Warning : Di chapter ini mungkin ada konten yang mengandung konten yang mungkin menyebabkan ketidaknyamanan pembaca. Kalo gak suka? Skip, saya gak maksa kamu buat baca
"Ahem Hobi, kamu bisa ke apartemen Yoongi hari ini?" Kata Jin kepada teman SMAnya itu di telpon.
"... Mendadak banget? Maksudnya sekarang kah? Soalnya sekarang dah sore, dan aku bukan manusia nokturnal, buat apa dulu?"
"kesukaanmu, hacking" kata Yoongi (pake speaker telponnya :])
"Oooo jadi ceritanya pada main di tempat Yoongi? Kok ga ngajak ngajak ih"
Jin dan Yoongi tersenyum karena mendengar Hobi seperti biasa melemaskan suasana yang serius menjadi sedikit santai.
"B-bukan, kita bisa jelasin Bi. Tapi nanti, langsung aja. Aku takut pemerintah bisa denger pembicaraan ini di server telpon negara dan-"
"Pemerintah? Kalian mau aku ngehack apaan?"
"Dateng kesini dan kamu bakal tau"
"Oh pasti teka teki nih, bentar"
"Gagitu yaampun dateng aja ke sini, plis?" kata Jin sambil memohon.
"Okeii sip 15 menit ditunggu ya, aku gak punya mesin teleportasi disini~" Kata Hobi dengan ceria sambil menutup telpon.
"Anak itu moodbooster banget, padahal lagi serius" Kata Jin ke Yoongi.
"Tipikal Hoseok" Jawabnya.
−−−> WMA <−−−
*Menuju ke masa depan 5 menit kemudian~*
"Cepet banget? Katamu 15 menit tadi..." Kata Yoongi sambil membuka pintu
"Iya, jadi gini, bis menuju ke daerah apartemenmu ini abis bensin, jadi aku harus cari tumpangan. Untungnya, ada ojek (apalah di Korea dibilangnya, intinya kalo disini semacam ojol) yang sopirnya itu mungkin mantan pemain formula 4 (nama kompetisinya apa sih... bener kan? Kalo ada yang mau koreksi tulis di komentar aja), soalnya cepet banget, kayak secepet citah buang angin" Jelasnya sambil tersenyum menahan ketawa
Jin yang tidak bisa menahan tawanya lebih lama lagi, setelah sedetik kemudian ia mendapati dirinya berguling-guling di lantai sambil tertawa mengelap kacanya ikoniknya itu.
Yoongi pun ingin tertawa. Hanya masalahnya, di saat yang sama perasaan terancam itu kembali. Dan mungkin ini yang terparah. Seketika tangannya sukar digerakan dan tremor, padahal tidak ada apa-apa. Apa yang sebenarnya terjadi kepada Jimin, pikirnya.
−−−> WMA <−−−
Jimin's POV, 30 minutes earlier:
"Bagus, mereka mengikutiku lagi", batinnya.
Ia hanya baru pulang dari kuliahnya di Busan, dan kejadian ini tidak hanya terjadi sekali atau dua kali.
Sekitar sebulan yang lalu, ia mulai menyadari bahwa ada yang mulai mengikutinya. Awalnya dia biasa saja, karena ia lumayan terkenal di Busan sebagai penyanyi-penari keliling disana dan itu merupakan kerja sampingannya untuk menghidupi kehidupan sehari-harinya. Jadi dia mengganggap itu salah satu penggemar nya.
Tapi seminggu-dua minggu kemudian, ia mulai menyadari itu bukan sekedar penggemarnya. Malah mungkin bukan penggemarnya. Karena itu ia mulai lebih awas terhadap keadaan sekitar.
Ia mengetahui, setidaknya ada 2 orang mengikutinya entah kenapa. Karena itu, ia mulai takut apakah mereka merupakan semacam pembunuh berantai yang mengincarnya, walau ia bukan merupakan orang yang terlalu kaya raya, ataupun keluarganya. Setidaknya, itu yang ia tau. Jadi ia tidak tau kenapa mereka mengikutinya selalu.
Keluarganya pun bukan merupakan orang yang terlalu penting juga, ayahnya adalah kepolisian di bagian penyelidikan dan ibunya merupakan dosen di Seoul, yang kebetulan juga merupakan dosen Yoongi (Ya tapi ibunya juga gak tau dia itu saudara anak angkatnya).
