21

16 1 0
                                    

Setelah mereka selesai bermain Basket, Alleta dan Jeslyn masih tertawa bahagia karena keinginan mereka di turuti.

"Huff gw capek" ucap Jeslyn mendengar itu membuat Setyawan menatap julid ke arah Jeslyn.

"Capek habis ngapain lu, perasaan lu cuma duduk doang" balas Setyawan dan di balas julid oleh Jeslyn.

"Lu kalau nggak nyari ribut nggak bisa hidup emang?" balas Jeslyn ke Arah Setyawan dan itu membuat mereka berdebat sedangkan teman-temannya hanya menonton dan tidak berniat untuk menghentikan.

"Dek?" panggil Satria ke Alleta, tetapi Alleta hanya diam dan tidak melirik sedikit pun.

"Ikut kakak bentar, ada yang mau kakak omongin, ayo" ucap Satria lalu menarik lengan Alleta, sedangkan Alleta hanya terdiam dan menyenggol bahu Mahesa dan Michael.

Satria membawa Alleta ke taman belakang kampus, dan itu membuat Alleta sedikit bingung.

"Dek, apa kamu masih marah sama kakak?" tanya Satria.

"Aku nggak marah, cuma kecewa aja sama kakak" jawab Alleta.

"Kakak ngerti, maafin kakak yah, nggak seharusnya kakak ngebentak kamu" balas Satria.

"Aku udah maafin kakak, tapi untuk saat ini jangan ganggu Leta" ucap Alleta segera berlalu pergi, tanpa mereka sadari ada Mahesa dan Michael yang mendengar percakapan mereka.

"Gimana caranya kita bantu mereka baikan Mahes?" tanya Michael.

"Gw juga bingung, Haikal juga udah usaha tapi nihil, Alleta tetap nggak mau deket Satria" jawab mahesa.

"Udah yok, kita biarin satria sendiri dulu" ucap Mahesa lalu hendak meninggalkan taman belakang kampus, namun di tahan oleh Michael.

"Apa lagi sih?"tanya Mahesa.

"Itu Bella kan, ngapain dia di sana?" ucap Michael yang melihat keberadaan Bella yang mendekati Satria.

Mahesa tidak berbicara, dia segera merekam Bella yang sedang menghasut Satria.

"Udah gw duga, dalang dari semua ini dia" ucap Mahesa, dan terus memantau Bella dan Satria.

.

Kembali ke lapangan basket, disana Jeslyn dan Setyawan masih saja berdebat sampai membuat Alleta yang sudah kembali ikut pusing.

"Udah stop, mau sampai kapan kalian debat mulu, gw laper yok kantin sebelum kalian yang gw makan" ucap Alleta yang mengheningkan suasana di sana.

'Ya ampun, lu PMS apa gimana sih?" ucap Dimas dan di tatap horor oleh Alleta.

"Udah yok, katanya lapar, jangan sampai Dimas yang kamu makan" ucap Juna yang merangkul Alleta dan berjalan meninggalkan teman-temannya.

Melihat itu, membuat semuanya terdiam dan bertanya-tanya apakah itu beneran Juna.

"Itu beneran Juna kan?" tanya Haidar.

"Abis mimpi apa tuh, tiba-tiba ngerangkul Leta" balas Dika.

"Wahhh luar biasa, harus di abadikan nih" sambung Johandra yang merekam Juna dan Alleta.

"Jangan lupa bagi ke gw" ucap Zidan yang ikut memperhatikan mereka berdua.

Sedangkan Jeslyn dia terdiam tidak paham, sampai tiba-tiba dia berteriak dan mengagetkan semuanya.

"WHAAT ITU KAK JUN NGERANGKUL LETA, SUMPAH DEMI APA GW NGGAK SALAH LIAT KAN" ucap Jeslyn yang membuat semuanya menutup telinga karena suara melengking Jeslyn.

"Hadehh mulai lagi kan lebay nya" ucap Haidar.

"Udah jangan sampai kalian lagi yang ribut, yok dek ntar Leta ngamuk" ucap Joshua lalu menggandeng tangan adiknya.

Sesampainya di kantin mereka kaget karena mendengar suara Alleta, mereka sudah pastikan pasti Alleta ngamuk lagi.

