34. Rizhan Pergi

576 57 6
                                    




Dua tahun kemudian, keluarga itu terus bersama hingga kini usia Alizha baru memasuki dua tahun. Rizhan pun sudah mendapatkan gelar sarjana begitu pula dengan Alika, Rizhan bekerja di sebuah kantor perusahaan terbesar di kota yang ia tempati.
Kedudukan Rizhan di kantor itu adalah sebagai manager, yang membuatnya sangat sibuk.

"Sayang, aku berangkat ya sama pak Frans bos aku ke Bali masalah kerjaan ini, ada proyek besar di sana," ucap Rizhan meminta izin kepada Alika.

Alika pun mengangguk, dan menatap sendu ke arah Rizhan, "Berapa lama?"

"Satu bulan, maaf ya akhir-akhir ini aku tidak bisa menemani kamu, dan juga kumpul dengan keluarga kecil kita," Alika pun mengangguk, Rizhan pun memeluk gadis itu.

"Besok berangkatnya, bantuin kemas baju yah!" Alika pun langsung membantu Rizhan mengemasi barang yang akan dia bawa ke Bali.

"Han...." lirih Alika sendu saat ia melipat beberapa pakaian Rizhan.

"Apa sayang?" lelaki itu memeluk Alika dari belakang.

"Nanti kalau udah nyampe kabarin ya," Alika pun memegang tangan Rizhan yang berada di lingkaran perutnya itu.

"Iya pasti aku kabarin," Rizhan pun mencium pipi Alika.

"Aku takut Han sebenarnya," batin Alika, sambil mencoba tersenyum walau itu pahit baginya.

Rizhan pun menatap wajah Alika, sesekali ia menyingkirkan beberapa helaian rambut Alika yang menutupi wajah cantik itu.
"Lama-lama kamu juga terbiasa tanpa aku, karena sering aku tinggal," ucap Rizhan.

"Tapi aku takut Han," tak terasa air mata Alika menetes, pasalnya Rizhan pertama kalinya meminta izin ingin bepergian seperti ini setelah kejadian itu.

"Aku coba lawan rasa trauma aku, aku juga sebenarnya takut tapi mau bagaimana lagi aku seorang suami juga ayah yang harus mencari nafkah untuk kamu dan juga Alizha," ucap Rizhan sambil mengusap air mata Alika yang menetes tadi.

Keesokkan paginya, Rizhan di jemput oleh supir pribadi bos-nya.
"Aku berangkat ya," Rizhan memegang kedua pundak Alika dengan kedua belah tangannya.

"Hati-hati ya, jangan lupa kabarin!" ucap Alika sendu, sambil menggendong Alizha.

"Iya nanti aku kabarin kalau udah nyampe, Alizha Abi berangkat ya," Rizhan mengelus rambut Alizha. Lalu Rizhan mencium kening Alizha dan juga Alika.

Alika pun menyalami punggung tangan Rizhan, lalu Rizhan masuk ke dalam mobil sambil melambaikan tangan kepada Alika dan juga Alizha lewat jendela mobil.

Alika pun dengan hati berat melepaskan Rizhan, ia meneteskan air matanya saat mobil itu sudah keluar dari pagar rumahnya.

Lalu Alika masuk kembali ke dalam rumah, untuk menghibur hatinya Alika pun ingin berjalan ke sebuah permainan anak-anak, ia ingin bermain dengan putrinya di sana.

_____

"Aku ngabarin Alika dulu deh, udah nyampe nih," Rizhan mengambil handphone-nya lalu menelpon Alika.

"Assalamualaikum sayang aku udah nyampe," ucap Rizhan di seberang sana.

"Wa'alaikumussalam Alhamdulillah, yaudah kamu baik-baik di sana ya, jangan lupa makan, istirahat juga, intinya jangan terlalu capek nanti sakit." sahut Alika panjang lebar.

"Iya sayang udah dulu ya," Rizhan pun mematikan telepon itu lalu kembali atas kasur dan beristirahat sebentar sebelum memulai meeting.

Alika pun merasa lega, dan ia kembali mengurus pekerjaan rumahnya, lalu ia kembali bermain dengan Alizha.

Ting Nung...Ting Nung
Suara bel rumah Alika berbunyi, dengan cepat Alika menuju pintu.
"Kakak...." Fira pun memeluk Alika.

"Ayo masuk Fir!" Fira pun masuk ke dalam rumah Alika.

"Kak aku nemenin kakak di sini, abang udah nyampe kan?" Alika pun mengangguk.

"Kak mumpung malam minggu kita jalan-jalan yuk malam ini di sekitaran sini aja cari makanan, lama gak keluar."

"Yaudah boleh nanti kita cari makan di luar," Alika pun kembali ke dapur menyelesaikan beberapa cucian piringnya. Fira pun ke kamar Alika sambil menemani Alizha di sana.

Saat malam hari Alika ditemani dengan Fira berjalan mencari makanan di sekitar kompleks-nya. Mereka pun membeli beberapa makanan dari pedagang kaki lima.

Setelah membeli beberapa makanan itu, kebetulan tempat yabg mereka lewati sangatlah sepi dan gelap.

"Eh cewek mau kemana?" Ucap dua preman yang menghadang Alika juga Fira.

Alika dan Fira pun gelagapan, pengen lari tapi mereka berdua sudah menghadang mereka dengan membentangkan kedua tangan mereka.

"Jangan ganggu kami!" ucap Alika gelagapan saat salah satu preman itu ingin mendekat ke arah dirinya.

Tiba-tiba dari jauh terlihat lampu motor yang menyala, mendekati arah Alika dan juga Fira, kedua preman itu belum juga sadar, mereka hanya terfokus pada wajah Alika dan Fira yabg ketakutan.

"JANGAN GANGGU MEREKA!" sarkas lelaki dengan jaket hitam, dan juga topi serta masker.  Lelaki itu turun dari mobil langsung menggebuki kedua preman itu.

Lelaki itupun berkelahi dengan kedua preman itu, hingga kedua preman itu menyerah dan melarikan diri.

Lelaki itupun membuka topinya dan juga masker yang ia pakai.
"Abang Zay," kaget Fira.

"Zayyan," kaget Alika.

"Kalian kenapa bisa di tempat ini?" Tanya Zay sambil melihat Fira.

"Kami beli makanan Zay," sahut Alika.

"Oh ini kalian mau pulang?" Alika dan Fira mengangguk bersamaan.

"Em Kak Alika, Zay di sini di suruh Bang Rizhan untuk jadi hansip selama sebulan jagain di sekitar rumah kalian," ucap Zay.

"Oh iya makasih ya Zay" Zay pun mengangguk.

"Hah abang jadi hansip?" Fira tertawa meledek Zay.

Alika dam Fira pun berjalan lebih duluan, sedangkan Zay hanya menuntun motornya mengiringi di belakang, ia di beri amanah Rizhan untuk menjaga ketiga wanita kesayangan Rizhan itu, Alika, Alizha, dan juga Fira.

_____

"Alhamdulillah ya Han, meeting kita kali ini berjalan lancar," ucap pak Frans selaku yang punya perusahaan tempat Rizhan bekerja, Rizhan dan pak Frans sedang berjalan bersama keluar dari sebuah perusahaan besar dimana tempat mereka meeting tadi.

"Iya Alhamdulillah pak," sahut Rizhan yang sambil memegang beberapa berkas penting perusahaan.

"Kamu Han mau makan di mana, atau langsung balik ke apartemen aja?"

"Saya mau balik ke apartemen dulu pak, nanti kalau mau makan saya bisa pesan aja." 

"Yaudah saya duluan mau ke cafe," pak Frans menepuk bahu Rizhan lalu menuju mobilnya. Rizhan pun kembali ke apartemen, diantar oleh supir pribadi bos-nya itu.

Setelah sampai di apartemen, Rizhan langsung melaksanakan shalat Dzuhur setelah shalat Dzuhur ia memesan makanan. Sembari menunggu makanan itu Rizhan pun sempat video call bersama Alika juga Alizha.

"Sabar ya sayang, nanti aku pasti balik kok, rindu banget sama kamu sayang," ucap Rizhan disamping itu Alika hanya tersenyum malu.

"Alizha kangen Abi katanya," ucap Alika.

"Alizha atau kamu?" Ucap Rizhan di sana sambil mengangkat kedua alisnya.

"Alizha!" Alika menjawab dengan mata melotot.

"Bentar ya, aku mau makan dulu bye sayang, emmuach...." Rizhan pun mengarahkan bibirnya ke layar ponsel, dan ia pun mematikan teleponnya.



Jangan lupa vote dan coment ya💗💗

RIZHAN [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang