keadaannya memburuk.

"Kak, Apakah kakak harus pergi kesana? Lebih baik kakak menolak saja." Ucapku cemas.

"Kenapa ditolak? Bukankah ini kesempatan bagus untuk mencegah kejadian serupa? Agar anak-anak lain yang juga merasa terindimidasi mampu untuk speak up, ini hal yang baik, kenapa dilarang?" Tanya Li May.

Protect My Brother [On Go] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang