My Cloud Bread

1.4K 285 88
                                    

Little Angel, begitulah orang di sekitarnya memanggil gadis itu. Ia tidak terlalu mengerti cara berpikir orang-orang di sekitarnya hingga menyebut gadis itu Sesosok Malaikat. Dia gadis yang cantik, Dia akui itu. Tapi selebihnya, Ia melihatnya tidak lebih dari sosok gadis pengganggu. Dia tidak membencinya, tapi Dia hanya risi dengan tingkah gadis itu, Entahlah.

"Chanyeol-ssi, kau terlalu kaku" laki-laki berkulit pucat yang duduk di sampingnya buka suara.

"Aku biasa saja, dan sejak kapan kau memanggilku seperti itu Oh Sehun?" pria bernama Chanyeol itu terlihat santai sembari menyesap Americano dingin yang dia pesan.

"Mungkin kau butuh waktu untuk terbiasa dengannya" seseorang lain yang ada di tempat itu.

Chanyeol hanya melirik laki-laki itu, ia juga tidak mengerti kenapa ada manusia sepertinya yang begitu banyak pemakluman atas sikap orang lain.

"Gadis itu sama saja sepertimu Kim Jong Dae" Chanyeol menyandarkan punggungnya.

Laki-laki yang bernama Jongdae itu hanya tertawa melihat sikap Chanyeol. Jongdae mengerti, Chanyeol hanya merasa kesal padanya yang sering kali disebut terlalu baik pada orang, sedangkan ia hanya merasa jika ia hanya bersikap sewajarnya, apa adanya sebagaimana dirinya.

Ketiganya berada di sebuah Kafe yang terletak tidak jauh dari Kampus mereka. Mereka berkumpul untuk mendiskusikan tugas kelompok mereka dan tengah menunggu kedatangan anggota kelompok lainnya.

"Aku tidak suka orang yang terlambat" Chanyeol tiba-tiba.

"Baekhyun, kau sudah datang" Jongdae menyadari siapa yang Chanyeol maksud.

"Maaf, busku terlambat" gadis bernama Baekhyun itu merasa bersalah sudah membiarkan mereka menunggunya.

"Tidak masalah, duduklah" Sehun dengan senyumnya.

"Terima kasih Sehun-ah" Baekhyun memilih duduk di samping Jongdae yang ada di depan Chanyeol. Sedangkan Sehun duduk bersebelahan dengan laki-laki bertubuh tinggi itu.

Mereka langsung berdiskusi untuk mengerjakan tugas kelompok mereka, walaupun jatuh tempo mereka mengumpulkan tugas itu masih lama, tapi Chanyeol ingin cepat menyelesaikan tugas mereka karena ia enggan berlama-lama bertemu dengan gadis bernama Baekhyun itu.

Mereka mulai mengerjakan tugas kelompok mereka hingga pukul 8 malam, hampir 5 jam mereka berada di tempat itu. Beruntung pemilik Kafe tidak menusir mereka yang betah berlama-lama ada di tempat itu, dan pemilik Kafe sudah mengenal mereka semua, karena pemiliknya adalah saudara perempuan dari salah satu temannya yang lain.

"Kita tinggal menambahkan penutup dan kesimpulan dari keseluruhan saja" Chanyeol seraya memijat lengan atasnya yang terasa pegal.

Baekhyun melirik sekilas pada laki-laki yang selalu bersikap dingin padanya. Baekhyun tidak tahu alasan Chanyeol selalu bersikap seperti itu padanya. Ia memastikan tidak melakukan kesalahan apa pun pada laki-laki itu. Dan ia tahu pasti, sejak kedatangannya di tempat itu, Chanyeol selalu meliriknya dengan tatapan tajam. Tapi Baekhyun tidak ingin memperpanjang masalah yang tidak jelas akarnya di mana.

"Biar aku saja yang menyelesaikan bagian itu di rumah" Jongdae menawarkan diri "...sebaiknya kita pulang sebelum hari semakin malam"

"Ah, aku harus pulang ke rumah" Sehun bangkit dan beranjak dari tempat itu tanpa rasa bersalah.

"Ya! Setidaknya bereskan ini terlebih dulu" Chanyeol melemparkan sebuah pena ke arah Sehun yang tidak menoleh sedikit pun. Laki-laki itu hanya melambaikan tangan tanpa berbalik.

Jongdae hanya menggeleng melihat tingkah Sehun yang sebenarnya bukan hal yang aneh. Ia selalu seperti itu saat mengerjakan tugas kelompok atau hanya sekedar berkumpul bersama yang lain.

"Baekhyun-ah, aku tidak bisa mengantarkanmu pulang" Jongdae sembari memasukkan Laptop ke tas punggungnya "...aku harus pergi ke suatu tempat sebelum pulang"

"Tak masalah, aku bisa naik bus untuk pulang" Baekhyun merasa bukan masalah besar jika harus pulang sendiri.

Sementara itu, Chanyeol mengabaikan keduanya dan sibuk membereskan barang-barangnya.

"Chanyeol membawa mobil, kau ikut saja bersamanya" Jongdae.

Mendengar itu, Chanyeol menatap Jongdae tajam. Semua orang tahu jika usulan Jongdae bukanlah ide bagus, mengingat sikap Chanyeol pada Baekhyun yang selalu dingin pada gadis itu.

"Tak apa, aku bisa pulang sendiri, permisi" Baekhyun pun enggan, dan gadis itu buru-buru meninggalkan Chanyeol dan Jongdae.

Jongdae hanya menggeleng melihat keduanya, Chanyeol yang dingin dengan gadis seramah dan semenyenangkan Baekhyun. Dan Baekhyun yang selalu terlihat bingung dengan sikap Chanyeol.

