Mysterious Village

21 10 0
                                    

"Ibuk udah malam, sebaiknya kita lanjutkan besok Saja" petani tua itu bersorak.

"Hey, bibi gel ini sudah gelap, nanti mereka memburu kita".

"Kamu masih saja percaya mitos itu, lihatlah kita hidup di zaman modern, lagian gel belum selesai menyabit padi ini" kata bibi gel sambil melanjutkan pekerjaannya

"Kamu gak ingat kah ketika anak imah yang menghilang satu tahun lalu, anak itu belum juga kembali, imah sendiri masih trauma dengan itu". Petani tua itu berjalan ke arah gerobaknya

"Pulang saja duluan, lagian yang menghilang itu anak kecil, pekerjaan nya hampir selesai, bila kau mengomel terus pekerjaan ini tidak selesai - selesai."

Para petani itu kesal dengan bibi gel, mereka tau bibi gel sangat keras kepala , tetapi berhati lembut , pekerja keras, dan dihormati Oleh penduduk didesa tersebut. Petani tua itu sudah menghilang dari kabut malam.

'Lihatlah mereka masih percaya saja mitos, lebih baik aku percepat saja ini'.
Sreek.. sreek.. sreek....
Bibi gel bergumam
"Siapa itu, jangan bercanda aku sedang sibuk"
Angin malam mulai mencekam

"Ahh.. selesai" keringat bibi gel yang berucucuran telah membasahi bajunya.
Bibi gel berjalan kearah suara tersebut
"Baaaa, ketahuan kamu kan! Seenak-ena..., eh kok ada anak kecil, ngapain kamu malam-malam belum pulang?"bibi gel yang ingin mengejutkan teman jailnya, terkejut mendapatkan anak kecil yang sangat lusuh.
Bibi gel sudah terbiasa dikejutkan oleh teman tetangganya hanya saja tempatnya berada di berbeda tempat.

"Apakah kamu tersesat? Dimana rumahmu? Biar bibi antar kamu" bibi gel tersenyum melihat anak kecil tersebut, anak kecil tersebut hanya berdiam diri tanpa mengatakan sepatah apapun, mimik wajahnya yang datar membuat malam itu semakin mencekam.

Dikabut malam itu terlihat sosok bertubuh tinggi keluar dari kabut sambil memegang sebuah benda ditangannya 'oh tidak, mereka datang'. bibi gel mengajak anak laki-laki tersebut ke rumahnya menggunakan gerobak, rumah bibi gel sangat jauh dari pemukiman desa, sebuah gubuk yang sangat kecil.

"Makanlah, maaf tidak ada makanan lagi, bibi sangat sibuk seharian" menujuk meja yang diatasnya ada tudung saji ayaman.
"Bibi mau beres tempat tidur untuk mu dulu."

Anak itu hanya mengikuti bibi gill, sambil beres-beres bibi gill bertanya kepada anak itu
"Nama kamu siapa?"

"..."

"Apakah kamu ketakutan? Mengapa kamu tidak, ah sudahlah kalau begitu cuci kaki dulu baru tidur ya nak"

Keesokan paginya
"Nak.. Nak... bangun nak.."
"kemana anak ini?" Gill bergumam
"Disitu rupanya.. kamu mau kemana nak? Kenapa bawa pancingan?" Gill terheran-heran sambil berpikir, tapi tidak sepatah kata pun yang dilontarkan anak tersebut.

Anak itu hanya pergi..
Setiba di sungai anak itu hanya memancing ikan? Mungkin.
Anak itu mencelupkan tangannya dan air berderik seakan-akan sesuatu telah terjadi.
Splashhh-
Semua Ikan - ikan berkumpul mengikuti tangan anak tersebut, ikan itu diambil hanya menggunakan tangan dan dimasukkan ke ember seketika ikan itu menjadi banyak di ember.
"Astaga,Siapa dia?" Suara itu dibalik pohon
Anak itu berdiri dan berjalan kearah bibi gill sambil tersenyum membawa ember yang penuh.
"Siapa kamu sebenarnya? Apa yang barusan terjadi?"
"Rey" anak itu menjawab dengan lembut

Bersambung~~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 28, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Silence of ReyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang