Tidak akan paham jika kamu tidak menyelam dalam kisahnya.
Bukan sekedar untaian kata indah yang mampu menyelusup dalam dada, tetapi ada berjuta makna yang terselip di dalamnya.
Andai waktu bisa diputar, akankah bisa menghargai seseorang lebih baik?
Karena pada dasarnya, menyesal cukuplah menyesal. Tak bisa diulang. Biarkan dada menyesak. Biarkan netra terus mengeluarkan cairannya.
Untukmu, cepatlah kembali ke rumah.
Untukku, semoga cepat mengikhlaskan.
[.]
Embusan angin masuk ke celah jendela kamar Makaila. Gadis bermata sembab itu, kembali menangis karena dia. Sosok yang dirindukan. Sosok yang harap dia segera temui. Wajahnya, senyumnya, juga ocehan yang dulu mengganggu, justru sekarang menjadi rindu.
"Kapan kamu pulang?"
Dan lagi, air matanya tidak bisa berhenti untuk keluar. Makaila mengeratkan pegangannya pada sebuah novel cukup tebal.
Makaila mulai membuka novel itu. Membacanya kembali. Mengingat kisah yang telah dijalaninya bersama dia yang dinanti.
Kisah bahagia dan belum ada kata 'perpisahan' saat itu.
Makaila membuka lembar berikutnya.
Dan dia kembali pada waktu itu ...
Di saat semuanya masih 'baik-baik saja'.
Untukmu, selamat datang di In Fabula.
Satu kalimat menyambut Makaila sebelum menyelam ke dalam kisahnya.
[TBC]
Halo, aku Navisa Azzahra atau kerap dipanggil Nav. Alasannya biar simpel dan mudah diingat, wkwkw. Selama beberapa bulan ke depan, aku bakal menemani hari kalian, dengan menuliskan sebuah cerita berjudul In Fabula.
In Fabula berasal dari bahasa latin yang berarti Dalam Cerita.
Kalian bakal paham maksud dari itu, jika membaca sampai akhir. So, terus pantengin cerita ini, ya!(✿^‿^)
-•-
Senin, 22 November 2021
Navs
navisazzhr
KAMU SEDANG MEMBACA
In Fabula
Teen FictionAku yang merindukanmu secara nyata. ~•~ Kalan penasaran pada Makaila yang mengiranya bakal loncat dari jembatan layang. Pertemuan yang singkat, tapi berakhir panjang setelah Kalan jatuh hati pada Makaila. Namun, seorang Makaila terlalu enggan untuk...