PAS||PART 17

11.2K 371 5
                                    

⚠️VOTE TERLEBIH DAHULU

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⚠️VOTE TERLEBIH DAHULU

⚠️ SENYUM WALAUPUN KORBAN GHOSTING

"Sus apa dua korban kecelakaan di rawat disini?" Tanya Nani panik, di temani oleh Yudha dan Budi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Sus apa dua korban kecelakaan di rawat disini?" Tanya Nani panik, di temani oleh Yudha dan Budi.

"Yang siswa dan siswi SMA Merdeka?" Tanya balik sang suster.

"Iya sus, dimana mereka sekarang." Tegas Nani, suster nya kebanyakan omong.

"Yang perempuan di ruang mawar nomor 3 kalau yang lelaki itu lagi di ICU karena kepalanya terluka parah."

Nani yang mendengar itu menangis histeris, ia segera menuju ke ICU.

Setelah 25 menit mereka menunggu akhirnya dokter keluar dari ruang tersebut, Nani yang duduk langsung bangkit.

"Gimana keadaan anak saya, dok?" Tanya Nani, saat dokter keluar dari ruangan.

"Apa ini keluarga pasien?"

"Iya dok, saya bundanya." Ujar Nani.

"Untung saja para warga segera membawa korban kesini, jika tidak mungkin nyawanya tidak akan selamat."

Nani semakin nangis di pelukan suaminya.

"Apakah kita boleh masuk?" Tanya Budi, dokter itu mengangguk kemudian mereka masuk ke ruangan itu.

Terbaring lah tubuh Ravaga yang tak sadarkan diri dengan beberapa alat di tubuhnya, dengan kepala di perban.

"Seharusnya bunda tidak harus kesini, anak bandel tak pantas di lihat." Ujar Budi kepada Nani saat melihat Ravaga.

Nani terdiam sejenak, "Ini anak kamu, darah daging kamu. Tak bisa kah kamu sedikit sayang sama dia." Balas Nani.

Di ruangan mawar Nomor 3 Revalina sadarkan diri, badannya terasa sangat lemas.

Ada suster disana yang sedang melakukan tugasnya melakukan pengecekan.

"Sus, Reva dimana?" Tanya Revalina pada sang suster yang sedang mengecek.

"Adek di rumah sakit, tadi mengalami kecelakaan." Jelas suster, membuat Revalina terdiam.

"Bang Rava?" Batin Revalina.

Possesive Abang Sepupu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang