Dalam sejarah yang tertulis, Joohyun tak akan pernah menduduki kursi permaisuri. Tidak akan pernah menjadi istri dari Raja Yeok yang agung. Taehyung baru saja merubahnya, menjadikan wanita itu kekaish hatinya dan bahkan mengucap janji pernikahan.
Apa aka ada yang berubah dimasa depan?
Pertanyaan itu terus menjadi alasan Taehyung merasa khawatir. Beban dipundaknya semakin terasa berat saat menyadari bahwa saat ini adalah waktu yang tepat untuk merebut tahtanya kembali.
Orang yang akan menghalanginya, adalah ayah mertuanya sendiri. Taehyung harus segera menemukan cara instan agar dia dapat meluruskan sejarah kembali pada alurnya.
"Surat ini tolong kirimkan pada Ayah mertuaku," Taehyung hanya ingin bergerak secepat mungkin. Terus berada di posisi sebagai pangeran hanya akan membuat dirinya selalu berada dalam bahaya.
Ketika dia berada dalam bahaya, Joohyun juga berada dalam bahaya yang sama. Kali ini dia tak ingin hanya melindungi dirinya sendiri, namun juga Joohyun. Dia ingin memberi kebahagiaan untuk seseorang yang dia cintai, jika ini adalah kesempatan kedua untuknya.
"Saya akan segera bergerak diam-diam," Yeom memasukkan surat yang sudah Taehyung tulis untuk Ayah Joohyun. Taehyung tahu hal ini akan memakan sedikit waktu, karena Tuan Bae bukan sosok mudah untuk diluluhkan.
"Apa ada kabar dari istana?" Taehyung tak boleh lengah. Kehidupan di dimensi ini begitu menakutkan. Dia harus tetap waspada untuk selamat.
"Ya! Anda baru saja merubah alur politik."
Sudah seperti yang Taehyung duga, akan ada perpecahan di istana setelah upacara pernikahannya dengan Joohyun dilaksanakan.
"Tolong beri pengawalan disekitar kediaman mertuaku," perintah Taehyung dijawab oleh anggukan oleh Yeom.
Satu-satunya orang yang mengetahui tentang perjanjian itu adalah Ayah Mertuanya. Jika Hwon mengetahui itu, maka Ayah mertuanya ada dalam posisi bahaya.
"Apa ada hal lain yang harus saya lakukan?"
"Tidak," Taehyung menggeleng. Fokusnya kembali pada surat yang dia tulis untuk Ibunya. Jika itu tentang keadaan politik internal istana secara mendalam, maka posisi Ibunya lah yang pantas di manfaatkan untuk mendapatkan akses tersebut.
"Saya akan undur diri," Yeom memberikan salamnya sebelum menghilang tanpa bekas.
Padahal ini hari pertama dia resmi menyandang gelar sebagai suami, namun pagi ini pula dia harus segera menyelesaikan urusan-urusan mendesak demi posisinya. Taehyung tengah menerka apa yang tengah Joohyun lakukan.
"Tidur?"
Taehyung membayangkan jika istrinya pasti kelelahan karena kemarin adalah malam yang mereka habiskan bersama untuk pertama kalinya.
"Aku tak yakin dia menyulam," Taehyung tertawa. Membayangkan betapa buruknya Joohyun menyulam.
"Aku ingin menemuinya, tapi kenapa banyak sekali pekerjaan yang harus kuselesaikan."
Taehyung tak menyangka bahwa dia hidup begitu keras dimasa lalu. Bahkan setelah hidup dijaman modern pun, dia hampir tidak pernah merasakan nikmatmya istirahat.
"Jika aku tiba-tiba kembali, apa yang akan terjadi padaku?" Taehyung jelas tak menghawatirkan dirinya sendiri. Dia hanya takut, jika tiba-tiba dia tak melihat Joohyun lagi.
"Bukankah terlalu singkat?"
Untuk Taehyung dia tak ingin berakhir, dia bahkan tak pernah menyadari memiliki hati sedalam itu pada Joohyun. Taehyung menyesali karena harus melewati ratusan tahun berlalu hingga dia menyadari perasaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LADY BAE (VRENE FANFICTION)
FanficPerempuan itu terasa familiar, pada pertemuan pertama kami Seperti kami pernah bertemu pada kehidupan sebelumnya Sekuat apapun aku menolaknya Jalan takdir seperti merangkai kami menjadi sebuah cerita Aku bahkan penasaran akhir cerita ini -Kim Taehy...