1 Agustus 1988
Hari ini aku memulai pekerjaanku di restoran pamanku, aku bangun jam 6 pagi, mandi dan menyiapkan diri, makan sarapan lalu berangkat. Hari pertama tidak begitu spesial kami hanya melakukan pengenalan satu sama lain, dan memulai pekerjaan kami. Aku bekerja di kasir saat itu dan aku melihat seorang pria dengan rambut dikuncir, dan dia terlihat sangat mencurigakan, dan mukanya terlihat babak belur, disaat kukira tempat ini damai.
2 September 1988
Sebulan aku bekerja disana dan tidak banyak hal spesial, aku hanya menjaga kasir, memasak makanan, pulang kerumah, dan di hari libur membantu merapikan rumah, jika begini tidak jauh beda daripada saat aku berada di Yokohama, hanya disini aku memiliki anggota keluarga sehingga aku tidak begitu kesepian.
3 September 1988
Hari ini aku libur dan aku juga telah membantu-bantu disekitar rumah, dan hari ini aku memutuskan untuk beristirahat saja, tapi aku teringat akan suat yang diberikan oleh ayahku, dan aku memutuskan untuk membukanya.
4 September 1988
Hari minggu ini yang cerah ini aku harus mengumpulkan keluargaku untuk membicarakan tentang surat itu.
"Hey kenapa Yuzuri, jarang sekali kau meminta kami untuk meluangkan waktu agar bisa berbicara denganmu."
Ucap Youma
"Mungkin dia sedang bahagia"
Ucap nenek
"Aku mengumpulkan kalian untuk memberi tahu isi surat yang ayah berikan padaku sebelum dia meninggal"
Seluruh ruangan terlihat bingung dan cemas
"Ini adalah formulir pendaftaran untuk memasuki akademi kepolisian."
"Ini sudah disetujui dan aku hanya perlu mengikuti tes akhir di akdemi itu."
"Wah, selamat Yuzuri"
Ucap bibi Hina.
"Yuzuri, apa yang akan kau lakukan sekarang?"
Tanya Youma
9 September 1988
Youma mendatangiku dan memberi tahu bahwa dia rela bahwa aku meninggalkan restoranya dan pergi ke Yokohama agar bisa memiliki masa depan yang lebih berpotensial, dia terus bicara bahwa jika aku menjadi polisi aku akan lebih dihormati dan aku bisa berkuasa jika aku bekerja keras.
"Kenapa kau sangat ingin sekali aku menjadi polisi?"
"Kau belum pernah berada di posisi ku, Youma."
"Kau tidak tahu kan berapa bajingan yang kutemui selama tinggal disana."
"Yuzuri, kumohon pikirkan ini baik-baik, jika kau bisa mendapatkan pangkat disana kau bisa balas dendam dan membuat Yokohama menjadi seperti tempat yang kau inginkan."
"SUDAHLAH YOUMA, SUDAH KUBILANG AKU TIDAK INGIN KEMBALI KESANA, AKU BUKAN ANAKMU!"
"Hidupku lebih keras daripada saat kau masih kecil, ayah bajingan ku lah yang membua-"
Youma menarik bajuku dan menghantamku ke tembok
"JANGAN SOK KUAT!"
"Kau tidak tahu apa yang aku, ayahmu, dan saudara-saudaraku rasakan pada masa kecilku!"
"Saudaraku semua meninggal di tangan ayahku yang keras!"
"Ayahku menyuruh kami untuk menjual makanan di berbagai tempat! Kakakku sedan berjualan di Nagasaki Lalu tempat itu di-bom!"
"Kakakku yang kedua meninggal saat dia dipukul habis-habisan oleh ayahku setelah dia tidak berhasil menghabiskan makanan yang Ia jual!"
"Kakak perempuanku dijual ke orang-orang bejat, dan dia dicekik mati oleh ayahku karena tidak ada yang menyewanya lagi!"
"Itu semua terjadi saat aku berumur 10 tahun!"
"Aku kabur bersama ayahmu saat usianya masih 5 tahun!"
"Kami mengorbankan semuanya agar bisa bertemu dengan Ibuku di Himeji!"
Dia melepaskanku
"Dengar aku dari dulu ingin menjadi polisi, tapi aku tidak bisa mengambil resiko itu."
"Jadi kau membiarkan aya-"
"Tidak. Jika aku bisa mengulang waktu, aku akan benar-benar mengawasinya agar dia tidak diam-diam mendaftarkan diri ke akademi."
"Siapkan hal-hal yang akan kau bawa, aku akan mengantarmu ke bandara besok."
"Aku sudah bilang Youma a-"
"Ayahmu memang seorang bajingan, tapi kumohon... turutilah permintaan terakhirku"
"Apa?"
"Aku mengalami kangker otak, itulah mengapa aku membuka restoran ini."
Pamanku adalah orang yang baik, dia selalu mengajakku main saat aku adalah satu-satunya anak kecil disitu. Dan disaat aku sedih, aku selalu menelfon pamanku untuk menemaniku, ya tapi itupun sebelum aku pindah ke Yokohama.
YOU ARE READING
HARD HITTER
ActionSeorang bocah ingusan bernama Kojima Yuzuri yang selalu dihadapi oleh susahnya kehidupan duniawi, harus ditimpa lagi dengan ekspetasi orang-orang disekitarnya. Muak dia akhirnya mencoba untuk menjadi versi terburuk dari dirinya sendiri. Hidup apakah...