"Jangan membencinya, dia gadis yang baik. Sewajarnya, semua orang akan suka dan betah berlama-lama dengan gadis itu" Jongdae menepuk pundak Chanyeol.

"Jika kau suka, pacari saja dia" Chanyeol terdengar seperti seorang yang sedang cemburu.

Jongdae hanya tertawa, dan tidak lupa ia menunjukkan cincin pertunangannya.

.

.

.

Baekhyun terlihat duduk di Halte yang ada di seberang Kafe, gadis itu mengayunkan kakinya tanpa menghiraukan bus yang berlalu lalang di depannya, bahkan gadis itu mengabaikan sebuah mobil yang berhenti tiba-tiba di depannya. Cukup lama mobil berwarna hitam itu berhenti di depan gadis itu, entah apa yang Baekhyun pikirkan saat ini.

Tapi sesaat setelahnya, gadis itu tersentak, jantungnya hampir melompat dari tempatnya saat ia mendengar klakson mobil yang ada di depannya dibunyikan.

"Aish!" Baekhyun mengumpat "...apa—" tapi gadis itu tidak melanjutkan kalimatnya saat melihat siapa yang keluar dari mobil hitam itu.

"Ternyata kau bisa mengumpat" suara berat itu terdengar meledeknya "...masuklah, aku akan mengantarmu" Chanyeol berdiri tepat di hadapan Baekhyun.

Gadis itu hanya menatap Chanyeol, ia sedikit ragu untuk menerima tawaran laki-laki itu.

"Aku bisa naik bus" Baekhyun menggeleng.

"Naik Bus? Aku melihat tidak ada satu bus pun yang kau berhentikan, kau hanya menendang angin saat duduk di sini" Chanyeol duduk di samping gadis itu sembari menyalakan sebatang rokok yang akan ia sesap.

"Aku sudah mengatakan jika aku tidak suka" Baekhyun menarik paksa rokok yang ada di bibir laki-laki itu.

Tidak hanya itu, Baekhyun pun menggeledah setiap saku yang ada di pakaian Chanyeol untuk menemukan benda yang ia buang beberapa saat lalu. Chanyeol hanya pasrah saat Baekhyun menggeledahnya.

"Aku meminta itu dari petugas kebersihan" Chanyeol dengan nada datar.

"Kau mempermainkanku?" Baekhyun kesal dan mendorong tubuh Chanyeol dan membuat laki-laki itu terkekeh.

'Grep!'

Chanyeol merengkuh tubuh Baekhyun ke dalam pelukannya tiba-tiba. Baekhyun menerima perlakuan Chanyeol dan menyandarkan kepalanya di dada laki-laki itu.

"Aku tidak suka saat kau tersenyum pada laki-laki lain" Chanyeol mengeratkan pelukannya "...aku juga tidak suka cara mereka melihatmu, kau hanya milikku, senyummu hanya milikku, aku tidak ingin berbagi pada siapa pun" Chanyeol mengecup bibir Baekhyun gemas.

Baekhyun menatap laki-laki itu haru.

'Ang!'

Baekhyun menggigit telinga Chanyeol yang lebar tiba-tiba. Laki-laki itu terkejut dan membalas gadis itu dengan menggigit pipinya yang membulat. Tapi tangan Baekhyun yang menarik telinganya membuat gigitannya terlepas.

"Kau adalah makhluk paling unik yang pernah aku temui" Chanyeol mencubit pipi Baekhyun "...pipimu bulat dan empuk, badanmu juga kecil tapi cukup berisi"

"Apa secara tidak langsung kau menyebutku gendut?" Baekhyun meronta melepaskan pelukan Chanyeol. Tapi tenaganya tidak cukup kuat untuk melakukannya.

"Tidak seperti itu, jika diibaratkan kue, kau terlihat enak dan empuk seperti Roti Awan, dan tubuhmu juga memang empuk saat aku peluk" Chanyeol berkelit.

"Ya!" Baekhyun memukul Chanyeol hingga pelukan laki-laki itu terlepas.

Chanyeol berlari dan masuk ke dalam mobilnya. Begitu pun Baekhyun, gadis itu mengejarnya dan masuk ke dalam mobil.

"Tck Tck!" Jongdae hanya menggeleng melihat Chanyeol dan Baekhyun.

"Sudah aku duga, mereka memiliki hubungan" Sehun yang berdiri di samping Jongdae.

Keduanya ternyata berada di belakang Halte yang Baekhyun duduki sesaat setelah mobil Chanyeol berhenti.

"Tsundere Chanyeol" Jongdae menyesap minuman dalam cup yang ia beli sebelum pergi dari Kafe.

"Bukan, mereka itu Si Bodoh dan Kue Donat yang Empuk" Sehun.

"Tapi Chanyeol menyebutnya Roti Awan" Jongdae meluruskan.

"Tidak, tidak, Kue Donat" Sehun tetap dengan pendapatnya.

"Jadi kau menyebut Baekhyun Kue Donat yang empuk?" Jongdae memastikan.

"That's right" Sehun dengan gayanya.

"Ya! Dia itu sepupuku!" Jongdae berteriak.

"Uh? Aku dalam masalah" Sehun berlari untuk menghindari amukan Jongdae.

"YA!"

.

.

.

End.

Ceritanya cukup absurd ya, haha...

Apa kabar kalian semua, mungkin ini ceritanya agak aneh, dan ringan banget. Dan aku harap kalian semua terhibur sama cerita pendek ini ya, hehe. Makasih yang udah vote sam komen. See you...

Love,

Soo Yong.

My Cloud Bread (Chanbaek Gs)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang