Happy Reading!
.
Hari ini adalah hari terakhir camping. Hari yang paling Eca tunggu-tunggu karena dia sudah ketinggalan banyak episode dari drama korea yang dia nonton. Terakhir kali dia menonton saat Bae Rona–karakter dari drama– jatuh dari tangga.
"Siapa sih yang dorong Rona!." Gumam Eca frustrasi.
"Lo kenapa sih dari tadi kayak orang yang lagi nanggung beban negara." Ujar Samudra.
"Biasa, Korban Penthouse." Sahut Alya.
"Penthouse apaan sih?." Tanya Arvin bingung.
Mata Eca melotot, "Sumpah demi apa lo gak tahu Penthouse?!." Tanya heboh Eca.
"Biasa ajalah, Penthouse itu griya tawang kan?."
"Bener sih, tapi bukan itu Arvin saputraa, Penthouse yang kita maksud itu drakor." Jelas Eca.
"Ohhh."
"Eh sebentar malam katanya ada api unggun." Ucap Alya menganti topik.
"Iyaa!, gue gak sabar!." Ucap Samudra dengan heboh, diiringi anggukan semangat Eca.
Dika menghampiri mereka dengan panci yang sepertinya sudah terisi makanan di dalamnya. Dika meletakkan panci itu tepat di tengah-tengah mereka.
"Nih."
Jika kalian pikir selama tiga hari camping ini Eca dan Alya yang memasak, kalian salah. Justru selama tiga hari ini yang memasak makanan adalah Dika. Tapi jangan salah paham, Dika sendiri kok yang menawarkan.
"Makasih Dika." Ucap Eca.
Saat Dika ingin berjalan meninggalkan mereka tiba-tiba saja Arvin menarik tangannya hingga membuat nya terduduk.
"Gak boleh makan sendirian lagi, kali ini lo harus makan bareng kita." Kata Arvin.
"Betul kata Arvin, gue tahu lo gak suka keramaian tapi gak ada salah nya kan kalau kita makan bareng?, nanti juga kalau habis makan lo bisa pergi menyendiri di bawah pohon sana sampai mampus." Jelas Samudra.
Alya menyenggol sikut Samudra. "Mulut lo." Tegur nya.
Dika mendengus malas, "Iyaa." Jawab Singkatnya.
"Asikk, ayo makan." Ucap Eca.
***
Hari sudah malam, murid-murid lagi menunggu arahan dari panitia. Beberapa murid sedang asik mengobrol dan beberapa lain nya sedang berdiam diri di dalam tenda.
Eca, Arvin, Samudra dan Alya sedang berkumpul di depan tenda Arvin. Oh! Jangan lupakan Dika yang baru saja bergabung, sebenarnya Dika di paksa Eca.
"Kata nya mau ada api unggun, kok lama banget sih." Keluh Samudra.
"Iya, gue bosan." Ucap Eca memanyunkan bibirnya.
"Vin, nyanyi dong!." Pintah Eca pada Arvin yang sedang serius menyetel kunci gitar nya.
"Iya vin, kita bosan nih." Sambung Alya membujuk Arvin.
Dika hanya diam sambil menyilangkan kedua tangan nya melihat kedua cewek itu merengek pada Arvin.
Arvin mendengus malas, jika dia tidak turuti dua cewek itu akan terus merengek di depan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Dika [Tahap Revisi]
Fanfic"Es saja bisa mencair, masa Dika enggak?" -Eca. ⚠️FANFICTION ---- ©Itscanee 7 november 2021 🎉Rank : #1 penulispemula [041221] #1 guinnmyah [261121] #1 eggies [060222] #2 Kim dongkyu [051221] #1 Gou mingrui [010422]