Untuk Dika [Tahap Revisi]

14:Hujan Dan Pelangi

Happy Reading guys!
Btw kalian tahu wattpad ini dari mana?

..

2 tahun kemudian.....

Eca sekarang sudah duduk di kelas 9. Jika kalian bertanya apa saja yang dia lakukan selama di kelas 8,tentu saja sama seperti saat ia di kelas 7.

"Lo ngintilin gue 2 tahun, lo gak bosan?." Keluh Dika pada Eca yang dari tadi mengikuti dia dari belakang.

Semua adik kelas melihat dua orang itu.

"Gak, Justru seru." Balas Eca.

"Seru darimana nya, kehidupan gue biasa aja."

Eca menggeleng, "Siapa bilang? Kan ada Eca yang bikin kehidupan Dika seru."

"Terserah." Dika membalikkan badan nya meninggalkan Eca.

Eca ingin kembali mengikuti Dika tapi tangan nya di tahan oleh seseorang.

"Kak Nahesya." Panggil Cakra, anak kelas 8b yang setahun lalu mengungkapkan perasaan nya pada Eca.

Eca saja bingung kok Cakra bisa suka sama dia. Dia terlalu gemoy untuk Cakra yang badboy.

"Kenapa lagi Cakra adriansyah?." Tanya Eca sambil melepaskan tangan Cakra.

"Sebentar pulang kita makan di warung pak agus yuk." Ajak Cakra.

Dika yang berjalan belum terlalu jauh dari Eca langsung mendengus, cowok itu membalik kan badan nya berjalan kembali menghampiri Eca.

"Gue----." Ucapan Eca tiba-tiba di potong.

"Gak bisa, Eca udah gue boking." Dika menarik tangan Eca menjauh dari Cakra. Sementara cewek yang dia tarik hanya senyum - senyum.

Setelah agak jauh dari Cakra, Dika melepaskan lengan Eca.

"Cakra kenapa selalu gangguin lo?." Tanya Dika. Eca mengerutkan kening nya.

"Kenapa emang nya?."

"Cuma nanya doang." Ketus Dika lalu dia pergi meninggalkan Eca lagi.

Sebelum Dika melangkahkan kaki nya Eca menarik kecil seragam Dika. "Maksud lo boking boking itu apa?." Tanya Eca.

"Gak usah ge'er lo." desis Dika sambil menepis tangan Eca dari seragam nya kemudian dia kembali berjalan meninggalkan Eca.

"Sebentar ke kantin bareng!." Seru Eca, Dika berhenti sebentar, laki-laki itu tersenyum kecil lalu kembali berjalan.

*

"Eh guys hari ini hari ibu." Ujar Alya.

Arvin, Samudra, Eca, dan Dika hanya saling menatap.

"Iya, Gue bingung mau kasih kado apa sama mami gue." Jawab Samudra sambil menyeruput es teh nya.

"Gue juga." Sambung Arvin.