"Gw udah bilang sama lu, berhenti ngusik gw dan teman-teman gw, atau lu tau akibatnya" ucap Alleta yang menunjuk Wajah Sindy.

"Bilang sama Bella dan Sofia kalau berani berhadapan langsung dengan gw, gw udah muak yah sama kelakuan lu" sambung Alleta, Jeslyn segera berlari mendekati Alleta dan mencoba menenangkan Alleta.

"Udah, biarin aja orang kek mereka nggak pantas di ladenin" ucap Jeslyn.

"Gw peringati sekali lagi, kalau lu berani ngusik gw lagi, gw nggak akan segan-segan ngasi perhitungan buat lu NGERTI LU" ucap Alleta, yah Alleta sudah hampir di luar kendali, dan ini saja akan susah membuat moodnya baik.

"Udah kita pulang aja, oh yah dimana Mahesa, Michael, dan kak Satria" tanya Jeslyn.

"Lah iya juga kemana tuh anak" balas Rava.

Dan tak lama kemudian Michael dan Mahesa datang, tetapi dengan wajah yang marah.

"Kenapa lagi lu berdua, datang-datang udah kesel" ucap Johandra, mereka berdua tidak menjawab dan menarik Alleta dan Jeslyn.

"Eh jangan tarik-tarik sakit, gw bisa jalan sendiri." ucap Jeslyn kesal, Mahesa segera melepaskannya.

"Kak Josh, tolong bawain tasku ya. Nanti kalau udah selesai aku nyusul kok. Dadah, lopyu muachh jangan kangen." Lanjut Jeslyn, lalu segera berlari menyusul Alleta, Mahesa, dan Michael.

Aletta, Mahesa, dan Michael telah tiba terlebih dahulu di lapangan tempat Satria berbicara dengan Bella.

"Kalian mau ap-" ucap Jeslyn yang langsung di bekap oleh Mahesa.

"Diem, nanti ketahuan." Bisik Mahesa lalu melepaskan bekapan nya.

"Oh kirain apaan, tunggu bentar."  ucap Jeslyn mengeluarkan handphone nya setelah melihat Bella dan Satria.

"Hallo, apa anda sudah mempersiapkan apa yang saya minta kemarin?" tanya Jeslyn pada seseorang di telepon.

"Baiklah, kalau begitu lakukan seperti apa yang saya minta kemarin. Terimakasih" Lanjut Jeslyn lalu menutup teleponnya.

"Siapa Jes?" tanya Mahesa penasaran.

"3..2..1" Tepat setelah Jeslyn selessi berhitung tampak Satria yang sedang menerima panggilan telepon di hp nya.

"Ayo kita kesana, ada yg bagus habis ini" Lanjut Jeslyn sambil menarik Aletta. Mahesa dan Michael mengikuti dari belakang.

"OH JADI INI SEMUA GARA² LO, BISA² NYA LO NGEHASUT GW BUAT BERANTEM SAMA LETA, ADEK GW SENDIRI." amuk Satria pada Bella tepat saat Jeslyn dan yang lainnya tiba.

"Nggak gitu Satria, gw gak ngapa-ngapain kok." ucap Bella berusaha menenangkan Satria.

"Buktinya udah banyak, mending sekarang lo pergi. Jangan sampe gw liat lo lagi." Titah Satria dingin.

Sebelum Bella sempat berjalan pergi tangannya dicekal oleh Jeslyn. Hal itu membuat Bella dan Satria berbalik dan mendapati keberadaan Jeslyn, Aletta, Mahesa, dan Michael.

"Gw udah bilang, gw akan bales lo dengan cara yg sama. Gw ga ngelakuin sama persis seperti yg lo lakuin sih. Tapi bukti itu cukup buat bikin kak Satria marah sama lo. Oh iya, selain itu gw udah bikin saham perusahaan ortu lo jatuh kayak apa yang lo lakuin sama perusahaannya kak Satria." ucap Jeslyn datar.

Setelah selesai berucap Jeslyn melepaskan cekalan nya pada Bella. Bella pun segera pergi dari tempat itu.

"Ta, gw mau lo selesaiin masalah sama kak Satria. Gw duluan, udah ditunggu kak Josh." Titah Jeslyn sebelum berlalu menuju tempat dimana kakaknya berada.

\(◠‿◕)/

Our Story : Love And Hope♡✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang