"eunghhh" rintih Sheilla sambil mengerjap matanya untuk menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam rentina.
Sheilla mengamati ruangan yang sangat asing baginya, kamar dengan warna soft, dan banyak alat medis di dalamnya, belum lagi alat medis yang tertempel di sekujur tubuhnya.
"TUNGGU, INI DIMANA? INI BUKAN KAMAR GUE?!" teriak Sheilla yang secara otomatis membuat sesorang dengan tergesa-gesa menghampirinya.
"Dek, kamu kenapa? Hei tenang" ucap seseorang tersebut dengan lembut.
Sheilla yang di perlakukan seperti itu oleh pria yang tidak ia kenali langsung menjauhkan diri, dan menghindari usapan lembut tangan sesorang tersebut.
"Ini kakak, Apa kamu lupa?" tanya seseorang tersebut.
"Ngga, gue ngga punya Kakak, gue anak pertama!" jawab Sheilla menaikkan suaranya
"Sheilla Anastasya? Apa benturan itu terlalu keras? Biar kakak panggilkan dokter pribadimu" ucap seseorang itu lalu menyuruh beberapa asisten untuk memanggil dokter.
"NAMA GUE SHEILLA ALISYA! LO SIAPA? GUE DIMANA? JANGAN NGAKU-NGAKU DEH LO!" kata Sheilla lantang.
Seseorang tersebut terlihat sangat panik dan memilih diam sambil menunggu kedatangan dokter yang terasa cukup lama.
Sheilla menyerah menjelaskan kepada orang tersebut, manik matanya tertuju pada salah satu kaca yang memantulkan bentuk wajahnya.
"WHAT? DEMI MIN YOONGI INI GUE DI TUBUH SIAPA?" pekik Sheilla yang sudah pasti membuat seseorang tersebut terkejut.
Alat medis yang menempel di tubuh Sheillapun sudah tidak tertempel dengan benar lagi.
Ceklek
Dokter pribadi yang tadi di panggil oleh seseorang itu telah sampai dan langsung memeriksa kondisi Sheilla.
"Tuan muda, sepertinya adik tuan mengalami amnesia akibat benturan yang terjadi di kepalanya, namun perlahan ingatan itu akan muncul kembali dengan bantuan orang di sekitarnya" ucap dokter tersebut.
"Terimakasih dokter, silahkan pergi" kata Seseorang tersebut.
"Dek, kakak janji kakak akan bantu kamu ingat semuanya, jangan takut sama kakak ya" ucap seseorang itu.
"Nama gue siapa?" tanya Sheilla mendalami perannya seperti novel yang ia baca di sekolah sebelum ia jatuh pingsan.
"Sheilla Anastasya, biasanya kamu di panggil tasya" jawab Seseorang itu.
"Mulai sekarang panggil gue eh em aku Sheilla aja kak, aku ngga suka di panggil Tasya" jawab Sheilla
"Oke, nama kakak Samuel Reganas, panggil aja Kak Regan, deal?" tanya Kak Regan
"Oke" jawab Sheilla
"Oiya, turutin semua kata kakak, mamah dan papah ya? Apapun itu pokoknya kamu harus nurut, karna itu untuk kebaikanmu sendiri" kata Kak Regan sembari merapikan alat medis di tubuh Sheilla yang tadi terlepas saat Sheilla memberontak.
"Kak, ini untuk apa? Aku baik-baik aja kok, kenapa semua alat ini seperti yang pernah aku liat buat orang koma si?" tanya Sheilla penasaran.
"Kakak ngga mau ada hal buruk terjadi sama kamu, kakak ngga mau kamu pergi seperti sodara kembarmu" jawab Kak Regan lalu memakaikan selang oksigen ke hidung Sheilla.
"Kamu tidur ya, istirahat, nanti mamah sama papah pulang terus langsung jengukin kamu" kata Kak Regan lalu pergi keluar dari kamar Sheilla.
Sheilla tak memberikan respon apapun, otaknya masih mecerna tentang apa yang sebenarnya terjadi.
Menurut novel yang ia baca, ia bisa berkomunikasi dengan orang yang menempati tubuh aslinya di dalam mimpi, dengan begitu ia bisa bertanya banyak hal disana. Tak butuh waktu lama, kini Sheilla tertidur dengan semua alat medis yang menempel di tubuhnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSMIGRASI! OVER PROTECTIVE?! (END)
Teen FictionWALAUPUN UDAH END, HARUS TETAP VOTE DAN RAMAIKAN KOMEN YA! ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Namanya Sheilla Alisya. ia tak pernah membayangkan kejadian itu membuatnya harus menjalankan misi agar bisa berpindah ke kehidupannya yang asli. "LO!? KENAPA LO...