(20.22)
Kini haechan tengah berada didalam bus ia akan menjemput chenle dirumah nana. Ia memeluk erat tubuh putra gembulnya itu, berusaha menyembunyikan kepala putranya di dalam dekapannya. Karna ia takut mungkin akan ada psikopat yang akan menjahati putranya.
Malam² seperti sekarang ini memang rawan kejahatan. Apalagi didalam bis sangat sering terjadi seperti jari jari anak kecil dipotong, telingannya dipotong menggunakan gunting. Dan banyak hal lainnya yang bisa terjadi. Maka dari itu haechan tak mau ia sampai terlelap, ia terus memastikan anaknya setiap saat sambil terus berdoa didalam hati.
"Kak echan rindu" batin haechan sambil melihat jalanan kota dari jendela.
Tak lama memandangi jalanan ia langsung melihat wajah damai putranya yang sedang tertidur. Ia teringat saat ia membuat putra gembulnya ini bersama suaminya. Seulas senyum terukir diwajah manis haechan saat mengingat kenangan manisnya bersama suaminya.
"Kak echan rindu hiks" batin haechan dan setetes air mata lolos dari mata cantiknya.
_
"Bundaa!" Pekik lele sambil memeluk erat sang bunda. Haechan tersenyum melihat putranya sulungnya yang menggemaskan ini. Tak dapat dipungkiri haechan rindu dengan anak sulungnya ini karna sejak tadi pagi tak bertemu sampai sekarang pukul 09.00 malam.
"Kakak tadi nakal?" Tanya haechan kepada putra sulungnya. Chenle menggeleng ribut.
"Dia tidak nakal chan, hanya saja setelah selesai makan malam ia terus menangis karna merindukan bundanya" kekeh nana.
"Aaa kak naa.. maafkan echan karna menyusahkan kakak" ucap hachan sungguh ia merasa tak enak hati kepada nana.
"Maafkan lele juga ya bunda nana" ucap chenle kepada gurunya itu.
"Tidak apa² chan kakak malah merasa senang karna rumah kami ini menjadi ramai oleh tangisan chenle hahaha. Uumm hanya bercanda chanie.. aku senang karna biasanya hanya aku dan suamiku jeno dirumah besar ini tapi setelah kedatangan chenle kami seperti keluarga bahagia, dan terasa sangat lengkap" ucap nana sambil tersenyum.
"Ohh kak na baik sekali chan jadi tak enak hati," ucap haechan.
"Baiklah kak terimakasih banyak ya karna sudah menjaga chenle, chan pamit pulang ya" ucap haechan sudah bersiap dengan anak bungsu digendongannya dan anak sulungnya yang ia gandeng.
"Ehh chan tidak! Makanlah dulu kau pasti lelah bekerja seharian, apalagi jika kau pulang sekarang tidak akan ada bis, hanya ada preman² jahat saja di halte biar aku dan jeno yang akan mengantar kalian" ucap nana.
"Umm baiklah kak na maaf kalau terus merepotkan" ucap haechan dengan raut wajah sedih.
"Tidak merepotkan ayo masuk" ucap nana sambil memaksa haechan masuk karna haechan terus tak enak hati.
_
"Jadi ayah kita sudah meninggal?" Tanya chenle air mata sudah penuh dipelupuk matanya.
"Bi tak pelcaya kakak" ucap bi sambil menggeleng ribut membuat rambut ikal nya goyang² dan mengenai wajah chenle karna saat ini mereka berada dibawah kolong kasur.
"Ish adek rambutnya tuing tuing kan jadi kena wajah kakak" dumel chenle, ia tak jadi menangis malah sibuk menasehati sang adik.
"Ehehe" kekeh adik gembulnya.
"Kakak? adek?" Haechan masuk kekamar anak² nya tetapi tak ada satu orang pun dikamar itu.
"Iya bunda duk! Hikss huwaaaa" tangis bocah gembul itu menggelegar dibawah kolong kasur.
Haechan buru² melihat kebawah kasur mendapati anak² nya yang satu sedang menangis yang satu lagi sibuk untuk mendiamkan sang adik.
"Kalian mengapa didalam sana nak ayo keluar" ucap haechan anak² nya pun menurut dan keluar dari kolong kasur dengan perlahan.
"Bundaa huwaaaa!!" anak bungsu haechan itu menangis sambil memeluk erat leher bundanya.
"Sudah jangan menangis lagi ya sayang cup cup" ucap haechan menenangkan sang anak.
"Hali ini bi cial cekali bunda hiks, tadi didolong njun dan cekalang teljedot dikolong kacur hiks" isak tangis nya semakin menjadi saja karna merasa hari ini dirinya begitu sial.
Cupp
Haechan mengecup hidung memerah putra gembulnya karna sangking gemasnya.
"Kakak juga mau dicium bunda" ucap chenle sambil mengerucutkan bibirnya.
"Iya sayang cup" haechan mengecup sayang hidung putra sulungnya.
"Sebelum tidur minum susu dulu ya" ucap haechan sambil mengambil nampan berisi dua gelas susu.
"Yeyyy" pekik bi.
"Bunda sudah gajian?" Tanya chenle.
Haechan menggeleng.
"Bunda harus memastikan anak² bunda sehat² dan cerdas kalau tidak nanti arwah ayah akan marah kepada bunda" ucap haechan sambil tersenyum.
"Kasihan bunda, kalau kakak lele sudah besar kakak akan jadikan bunda seperti ratu" ucap chenle sambil memeluk bundanya.
Haechan tersnyum hangat, ia selalu bedoa semoga anak² nya menjadi anak² yang baik seperti ayah mereka.
_
"Kemana anak² itu main? Lama sekali" ucap haechan. Ia merasa cemas karna sejak tadi anak² nya belum kembali.
Haechan pun turun ke lantai bawah dengan perasaan cemas.
"Kak apa ada anak² chan disini?" Tanya haechan kepada seorang wanita yang menjual pakaian dilantai bawah.
"Tidak chan dari tadi kakak tidak melihat mereka" jawab seorang wanita yang ditanya haechan itu.
Tbc.Jangan lupa vote komen ya semua makasihh❤❤☺☺. maaf kalo gaje🥺🥺🙏. eh btw maaf banget ya kemaren gajadi double up aku ketiduran hehe😅 sekali lagi makasih banyak guys😊🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
BUNDA✔
RomanceTentang Lee Haechan janda cantik beranak dua. Warning!! -bxb - mpreg -hasil pemikiran sendiri, dilarang plagiat/ mengcopy paste karya saya! -mohon kebijakan dalam membaca! -homophobic? Go!! Start: 15 november 2021 End: 9 desember 2021