07

2.5K 276 14
                                    

"Jadi?" Ujar singkat orang yang saat ini berada di sebuah ruangan bersama dengan Rissa dan Reuzila.

"Ada tugas untuk kalian," ujar Rissa membuat orang itu menatap Rissa dengan Lamat.

"Apa dia?" Batin Devil Twins menatap Rissa dengan 'tatapan misterius (?).

"Untungnya bagi kami?"

"Kalian menginginkan apa?" Tanya Rissa.

Kedua Devil Twins saling menatap satu sama lain. Sebuah senyuman tipis tersungging di wajah Devil Twins.

"Kami ingin kamu ikut dengan kami ketika misi telah selesai, bisa?" Ujar salah satunya.

Rissa berpikir sejenak kemudian menganggukkan kepalanya atas saran dari Riska.

"Baiklah." Rissa hanya pasrah mengikuti apa yang dikatakan oleh Riska. Kenapa kemampuan untuk melihat sekilas kejadian masa depan harus hilang! Pikir Rissa kesal.

"Kami akan melakukan itu," ucap Devil Twins bersamaan.

Mereka bersama-sama melanjutkan pembicaraan itu. Namun di lain sisi Dafa kini berada di sebuah taman sepi sambil menatap hamparan bintang di langit.

Ntah mengapa saat dirinya menatap langit tiba-tiba bayang bayang tentang wajah dan senyuman milik Ranti, eh.. kenapa kenapa? Pikir Dafa yang tersadar dirinya sedang memikirkan Ranti.

"Gua gak mungkin suka kan sama Ranti?" Monolog Dafa bertanya pada dirinya sendiri.

"Mungkin karna gua baru ketemu setelah sekian lama kali yah?" Dafa berbicara sendiri, bertanya namun di jawab sendiri. Mirip orang gila bukan?

"Ck gua dah kayak orang bego! Ngomong sendiri, nanya tapi dijawab sendiri." Dafa bangkit menyudahi acara ngomong sendirinya.

"Gila." Kata seseorang tak jauh dari tempat Dafa tadi.

Dafa berjalan dan hendak menyebrang jalan namun satu orang membuat dirinya berhenti untuk menyebrang. Ranti? Pikir Dafa yang melihat seseorang yang berada tak jauh dari tempatnya.

Dafa berlari mengejar Ranti, dirinya memelankan langkahnya saat hampir menyamai langkah Ranti.

"Hm hai!" Sapa Dafa agak kaku.

"Hai juga." Balas Ranti.

"Ngapain di sini?" Tanya Dafa yang mencoba basa basi.

"Jalan-jalan aja, Lo ngapain di sini? Gak jagain Mommy Rissa?" Tanya Ranti.

"Hm gak, sekarang gua lagi mau refreshing biar gak stress," ucap Dafa membuat Ranti heran.

"Stres kenapa? Perasaan Lo gak kerja dll deh."

"Itu yang Lo tau, Lo gak tau gua kayak gimana sebenarnya." Dafa berucap membuat Ranti menarik sebuah seringai misterius.

"Terserah." Ranti berfokus pada jalan di depannya menghiraukan dafa yang bingung untuk berucap apa.

"Hm Ran.." panggil Dafa pelan.

"Kenapa?" Tanya Ranti heran dengan kelakuan Dafa yang menggaruk kepala bagian belakangnya.

"Hm Lo pernah suka sama seseorang gak?" Tanya Dafa dengan pelan.

Ranti mengangguk anggukkan kepalanya. Ia paham dengan kondisi Dafa yang sedari dulu dingin namun kini ingin membuka hati pada seseorang.

"Pernah!" Jawab Ranti membuat Dafa menegakkan kepalanya menatap Ranti penuh selidik.

"Lo suka sama siapa?" Tanya Dafa penasaran.

"Yang jelas itu bukan Lo!" Sewot Ranti tiba-tiba.

"Kok sewot? Pasti gua kan!? Ngaku lo." Dafa menggoda Ranti dengan sengaja

"A-apa sih! Dah sana Lo! Gw mau pulang." Ranti mempercepat langkah kakinya membuat Dafa tersenyum miring dengan tingkah Ranti Lo pasti suka sama gua haha. Dafa membatin dengan kepedean yang sangat tinggi.

Dafa segera berlari mengejar Ranti yang sudah agak jauh di depan sana.

"RANTI!!" Teriak Dafa dengan keras hingga beberapa orang melihat ke arahnya. Njir malu gua batin Dafa menundukkan kepalanya.

"Stop!" Dafa berucap agak keras namun dengan intonasi agak lembut.

Dafa menahan Ranti yang ingin melepaskan pegangan tangan dari Dafa.

"Apaan sih daf. Lepas!" Ranti membentak Dafa membuat Dafa melotot.

"Lo bentak gua?" Tanya Dafa dengan halus namun begitu tajam.

"Iya! Kenapa? Lo mau marah? Silahkan!" Balas Ranti tak takut.

"Lo emang beda, Lo jadi pacar gua mulai sekarang!" Ujar Dafa tanpa adanya ekspresi.

"Tap-"

"Apa? Mau nolak? Gak boleh! Lo nolak, siap-siap aja gua datang ke rumah Lo buat acara lamaran!" Dafa memotong ucapan Ranti dengan cepat sambil mengancamnya.

"Gila Lo daf!" Ujar Ranti tak habis pikir.

"Gak papa, yang penting gua gilanya karna elo dan bukan karna dililit hutang."

"STRESS!" Teriak Ranti kemudian menyentak tangannya hingga genggaman Dafa terlepas. Ranti berlari meninggalkan Dafa yang tersenyum puas dengan apa yang terjadi tadi. Dafa ternyata cowo gila! Batin Ranti tetap dengan kegiatan berlari nya.

"Ck, Lo emang perusak gadis cupu!" Ucap seorang gadis di seberang jalan yang melihat semua kejadian itu.

.

.

.

Oke, gimana? Kayaknya bakal ada bumbu bumbu perbucinan t-tapi kayaknya bakal ada drama baru lagi wkwk

Jangan lupa tinggalkan jejak

Vote and komen!

K'Q Mafia World Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang