Yeji × Reno

162 19 12
                                    

–Happy Reading–

" Pelan-pelan dong, sakit tau " ucap Yeji kesal seraya di rangkul oleh Reno.

Reno mendengus kesal, " makannya kalo dibilangin tuh nurut. Udah tau jalan becek, licin gitu masih aja lari "

" Ya kan gue pengin cepet nemuin Lia " ucap Yeji lesu. Wajahnya sudah masam karena baru saja mendapat kesialan. Kaki kirinya keseleo saat sedang mencari Lia dan berakhir kena omel Reno.

" Harus dengan cara lari gitu? "

" Iya iya gue salah. Udah jangan ngomel Mulu, bawel Lo "

" Lo yang minta gue bawelin! "

Yeji mendelik, " kapan gue minta di bawelin sama Lo?! "

Reno menghela nafas, " Dahlah, capek gue ngomong sama Lo "

Walaupun Reno sedang kesalnya minta ampun, ia tetap menuntun Yeji menuju tempat camping. Tugasnya mencari Lia belum selesai eh ditambah lagi kaki Yeji keseleo. Jika ditanya apakah ia menyesal telah mengizinkan Yeji untuk ikut? Tentu saja jawabannya sangat sangat menyesal tapi kan Yeji yang memaksa! Ia bisa apa?

" Cepetan jalannya, lelet banget sih kek siput " ucap Reno.

Yeji menatap Reno tajam, " Lo tau definisi sakit ngga? "

" Harusnya dari awal emang Lo ngga usah ikut "

Yeji menyentak rangkulan Reno, " Lo kenapa sih marah-marah, terus nyalahin gue Mulu?! Gue cuma mau nyari sahabat gue emangnya ngga boleh apa?! " Bentak Yeji yang tanpa sadar sudah menitikkan air mata. Ia kesal Reno terus menyalahkannya. Kakinya keseleo juga bukan kemauannya. Memangnya siapa yang mau sakit seperti ini?! Tidak ada!

Reno tersentak kaget, " y-ya maaf, gue ngga bermaksud. Jangan nangis dong "

Tangis Yeji semakin keras, meluapkan kekesalannya yang tiba-tiba meledak begitu saja membuat Reno gelagapan.

" Y-yeji, gue minta maaf. Udah dong, jangan nangis " ucap Reno.

Sadar permintaan maafnya tidak berpengaruh, Reno jongkok di depan Yeji, " ayo naik, gue gendong sampe tempat Camping "

Yeji naik ke punggung Reno tanpa menghentikan tangisannya. Reno menghela nafas berat. Ia berharap penderitaan ini segera berakhir.

Tidak butuh waktu lama mereka sampai di tempat camping yang sudah sepi karena semua peserta telah di pulangkan kecuali Yeji tentu saja.

Reno mendudukkan Yeji di dalam tenda panitia. Ia mengambil kotak P3K lalu membukanya. Reno bernafas lega setelah melihat minyak urut di dalam kotak pertolongan pertama itu. Ia lumayan bisa urut-mengurut karena dulu di ajari oleh neneknya mengingat dulu ia sangat bandel sampai-sampai kakinya sering keseleo. Neneknya mengajarkan untuk mengurut kakinya sendiri agar tidak selalu merepotkan orang lain.

Reno mengusapkan minyak gosok di kaki kiri Yeji dengan perlahan lalu mulai memijitnya.

" Aduh, duh sakit Ren " Yeji meringis saat merasakan pegal dan linu secara bersamaan.

" Tahan bentar. Ini bakal sedikit sakit "

KRETEK

FIRST LOVE | Jeno×Lia |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang