The Hales [Haechan x Ryujin]

XI - Explain

Sudah 3 hari Joanne tidak pulang dan tidak masuk sekolah, bahkan hari ini Peter juga tidak pulang. Dia menginap dirumah Jake & Mark karena merasa tidak enak tinggal dirumah sedangkan Joanne belum pulang. Padahal Jeffery dan Rose setiap hari diberi kabar oleh Joanne, jadi mereka tidak khawatir sama sekali.

Peter dan Jake saat ini berada di perpustakaan pribadi keluarga Lafington. Orang tua Jake, beserta Mark sedang pergi ke luar kota. Seharusnya Jake ikut, tapi karena ada Peter, dia batal ikut keluarganya.

"Joanne merasa dia udah pacaran sama kamu tapi kamu nggak?" tanya Jake.

"Aku nggak pernah confess ke dia..."

"Tapi kamu suka dia?"

"Aku sayang dia."

"Sebagai adik? teman?"

Peter menggeleng.

"Terus kenapa nggak kamu iyakan aja waktu dia bilang kalian pacaran? Kenapa bodoh banget sih Pet?" nada bicara Jake terdengar agak kesal.

Tidak ada jawaban dari Peter, Jake melanjutkan bicaranya. "Aku kenal Joanne udah lama, sebelumnya dia nggak pernah benar-benar suka sama siapapun. Dia juga bilang kalau orang tuanya tidak pernah suka sama laki-laki yang dia sukai, makanya dia seperti tidak pernah peduli dengan hal-hal semacam pacaran, karena ujung-ujungnya nggak dapat ijin dari orang tuanya."

"Jadi aku harus gimana?"

"Bilang ke dia. Jujur dengan perasaanmu."

"Tapi aku merasa nggak pantas buat dia."

Jake mendengus kesal. Baru kali ini dia bertemu makhluk seperti Peter. Padahal disekeliling dia, makhluk-makhluk selain manusia semuanya agresif, punya ambisi mengejar yang mereka inginkan.

"Sekarang kamu turun, telpon Joanne." suruh Jake.

Dengan langkah ragu, Peter turun kebawah. Dia duduk di kursi sebelah meja telepon lalu mengangkat gagang telepon dan menekan beberapa nomor.

"Hai, ini aku Peter."

"Hi Pet, mau ijin? Nggak perlu ijin kita, kamu udah tau jawabannya."

Wajah Peter berubah jadi bingung. "Kau tau darimana?"

"Udah jemput aja, dia udah nungguin kamu."

"Beneran boleh? Kalian tidak akan kecewa denganku?"

"Kita percaya sama kamu."

"Thanks Dad."

Jake yang semula duduk di anak tangga, langsung menghampiri Peter saat dia sudah menaruh gagang telepon ditempatnya.

"Kamu telpon orang tuanya Joanne?"

Peter mengangguk tapi wajahnya masih menampakkan kebingungan. "Dia kok udah tau kalo aku mau bahas ini?"

"Oh." jawab Jake singkat yang seolah tau sesuatu. "Sekarang rencanamu apa? Telpon Joanne atau langsung jemput dia?"

"Kasih saran."

Jake memasang wajah malas kemudian dia duduk di kursi yang tidak jauh dari Peter.

"Coba kamu telpon dulu, takutnya kalau langsung jemput dia makin marah. Jelasin semuanya baik-baik, kalau Joanne marah-marah dengerin aja dulu."

"Terus habis itu?"

Spontan Jake melempar bantal kursi ke arah Peter, tapi langsung ditangkap oleh Peter sebelum menghantam wajahnya.

"Kamu nggak pernah pacaran? Dekat sama perempuan minimal?"

"Apa yang kamu harapin dari siswa sekolah asrama yang semuanya laki-laki?"