₹Reader POV₹
"Can i go with you guys?"
Aku ingin sekali beraksi dengan mereka.
Meski aku tidak punya kekuatan spesial.
Aku hanya memiliki otak jenius.
Aku tidak seperti Stark.
"[Y/n], ini bahaya"
"Sam, hidupku sendiri sudah bahaya"
"Nah itu maksudku"
"Oh, come on!"
Aku bisa jaga diri!
Aku bahkan sudah merubah penampilanku, mana mungkin mereka tahu kan?
"No kid, you stay here"
"Please~", ayolah Stark aku mohon!
"[Y/n] listen", Steve kini yang bicara. "Bisa saja di luar sana Hydra masih mencarimu, kau tidak mau hal lalu terjadi lagi kan?"
Hm, ada benarnya juga.
Sekalipun Bucky kabur kalau memang iya, dia bisa saja tertangkap lagi dan menjalankan misi menangkapku lagi.
Tapi kemungkinan itu kecil.
Surat yang diberikannya pada Steve buktinya.
"You stay okay? We will back soon", kata Steve.
"Fine...", ya sudahlah. "Oh! Apa aku boleh dapat oleh-oleh berupa barang yang kalian incar di misi? Aku mau telitit!"
"No!", kompaknya kecuali Steve yang cuma tertawa kecil.
Padahal barang itu sepertinya menarik.
Mereka tidak bilang detailnya.
Aku akan jadi beban saja kalau ikut.
Alat anti gravitasiku belum efektif.
Aku kaget ketika Wanda dan Nat memelukku.
"Pasti menyenangkan dapat misi denganmu", ujar Wanda.
"Apalagi saat terdesak", ungkap Nat.
"Aku hanya akam jadi beban"
"See you [y/n]"
Aku hanya melambai pada mereka berdua.
"What?"
"Sewot sekali kau pada kakakmu ini"
"Adopted"
"Nah, give me a hug [y/n]"
Aku memeluk Sam. "Good luck pigeon"
"I'm Falcon"
"Whatever pigeon"
Sepi pasti ini markas.
Lebih baik pantau mereka dengan hack alat Sam.
✴️✴️✴️
₹Author POV₹
Misi tidak berjalan sesuai rencana.
Mengakibatkan beberapa korban berjatuhan.
Sebuah perjanjian pun ditujukan pada mereka yang disanjung sebagai pahlawan.
"We need you"
"Me? For what?", tanyamu bingung.
Di misi sebelumnya kau tidak boleh ikut tapi dalam acara resmi negara di Jerman baru kau dibutuhkan.
"Kau bisa bahasa Jerman kan?", tanya Tony.
Kau pun mengangguk pelan.
"Temani agen Romanoff dalam konferensi pers nanti, sebagai transletter"