Kembali ke masa sekarang, pada akhirnya Jimin harus berbelok ke gang yang ia tidak pernah lalui. Dan sayangnya, gang itu buntu dan 2 orang itu memojokinya.
Kalau mau lompat dari tembok, temboknya terlalu tinggi, kalau mau kabur ala-ala mata-mata juga tak bisa, karena dibawahnya bukan selokan.
2 orang itu gercep banget, kata Jimin dalam hatinya. Karena selanjutnya yang ia ketahui, semuanya menjadi gelap, dan tangannya ia tak bisa gerakan walau sudah dicoba karena sudah diikat dengan semacam tali.
Lalu ia tertidur (kebius, mau gimana lagi, masa tiba-tiba tidur yekan), masuk ke alam bawah sadar, entah kemana mereka membawanya.
−−−> WMA <−−−
Still Jimin's POV, present:
Ia akhirnya tebangun di suatu ruangan, semacam ruang yang terbelengkai. Ia menebak dia di sebuah rumah terbelangkaikan karena sekitarannya sudah tidak terurus dan berdebu.
2 orang itu menghampirinya, dengan membawa sengatan listrik, ia tebak. Jimin dengan reflek pun ingin kabur, tapi tak bisa karena tangan dan kakinya terikat di kursi yang ia duduki.
Salah satu dari keduanya akhirnya berbicara, sialnya ia juga yang memegang kejutan listrik itu,
"Jadi, kamu anak dari tuan Park?" tanya salah satu dari mereka
"Harus aku jawab?" Jimin bertanya balik
"Kalau kau gamau mati, iya"
"Apa bedanya nasibku antara aku jawab atau enggak jawab?"
"Aslinya sama aja sih, tapi kalau kamu mau bekerja sama, kamu bisa antara mati atau hidup. Tapi kalo misalnya kamu gak mau bekerja sama ya kamu bakal mati. Silahkan, dipilih"
Bullshit, apa apaan ini?
"Kalo gitu, penderitaan macam apa? Dan kenapa tiba tiba ditanya gituan? Toh aku gak punya masalah dengan kalian, ketemuan kok tiba tiba nanya yang personal?"
"Diam, disini kami yang bertanya, kamu yang menjawab"
"Kalau aku melanggar, lantas?" tanyanya dengan menantang.
"Kalau tidak, kami akan membuatmu menderita, seperti ini" kata orang yang membawa kejutan listrik itu sambil menyalakannya di tangan Jimin.
Mungkin kalau bisa dideksrikpsikan, rasanya seperti terkena sengatan raket nyamuk, tapi sekitar 1000x lebih sakit dan membuat tangan menjadi mati rasa beberapa saat. Pada intinya sakit.
*Jimin screams in pain in Korean* (Rada-rada ambigu kalo pake " AKHHH", jadi mending gini aja)
"Yaya, aku bakal bekerja sama deh, iya aku anak dari keluarga Park, kenapa?" tanya Jimin sambil memulihkan diri dari sengatan listrik yang kuat itu.
"Bagus, ada pesan terakhir buat orang tersayang?" tanya salah satu dari mereka
"H-hah? Maksudmu apa?"
"Ya bener, ada yang menyuruh kita buat membunuhmu, jadi kami biarkan kamu memikirkan hal itu, sambil kami mengurus sesuatu sebentar sekitar 2 jam, kamu diam disini dulu"
Helo fens :p keknya aku bakal mulai slow update karena mau akhir tahun dan kerjaan makin banyak 😥, biasalah 🙄. Mungkin ini update terakhir di bulan November, atau bahkan mungkin Desember. Tapi nanti liat aja ya, siapa tau Desember bisa lanjut. Masih aktif kok, jangan dibuang dari libary ya 😅. Bubay, stay tuned 💜(Thanks for the votes 🤗)
KAMU SEDANG MEMBACA
We Met Again (Brothership) || END
ФанфикYoongi mengira dirinya adalah anak tunggal, alias tidak mempunyai saudara Tapi lama kelamaan ia mulai mengetahui... Bahwa keluarganya memiliki rahasia yang mereka pendam sejak ia lahir Ia mempunyai kembar bernama Jimin. NOT LGBT GUYS, BROSHIP. Part...