CHAPTER 15

288 7 0
                                    

Kamar tidur mulai terang seiring datangnya fajar.uap begelembung di sekeliling mereka sementara toni mendekap Lydia di bak mandi. Rambutnya yang basah melekat di dada toni,lengannya di tumpangkan di lengan toni yang mengelilingi pinggangnya. Toni menempelkan bibirnya di pelipis Lydia menikmati kenyamanan pada pagi hari ini.

"aku bahkan belum bertemu orang tuamu" kata Lydia

"aku sudah sering bercerita tentangmu kepada mereka." Jawab toni, Lydia membalikan tubuhnya

"really ? Apa mereka tau aku sudah punya mickey?" Tanya Lydia

"ya,aku juga cerita tentang mickey,dan bagaimana aku ingin memulai berumah tangga kembali,semua karena kau dan mickey" toni menyentuh hidung Lydia dengan jarinya yang basah

"lalu apa pendapat mereka?" Tanya Lydia serius

"aku tahu,tidak mudah menerima calon menantu yang berstatus janda"

"mereka tidak mempermasalahkannya juga" toni menarik Lydia sehingga ia menunggangi toni yang membuat air di dalam bak tumpah sebagian

"dengar,kita bukan di usia 20an, kita sudah cukup umur menenukan kebahagian kita sendiri" toni meremas payudara Lydia dan mengulum putingnya. Lydia meremas rambut toni dan menyodorkan dadanya lebih dalam ke mulut toni

"I know.. but..." toni tersenyum dan meremas payudara Lydia dan mencubit putingnya yang membuat Lydia meringis

"orangtuaku selalu mendukung setiap keputusanku,dan kurasa mereka cukup senang mengetahui aku tidak akan menua sendiri" Lydia melihat mata toni dan tersenyum lega, ia menangkup wajah toni dan menciumnya. Lidah mereka bertautan,Lydia mendesah dan menggesekan pinggulnya ke toni.

"berbaliklah" pinta toni lalu membalikan pinggul Lydia.

Toni berlutut di bak mandi, menarik pinggul Lydia dan menghujamnya dengan keras. Lydia memegang pinggiran bak untuk bertumpu pada hentakan-hentak toni. Badan Lydia terguncang sementara toni terus mendesak,membuat Lydia mengerangkan namanya. toni menunduk dan menciumi pundak dan leher Lydia. tangan toni kedepan dan menyentuh bagian sensitive Lydia yang membuatnya memekik nikmat dan mengadahkan kepalanya ke bahu toni

"ya seperti itu..." Lydia menggengam tangan toni dan tangan satu lagi menahan di bak mandi,dia menggerakan bokongnya menerima semua desakan toni dan menjerit ketika toni memutar jarinya di bagian sensitifnya

"kau sudah mau sampai?" erang toni, Lydia mengangguk dan mengatur nafasnya, toni mempercepat gerakannya dan Lydia menggenggam tangan toni, mencengkramnya dan menjepitnya dengan pahanya lalu berteriak dengan kencang, toni mengerang mendengar jeritan Lydia dan menggigit bahunya lalu menumpahkannya di tubuh Lydia dengan satu erangan pajang. Toni menarik Lydia ke pelukannya, mereka terduduk lemas di dalam bak mandi. Toni memeluk Lydia dari belakang dan Lydia merebahkan kepalanya di dada toni sembari menikmati denyutan toni di dalam tubuhnya.

"aku lebih suka seks di pagi hari,daripada olahraga di pagi hari" kata toni dan memeluk erat Lydia.

Lydia turun ke dapur memakai jubbah mandinya. Ia membuka kulkas yang kosong,hanya terdapat beberapa botol air mineral dan sisa makanan cepat saji toni yang membuat Lydia menggelengkan kepalanya. Ia membuat 2 cangkir kopi dan Tak lama toni turun dengan memakai jubah mandi, ia memeluk Lydia dari belakang dan mencium kepala lydia

"sepertinya kita harus berbelanja " Lydia menghadapnya dan toni melingkarkan tangannya di pinggang Lydia

"can we just lie on the bed ?" toni mengangkat lydia ke atas meja dapur sehingga mata mereka saling berhadapan. Toni mengelus pinggang Lydia ketika ia merapihkan rambut toni dari dahinya,toni melihat cincin emas yang melingkar cantik di jari manisnya. Ia mengambil tangan Lydia, melihat cincin tersebut,menautkan jarinya dan masih belum mempercayai bahwa Lydia kini akan menjadi miliknya. Toni menangkup wajah Lydia dan menciumnya,memautkan bibir mereka. Lydia tersenyum dalam ciuman toni dan melepaskan ciumannya.

THE SUNFLOWERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang