Alafka Zayoora.
Alafka Zayoora, Istri seorang CEO muda pemilik Manggala.company
CEO muda yang sukses mencapai karier nya di usia 24 tahun, tergolong muda untuk sekelas CEO dan triliuner.
ia mengejar karier nya hanya karena untuk menikah dengan Alafka.
Bukan, bukan karena ia tidak mendapat restu, tetapi ia tidak ingin dirinya di sama kan dengan laki laki lain di luar sana yang hanya memberi janji lalu mengatakan
"Kita hidup susah dulu ya, semua berawal dari nol" dan pada akhirnya setelah sukses dengan enteng nya meninggalkan.CEO muda itu adalah Ardan Manggala Bagaskara, putra tunggal dari Satya Zayyan Bagaskara dan Iliana Mayangsari Bagaskara.
Back to Alafka.
keluarga Alafka jika di lihat dari sisi perekonomian keluarga sangat berbeda jauh dengan kondisi perekonomian keluarga Ardan.
Alafka, gadis yang ber usia 20 tahun dapat menikah dengan CEO sekaligus Triliuner muda, sempat ramai menjadi perbincangan publik, namun Alafka berusaha untuk menghindarkan diri dari orang orang yang membicarakan tentang pernikahan nya.
_________________________________________"Sayang baby mau rujak depan komplek tadi, Afka lupa tadi belum bilang"
Ardan yang mengantuk, segera saja matanya terbuka dengan sempurna mendengar apa yang baru saja istri nya kata kan.
hei! ini jam 01.00, yang benar saja mang Deni masih buka pada tengah malam seperti ini.
"Kamu beneran mau sekarang rujak nya?" kata nya dengan nada memelas
"Iya mas, beliin ya baby nya yang pengen"
jika sudah menyangkut anak nya, Ardan mau tidak mau harus menuruti permintaan istri nya, lagi pula tidak terlalu susah bagi nya, daripada istri nya meminta untuk mengambil telur ikan yang harus di ambil dengan menyelam ke lautan.
"mas cuci muka dulu, kamu tunggu di rumah aja ya yang"
Alafka hanya mengangguk kegirangan, karena menurutnya menikmati rujak mang Deni malam malam seperti ini adalah surga Dunia.
setelah selesai mencuci muka akhirnya Ardan bergegas mengambil kaos hitam nya dan mengganti celana pendek nya dengan celana Training putih milik-nya.
"yang mas pergi dulu ya, kamu jangan kemana mana kalo keluar kamar jangan lupa kerudung nya di pakai"
"Iya mas sayang, udah sana ah Afka udah pengen banget rujak nya mang Deni"
"Yaudah mas berangkat dulu"
"Iya, hati hati mas ganteng"
"Assalamualaikum"
"waalaikumsalam"
___________________ _____________________
di lain tempat.
"Mang rujak nya masih ada?" tanya Ardan dengan hati gelisah mengharap jawaban "Iya" dari mang Deni
"loh den kok malem malem, habis rujak nya hari ini alhamdulillah"
"Aduh gimana ya mang, istri saya yang minta, ngidam kayanya"
"loh istri aden lagi hamil toh, sebentar ya den saya lihat dulu masih ada apa ngga sisa rujak nya"
"Iya mang" balas Ardan serasa tersenyum, ia berharap agar rujak mang Deni masih ada walau tersisa sedikit
"Alhamdulillah masih ada den, cuma nanas nya ngga saya kasih ya, soal nya nanas kata nya bahaya buat ibu hamil"
mendengar penuturan mang Deni, Ardan hanya bisa menanggapi dengan anggukan dan senyuman, ia bersyukur karena rujak mang Deni masih ada
setelah 5 menit menunggu.
"Ini den" ucap mang Deni
<<Skip rumah.
"Afka sayang, ini rujaknya"
"Afka"
"Yangg"
"sayang"
"Ya Zaujati"
tetap saja, tidak ada sahutan dari nyonya Manggala itu
Ardan yang tiba tiba mendengar suara yang berasal dari dapur pun beranjak dari sofa ruang tamu
ah, benar saja istrinya ia panggil sejak tadi tidak menyahut
sekarang lihat lah, istrinya itu sedang menikmati mie dan mendengarkan podcast
"Afka, lupa kemarin mas bilang jangan makan mie" tanya nya dengan geleng geleng kepala
"Eh mas"
"Iya ini mas, itu rujaknya di depan"
"buat mas aja ya" balas Afka dengan puppy eyes nya
"mas kan ga suka rujak sayang"
"yaudah kasih ke tetangga aja"
hey ini sudah pukul 01.45 pagi, dan mana ada tetangga yang sedang terjaga di waktu menuju pagi seperti ini
dan, yang meminta rujak pun memasang wajah watados nya
ya Tuhan, kuat kan hati Ardan menghadapi bumil ini.