“Tak disangka orang yang dikira bisa dipercaya ternyata memiliki segudang misteri memendam rasa curiga yang memerlukan waktu untuk menguaknya dengan bukti menjadi nyata.”
-Agaraya-
Mereka berempat kini tengah berada di parkiran kafe tadi.
"Gue pulang dulu ya," kata Raya.
"Gue juga," imbuh Rain.
"Hmm." Bintang hanya berdeham membalas perkataan Rain dan Raya.
"Iya Ren, Ray." Beda lagi dengan Aga membalasnya dengan ramah dan senyumannya manis.
"Eh, bentar," kata Bintang membuat Raya dan Rain yang sudah berada di motor mengalihkan pandangan ke arahnya.
"Apa?" tanya Raya dengan tatapan datar.
"Entar malem habis isya kita ketemuan di suatu tempat, biar gue share lock nanti. Aga dan Rain kalau mau boleh ikut," terang Bintang.
"Kesana buat apa?" tanya balik Raya.
"Ada deh," balas Bintang membuat Raya mengerutkan bibirnya.
"Serah Lo, gue pamit." Raya memutar bola matanya dengan malas dan menancapkan gas motornya meninggalkan Aga dan Bintang.
"Aku pulang dulu ya," kata Aga tak dihiraukan oleh Bintang. Justru dia langsung menancapkan gas.
Motor Bintang berada di belakang Aga mungkin rumah mereka searah.
Saat tengah dalam perjalanan tiba-tiba Aga turun dari motor membuat Bintang bergidik untuk mencari sesuatu soal Aga karena tingkahnya kalau diperhatikan setelah beberapa ada yang aneh.
Aga berhenti di pinggir jalan menelpon seseorang. Bintang mengikuti dari belakang. Memang disengaja ingin tahu soal Aga.
"Assalamu'alaikum, rencana berhasil. Sebentar lagi Raya bakal jadi ke pangkuan aku," katanya di telepon.
"Waalaikumsalam, wahh bagus lanjutan misimu menjadi cupu," balas seseorang di seberang sana.
"Haha pasti alasan aku jadi cupu pasti akan tercapai." Aga tertawa renyah di telepon.
"Sipp, semangat mewujudkan alasan menjadi cupu, kalau udah berhasil kabari."
"Siap, Yah. Makasih udah dukung Aga."
"Sama-sama, semoga misimu tidak gagal, ya."
"Amiin."
Tut....
Panggilan dimatikan sepihak.
Mendengar percakapan Aga dan di telepon. Dia langsung mengepalkan tangannya karena ternyata Aga memiliki niat lain menjadi cupu dan ada hubungannya dengan Raya.
'Gue harus ungkap rahasia Aga dengan mencari bukti biar Raya percaya kalau Aga sebenarnya pura-pura menjadi cupu' batinnya lalu pergi ke tempat yang agak jauh dari Aga.
Jangan sampai laki-laki itu mengetahui bahwa dia mengikutinya dari belakang.
Aga menutup telponnya dan melanjutkan perjalanan menuju ke rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Agaraya [END]
Teen Fiction"𝙺𝚒𝚝𝚊 𝚊𝚍𝚊𝚕𝚊𝚑 𝚜𝚎𝚙𝚊𝚜𝚊𝚗𝚐 𝚒𝚗𝚜𝚊𝚗 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚞𝚔𝚒𝚛 𝚕𝚞𝚔𝚊 𝚍𝚒 𝚊𝚝𝚊𝚜 𝚍𝚞𝚔𝚊." ㅡ𝙰𝚐𝚊𝚜𝚊 𝙷𝚊𝚛𝚢𝚖𝚞𝚛𝚝𝚒ㅡ Aga dan Raya tidak salah hanya ingin saling menjaga justru berujung kesalahfahaman karena yang salah adala...