2.

17 3 0
                                    

Oke, readers!

Jadi ini nantinya akan ada 2 situasi. Kalau ada bagian yang diberi garis, itu adalah kondisi dimana sedang berada di masa saat itu. Bukan pada gambaran masa lalu yang sedang diceritakan.

Selamat Membaca^^

Selamat Membaca^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

2010

Aku ingat jelas, pagi itu udara ku rasa adalah sejuk. Selama perjalanan ke sekolah, sinar matahari tertutupi oleh pepohonan yang menjulang tinggi. Kelas ku berada di lantai dua, dan model tangganya seperti gaun bawahan putri kerajaan, semakin ke bawah ukuran barisnya melebar. Untukku yang memiliki Riwayat Asma juga Bronkitis, setiap hari menghadapi 16 anak tangga, bukanlah hal yang mudah. Aku sering menjadikan itu sebagai kendala tersulit. Sering ku keluhkan itu pada Mama. Setiap 5 anak tangga, aku akan menjeda, memberi ruang istirahat. Pokoknya, aku seperti anak kecil yang cara berjalannya seperti di papah.

Tapi, Mama ku berkata. " Sabar. Yuk, dicoba sebagai Latihan. Pelan-pelan aja, ya. " karena tidak ingin mudah lelah, aku sering melewatkan waktu istirahat ku dengan berada di kelas atau di Perpustakaan. Semua beradaptasi dengan baik, tapi aku hanya akrab dengan Ria – teman satu bangku dengan ku.

" Tal, ikut duduk ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Tal, ikut duduk ya. " tiba-tiba seseorang meminta ijin tanpa niat yang tulus, jadi aku hanya mengacuhkan itu. Biasanya hanya Ria yang berada di samping ku, maka keberadaan anak laki-laki itu sedikit mempengaruhi suasana hati. Ngapain sih si Ria?! Ke toilet lama banget!!

Anak laki-laki itu asik menggoyangkan kakinya, dagunya menopang santai, sesekali tertawa melihat temannya yang bermain di depan kelas. Tal? Singkat sekali panggilannya. Kwin-tal maksudnya?

Sampai bel berbunyi, anak laki-laki yang belum ku tahu namanya itu kembali ke tempat. Baru ku tahu bangkunya di baris sebelah, urutan ke tiga. Sedangkan aku diurutan ke dua dari belakang. Dia tidak mengatakan Terima kasih sama sekali. Mulai dari situ, penilaian ku minus terhadapnya karna tidak memiliki tatakrama.

Begitu Ria kembali, aku menceramahinya. " Kemana aja sih, Iia? Lama banget! Tempat kamu di dudukin orang tuh. "

" Soalnya pas aku keluar, ada guru yang panggil terus nyuruh aku buat fotocopy catatan gitu deh. Mana jaraknya lumayan jauh. " mengetahui alasannya, aku menghentikan keluhan ku.

Gratitude Journal (The Landlord Of Tightly Stored Memories)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang