Lantunan piano memenuhi ruangan tersebut. Dengan telaten ia menekan tuts demi tuts agar mengahasilkan nada yang indah. Namun terkadang ia lupa dengan nadanya yang membuatnya gugup.Plak
"Nada buruk apa itu yang kamu mainkan Cenan."
"Maaf."
"Kata maaf tak akan berguna untuk memperbaiki kesalahanmu."
"Maaf."
"Mama tidak mau tau kamu harus sempurna untuk Minggu depan tak peduli mau jarimu putus sekalipun."
"Banggakan keluarga Jarendra tanpa membuatmu menjadi beban disini."
"Mama harap kamu mengerti."Itulah kata terakhir mamanya sebelum meninggalkan Cenan berlatih piano seorang diri.
"Jadilah sempurna."
"Banggakan keluarga ini."
"Jadilah anak penurut."
"Jangan membuat kesalahan."
"Jangan membuat keluarga ini malu."
Kata-kata yang selalu terngiang dalam kepalanya setiap hari. Setiap tuntutan ia jalani tanpa melihat kata cacat. Mau bagaimanapun juga ia hanyalah budak yang menyandang status anak dalam keluarga ini.
Otaknya berkecambuk saat memainkan piano tersebut. Latihan keras yang ia jalani harus membuahkan hasil itulah prinsipnya saat ini.
"Akh."
Cenan melihat jari-jarinya yang tanpa kenal istirahat tersebut. Kulit jari yang terkelupas tak membuatnya goyah akan tekatnya. Ia harus mempelajari lagu tersebut walaupun ia sakit.
🐬🐬🐬
"Cenan kemarilah ibuku membawakan makanan lebih hari ini." Ucap Jaerico memanggil.
Cenan tersenyum dan menghampiri ke6 sahabatnya tersebut. Merekalah keluarganya yang sebenarnya. Berbagi makanan memang kebiasaan yang sejak dulu mereka lakukan.
"Ada apa dengan jarimu." Jinan yang pertama kali menyadarinya langsung bertanya.
Yang lainnya langsung menoleh secara bersamaan dan menatap Cenan dengan kawatir.
"Muka kalian sangat mengesalkan hahaha."
"Berhenti tertawa Cenan." Jevano kesal juga akhirnya kan mereka sedang kawatir kenapa malah ditertawakan.
"Gw gakpapa hanya berlatih piano untuk Minggu depan."
"Bahkan kata tak apamu lebih mengesalkan Cenan." Haikal menimpalinya.
"Ayo makan saja sebentar lagi bel berbunyi."
"Lain kali lebih berhati-hatilah pada tubuhmu, Lu tuh ceroboh banget jadi harus gw peringatin." Ucap Jinan lirih tanpa menggangu makan bersama mereka.
Cenan sebenarnya heran bukankah ia lebih tua daripada Jinan tapi kenapa kesannya ia jadi lebih muda. Dia juga langsung nurut saat Jinan menyuruhnya. Huh sudahlah semakin memikirkannya semakin membuatnya kesal.
"Berhentilah cemberut seperti itu jelek tau." Ucap Haikal menggoda.
"Ish Haikal mah."
"Haha Pundungan anaknya." Ucap Jevano gemas saat melihat Cenan membalikkan badannya membelakangi mereka.
.
.
.
.
.
"Gw balik dulu ya Cen.""Iyaaa..."
Cenan tuh anaknya rajin tapi ya gitu setiap ia ingin piket kelas pasti sudah disibukkan oleh les yang harus ia datangi. Nah mumpung sekarang jadwal les nya masih 2 jam ia gunakan untuk piket ya semoga saja orang tuanya tak ada yang protes.
Pulangnya ia langsung pulang kerumah dan langsung siap² ketempat les. Tapi belum sampai ia ditempat les ban mobil yang ia kendarai bocor. Mampus sudah nasibnya saat ini.
Satu setengah jam ia menunggu tapi tak ada taksi yang lewat dan akhirnya ia memutuskan untuk pulang jalan kaki.
"Cenan Pul__"
Plakk
"BERANI PULANG KAMU ANAK SIALAN."
"Papa..."
"KENAPA PUAS KAMU MAIN-MAIN BERSAMA KE6 BERANDALAN ITU."
"Apa maksud..."
"DASAR ANAK TAK TAU DIRI SUDAH DILESKAN DITEMPAT MAHAL TAPI BERANI SEKALI KAMU MEMBOLOS."
"Hentikan."
"PAPA MENYESAL MEMILIKI ANAK SEPERTI KAMU."
"Hentikan."
"KENAPA HAH ANAK TAK BERGUNA SEPERTI KAMU SEHARUSNYA TAK MENDAPATKAN SEMUA KEKAYAAN INI."
"AKU BILANG HENTIKAN... KENAPA papa selalu seperti ini, Papa bahkan tidak mendengar penjelasan ku terlebih dahulu! Cukup sudah aku tersiksa dalam keluarga ini, Aku muak pa! Jangan menjadikanku bonekamu selamanya aku punya jalan sendiri yang ingin aku jalan i."
Bug...
"ENYAH SAJA KAMU, DASAR ANAK TAK TAU UNTUNG."
🐬🐬🐬
TBC...
KAMU SEDANG MEMBACA
CENAN || NCT Dream
Короткий рассказNCT Zhong Chenle Projects Birthday... . . . . Cenan Leonav Jarendra begitulah nama lengkapnya. anak satu-satunya dari keluarga Jarendra. Sempurna itulah yang selalu menjadi pedoman dalam hidupnya. menjadi anak tunggal mewajibkannya untuk berhasil da...