Juna menghela napas panjang. Dia tau akan begini jadinya. Kekasihnya lebih memilih cewek lain dibandingkan dirinya. Yah dia tau inilah hasil dari jatuh cinta sama cowok badboy hanya karena dari visualnya. Tapi itu pacar pertamanya! Tak bisakah Tuhan berbaik hati padanya yang berusaha menginginkan 1 saja pria untuk mencintainya?!
Lelaki yang tampan, badboy, tapi cuma mencintainya...
Di akhir masa sekolahnya si SMA kelas 3 malah berakhir dengan sangat chaos. Bukan salahnya kan marah karena apa yang dia miliki diganggu?
Tapi oh ternyata, kekasihnya juga membiarkan dirinya diganggu. Dia jadi marah dan membuat keributan besar sehingga orang tuanya dipanggil.
Tentu saja Daddy dan Mamanya takkan menerima alasan sesepele karena rebutan cowok, alhasil dia dipindahkan ke Kanada, tempat para sepupu lainnya tinggal.
Dan disinilah dia sekarang, menatap kosong pemandangan di atas langit yang semakin merendah karena pesawat yang dia tumpangi mulai mendarat ke tempat tujuannya. Gadis bersurai coklat itu menghela napas. Setidaknya, dia bisa bertemu dengan kakak kakak sepupunya yang lain. Juga lelaki tampan lainnya. Humh!
Juna menepukkan pipinya berkali-kali. Oh ayolah, dia bukan perempuan yang hanya karena satu lelaki mencampakkannya, lalu dia akan menangis seharian dikamar, menggalaukan lelaki tersebut.
Tidak!
Dia kan cantik, lelaki tampan juga ga cuma si mantan, apalagi sepupunya semua tampan. Juna pasti bisa menemukan lelaki tampan yang juga badboy, iya! Jadi tak perlu sesedih itu, meski dia sedih. Dia pasti akan cepat move on!
Dan dia jadi tak sabar bertemu dengan Kak Wilson, Kak Zavian, dan...Dan...
"Oh, lu udah sampai, Jun?" suara familiar lelaki membuyarkan lamunannya. Wajah Juna sekilas tampak memerah karena sosok yang memanggilnya.
"L-loh, kok Kak Kazuki yang kemari? Kak Resta dan Kak Zavian mana?" tanyanya dengan wajah syok. Tentu saja dia syok. Semalam Resta menghubunginya, berkata kalau dia dan Zavian yang akan menjemputnya. Tapi sekarang malah...
Kenapa malah sepupunya yang ini yang menjemputnya?! Sepupunya yang... Yang..
"Iya, gue yang jemput. Wilson sibuk kerja kayak biasa, Neya pastinya lagi mesra mesraan sama Kazuya, Resta sama Zavian juga bilang gue aja yang jemput, gatau deh mereka mau ngapain. Gapapa kan? Cuma sama gue?" tanyany dengan nada santai, merangkul bahu Juna.
Juna menggeleng cepat, berusaha bersikap biasa pada sang sepupu. "Tentu saja gapapa! Kak Kazuki jadi makin ganteng aja astaga~ mataku tersucikan sekarang~" pujinya dengan riang.
"Dan Lu ga berubah ya. Tolol kayak biasa." Kazuki merespon perkataan Juna dengan menggelengkan kepala, tapi tangannya sibuk mengacak rambut coklatnya.
Ugh, andai kau tau betapa porak porandanya jantung Juna saat ini, Kazuki.
"Hehe, aku hanya berkata jujur saja kok, Kak Kazuki~" balasnya riang, sambil menyenderkan kepalanya ke bahu Kazuki. Sambil berharap jantungnya yang berdebar keras tak terdengar oleh lelaki disampingnya.
Sedikit ulasan, Juna menyukai lelaki menyebalkan disampingnya. Awalnya dia berpikir itu normal, karena Resta jelas sekali sedang mendekati Zavian yang terkenal sangat bebal, sementara Wilson sudah berpacaran dengan Linan, jadi tersisalah Kazuki yang kalau kata Resta memang sudah ditakdirkan menyandang gelar jomblo abadi seperti Ayah angkatnya, Romeo.
Juna berpikir kalau itu hal normal karena Kazuki adalah lelaki satu-satunya yang masih kosong. Kosong untuk dia peluk dengan manjanya.
Tapi nyatanya dia salah. Dia serius menyukai Kazuki.
Awalnya dia berpikir kalau dengan begini, dia bisa bersama dengan Kazuki. Tapi dia menyadari, sifat posesif berlebihannya akan membuat Kazuki risih...
Lalu persaudaraan mereka akan berakhir kaku dan rusak. Tidak, dia tidak menginginkan hal itu.Jadilah, dia mencoba move on dengan mencari pacar di Jerman. Sebuah keuntungan juga untuknya, karena mereka tinggal di negara yang berbeda, seharusnya dia akan cepat melepaskan perasaannya pada Kazuki. Dia bahka berhasil menemukan lelaki yang persis dengan Kazuki, jadi dia makin yakin bahwa dia bisa move on!
Tapi, toh pada akhirnya, di tahun ketiga SMAnya, dia hancur karena kekasihnya mengkhianatinya.
Sepertinya, di bidang percintaan, lucknya buruk sekali.
"-jadi begitulah. Kau dengar tidak, juna?" pipinya ditarik keras. Juna meringis. Dia terlalu lama melamun, sepertinya.
"A-ah, maaf, Kak. Aku ga sengaja, ehe." jawab gadis itu sambil tersenyum kaku.
Kazuki menatap Juna agak lama, membuatnya berharap semoga pemuda didepannya tak mendengar suara jantung yang berisik ini.
"Kata Om Blanca, lu bakalan tinggal di sini sekarang?" tanyanya sambil membantu membawa barang-barang Juna.
"Ah, iya kak. Daddy udah siapin juga apartemennya, jadi aku SMA dan Kuliah disini." jawabnya sambil terkekeh.
"Kok bisa pindah dadakan?"
"... Eh, itu..." Juna terdiam. Gamungkin dia berkata karena dia membuat masalah disana, iyakan?
"Nanti aku cerita sama Kakak, ya? Sekarang aku lelah, mau istirahat~" rengeknya sambil memeluk lengan pemuda tampan disampingnya.
"Ya sudahlah, ayo."
Juna menghela napas lega. Dalam hati, dia berjanji akan berusaha mencari jawaban tepat agar tidak terlihat terlalu memalukan!
[Tugas Kelas-Update Minggu, 21 November 2021- 756 words]
KAMU SEDANG MEMBACA
just Random Book
Fantasycuma cerita kosong biasa(?), entah itu buat pemenuhan tugas atau ungkapan isi hati karakter(?). jangan heran sama isinya yaa wkwk cuma book random kok :D