ALOOOOO
GAPAPA GAPAPAA KITA BAPER BAPER DIKIT SAMA MOTTAAAA WKWKWDI CHAPTER INI AGAK PANJANG. SEMOGA KALIAN NGGAK BOSEN DULUAN SEBELUM SAMPAI BAWAH. KARNA DI BAWAH AKAN ADA USUABXHJA
YA BACA DEH POKOKNYA
JANGAN LUPA VOTE SAMA KOMENNYA YANG BANYAKKKK
RAMEIN KALOO BISAAAA YAAA❣❣
❣ HAPPY READING ❣
•
•
•
__________
Semua berawal dari ketidaksengajaan pada malam itu. Pertemuan yang tidak sengaja itu membawa Metta masuk kedalam kehidupan sang seorang pengancam. Sejak pertama kali bertemu, aura yang terpancar dari laki-laki itu menang sangatlah tidak mengenakan. Kalung peninggalan almarhum Bunda-nya di ambil paksa olehnya. Padahal saat itu, Metta berharap malam itu adalah pertemuan yang pertama dan yang terakhir kalinya buat dirinya. Namun sayangnya, harapannya tersebut tak terkabulkan. Seakan-akan, Tuhan memiliki jalan lain untuk mempertemukan mereka kembali.
Pertemuan kedua kalinya, tepat di belakang sekolahnya, laki-laki itu berada. Metta yang tak sengaja menginjak kaleng minuman sukses membuat dia dan temannya menoleh ke arah Metta. Saat itu juga, Metta tidak pernah menyangka kalau dia satu sekolah dengan laki-laki itu. Dibawanya Metta oleh dirinya, setelah itu kaki Metta pincang di buatnya, dan hal-hal lainya yang tentu saja mengejutkan bagi gadis yang genap berumur 16 tahun di bulan depan nanti. Perlu di garis bawahi kalau dirinya tidak pernah menyangka dan tidak pernah berharap atau berniat sedikitpun untuk menjadi kekasih dari laki-laki itu. Bahkan, sebisa mungkin gadis ini menghindar, agar dapat menjauhi laki-laki itu. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, ancaman-ancaman terus terlontarkan dari mulut laki-laki tempramental itu, membuat Metta semakin jauh masuk ke dalam kehidupan Motta.
Sejak pertemuan-pertemuan itulah yang membuat kehidupan Metta berubah 180°.
Bahkan dirinya tidak tahu, bertemu dengan Motta adalah kesialan atau keberuntungan dalam hidupnya? Entahlah.. Metta hanya menginginkan kenyamanan hidupnya kembali lagi seperti dulu. Dirinya sangat tidak suka hidup dalam ketakutan seperti sekarang ini.
Kenyamanannya terusik saat sang pemilik mata elang itu terus mengawasinya dari lantai 3 di SMA EDELWEIS. Sekarang ini adalah jam biologi bagi kelas 10 IPA 1— kelas Metta dan juga Pritta. Materi biologi kali ini adalah meneliti tumbuhan di sekitar lapangan. Jadilah seluruh siswa dan siswi kelas tersebut berlajar di luar kelas. Tentu saja di bagi menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok berisikan 5 orang. Untungnya Metta dan Pritta satu kelompok. Dan ada 3 siswa lainnya yang sekelompok dengannya. Ada Zein, Gallen, dan Leo. Pritta sedang bercanda ria dengan Zein dan juga Leo. Sementara Metta dan Gallen, keduanya sedang meneliti salah satu tumbuhan di sekolahnya.
"Gimana? Udah selesai?"
"Em.. Udah si.. Kalau menurut aku, segini juga udah pas paragrafnya. Nggak tau deh kalau menurut kalian. Kamu ada usul yang mau di tambahin ke paragraf ini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
M O T T A [TAMAT]
Ficção AdolescenteGENRE: [FIKSI REMAJA - DARK ROMANCE] * * * Motta-laki-laki pemaksa, kejam, acuh, kasar, toxic, semua sifat buruk dirangkai dalam tubuh rupa yang menawan. Siapa yang tidak kenal dengan Ganne Motta Megatra? Seorang laki-laki yang paling disenggani dis...