Chapter 23

2.9K 351 120
                                    

KEDATANGAN Sungchan yang tidak diharapkan membuat Jaemin, Jisung dan juga Haruto yang ada di dalam unit apartemen tersebut menoleh bersamaan. Yang dilihat Sungchan hanya sosok Jackson seorang, tatapan yang tadinya penuh kemarahan itu kian lama larut menjadi tenang. Senyuman diberikan pada si kecil, dengan langkah pelannya berjalan pada Jackson.

"Uncle Sungchan darimana?" tanya si kecil.

"Bekerja. Apa kau merindukan uncle, Jacksonaa?"

Sepersekian detik sebelum tangan Sungchan menyentuh puncak kepala si kecil, ayah dari anak tersebut sudah berdiri di hadapan tunangan dari Huang Renjun itu. Jaemin mencengkeram pergelangan tangan Sungchan begitu kuat dan menghempaskkannya.

"Jangan sentuh dia," desis Jaemin penuh penekanan. Insting seorang ayah dan juga pembunuh terlatih yang berbahaya bisa dirasakan semua orang disana.

Tanpa Sungchan tahu fakta bahwa orang yang ada di hadapannya ini adalah ayah dari Jackson, ia masih diliputi rasa marah dan tidak terima. Ia tidak mau Jackson mencelakai Renjun karena apa yang baru saja ia lihat sebelum menuju ke apartemennya sendiri adalah hal tidak pernah terbayangkan dalam benaknya selama ini.

Hanya Jaemin yang tahu bahwa Sungchan punya niat buruk pada anaknya. Jaemin bisa membaca ekspresi Sungchan yang sebelum masuk tadi terlihat sekilas menahan amarah. Haruto dan Jisung bahkan tidak menyadarinya karena mereka berada pada mode tenang, tidak dalam bahaya atau di tempat mengancam.

Berbeda bagi Jaemin yang menganggap apartemen Renjun bukan tempat seperti itu. Trauma masa lalu saat sang kekasih dibawa pergi oleh Haruto dan berakhir dalam cengkeraman kakaknya sendiri membuatnya selalu waspada ketika berada di tempat tinggal Renjun. Entah dimanapun.

Meskipun ia tahu bahwa tempat itu adalah tempat tinggal sang kekasih dengan Sungchan, putra tunggal keluarga Jung yang merupakan tunangan dari Renjun. Hanya dengan mengingat-ingat hal itu saja, rasa-rasanya Jaemin ingin sekali membunuh Sungchan saat ini juga.

Tapi kembali lagi pada peraturan Lion List, nama Jung Sungchan ada di dalam sana. Jaemin tidak boleh membunuhnya.

Sayangnya hal itu tidak berlaku bagi Jisung. Ia yang diketahui menjadi pelaku penembakan ibunda Sungchan di pesta ulang tahun Renjun kala itu, saat ini mengeluarkan sebuah revolver dari saku belakangnya. Gerakan itu dengan cepat dilihat oleh Jaemin. Saat bunyi kokangan pistol mengisi ruangan, tendangan Jaemin dengan cepat dilancarkan pada Jisung.

Dengan mudah Jisung menghalau kaki kanan Jaemin tersebut, mengunci kakinya di dada, namun ia terkejut karena Jaemin tidak benar-benar berniat menendangnya kali ini. Melainkan melancarkan pukulan langsung ke perut Jisung dan membuat mafia itu mundur dengan cepat menghindari pukulan Jaemin.

Dan lagi-lagi perkiraannya salah, karena ternyata tangan Jaemin mengincar tangan Jisung yang memegang revolver, berhasil memukul lengan si bungsu Park dan membuat revolver tersebut jatuh ke lantai. Sehingga Haruto dengan gerakan gesit bisa segera mengambilnya, mengeluarkan magazine beserta peluru di dalamnya lalu membuang pistol tanpa magazine (wadah peluru) itu ke tempat sampah.

"PARK JISUNG!" geram Jaemin marah. "APA YANG AKAN KAU LAKUKAN?!"

Tawa mengejek dikeluarkan Jisung sebagai balasan dari kemarahan Jaemin. "Ternyata kau jauh bertambah kuat hyung."

Plak!

Tamparan diberikan Jaemin pada lelaki yang sudah dianggapnya adik itu. Diterima begitu saja oleh Jisung dan malah tertawa karenanya. Ia yang kini berdiri berhadapan dengan Jaemin, disaksikan oleh Jackson, Haruto dan juga Sungchan di dalam ruangan itu. Jelas Jaemin marah karena tindakan Jisung yang tak terduga, jika ia membiarkan si bungsu Park membunuh Sungchan disana, Jaemin takut Renjun akan membencinya.

The Son ✦ JaemrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang