Pelan-pelan aja yahh bacanya ^^
Chapter 5.
"Lo, tahu apa? Tentang gue?"(*)
Ira memutuskan untuk tetap pergi meskipun tanpa Thama yang lebih memilih pekerjaan di bandingkan hari ulang tahun Metha. Di tengah perjalanan Ira menatap Metha melalui kaca spion tengah, Metha yang hanya menunduk sejak tadi tanpa berbicara dan menanyakan kenapa mereka hanya pergi berdua, membuat Ira gelisah apakah Metha tahu jika Thama tidak bisa pergi bersama mereka bertamasya?
Ira menarik nafas dalam sebelum menegur Metha "sayang?" Metha mengangkat kepalanya dan melihat Ira melalui kaca spion tengah.
Ira tersenyum "papa-,"
"Sibuk. sama kerjaannya, Metha tau," sela Metha saat Ira ingin menjelaskan ketidakhadiran Thama di antara mereka.
Ira menatap Metha dengan lesuh, mengingat betapa bahagianya Metha kemarin malam dan betapa kecewanya Metha hari ini, membuat dirinya ikut merasakan sakit di dalam dadanya.
Meskipun terlihat getir Ira berusaha memberikan senyuman kepada Metha "M-etha tau, d-dari mana?"
Metha kembali menunduk tak ada niatan dirinya untuk menjawab pertanyaan Ira, Ira yang tak mendapat respon dari Metha kembali bersuara.
"Hmm papa janji ko, papa bakal nyusul kita nanti, sekarang metha sama mama dulu aja ya? Metha senengkan bareng sama mama? Ayo dong senyum kan kita mau ke kebun binatang masa metha cemberut gitu."
Sekuat mungkin Metha menahan amarah dan kekesalannya pada Thama, bagaimanapun Ira ada disini, mamanya. Yang selalu menemani Metha dan berusaha membuat dirinya bahagia, meskipun tanpa Thama.
Meskipun dengan sedikit paksaan, perlahan namun pasti senyum mengembang di bibir Metha, senyum yang semakin lama semakin manis dan tulus Metha berikan pada Ira sang malaikat tanpa sayap bagi Metha.
Melihat Metha yang sudah membaik Ira mengajaknya untuk merencanakan apa saja yang akan mereka lakukan di sana nanti.
"Oia mama masak ayam chicken katsu kesukaan Metha, nanti kita makan sama-sama ya?"
Metha tersenyum dan mengangguk sebagai balasan."Metha mau liat gorilla! Temen temen Metha bilang, gorilla itu badannya besar jadi ga muat kalo di taruh di kebun binatang."
Ira tertawa geli menanggapi ucapan Metha "oh ya? Temen Metha bilang gitu?" Metha mengangguk polos.
"Nanti kita lihat yah gimana bentuk gorilla besar."
KAMU SEDANG MEMBACA
PEMBATAS [ DISCONTINUE ]
RandomKetika kepercayaan berubah menjadi kekecewaan, dan ketika rasa cinta berubah menjadi kebencian. Menjadi seorang pembenci, bukan keinginannya. Menjadikan orang terdekat asing baginya bukan kehendaknya. Tapi terlalu sulit untuk menerima, kenyataan b...