Selamat Membaca ✨
Andra sejak tadi tidak berhenti mengoceh, setelah pertemuan sengit dengan Cris tadi, Andra langsung mengajak Michelle untuk pulang, sudah hancur rasanya mood Andra setelah Cris menganggu kencan mereka berdua. Namun, pertanyaan nya yang perempuan itu Michelle atau Andra? Kenapa jadi Andra yang bersifat seperti perempuan?.
"Yang."
"Hmm?"
Mereka sekarang sedang duduk di sofa rumah Michelle. Michelle sibuk dengan handphone-nya, sedangkan Andra sedang sibuk mencari perhatian Michelle.
"Yang ih! "
"Apaan sih? Yung yang yang yang, kuyang!" ucap Michelle sambil mendengus kesal.
"Gak peka! "
Bukankah biasanya kebanyakan perempuan yang sering mengatakan hal tersebut lalu sekarang kenapa malah kebalikannya.
"Ambilin minum yang! "
"Ambil sendiri! "
"Kamu kan istri aku ih! " ucap Andra, Michelle langsung menatap Andra.
"Maaf kamu suami yang terbuang! " ucap Michelle bercanda, namun membuat Andra cemberut.
"Yang ih, icel icel Andra mau minum!" Andra merengek sambil menarik-narik ujung baju Michelle.
Michelle bergidik melihat tingkah laku Andra sekarang, ini seperti bukan Andra. Atau mungkin si Berandalan ini sedang kesurupan?
"Icel... " Andra mengerucutkan bibir-nya.
"His iya bayi besar, " Michelle menatap Andra dengan jengah lalu dia beranjak meninggalkan Andra.
°°°
Sekarang Andra dan Michelle sedang berada di kamar, jangan berfikir yang tidak-tidak, karena Senakal-nakalnya Andra tidak mungkin melanggar batasan nya, apalagi bersama dengan orang yang sudah mulai dia cintai tersebut.
"Kok gue gendut-an ya," Michelle memutarkan badan nya di depan cermin.
"Masih cantik kok, " ucap Andra terkekeh.
"Memang... Baru tau ya?"
Andra menggelengkan kepala nya mendengar rasa percaya diri nya Michelle, lalu dia menepuk kasur sebelah nya, Michelle menghampiri nya langsung dan berdiri di samping Andra. Andra menariknya sehingga Michelle berbaring di samping nya.
"Enak banget, nyaman di peluk!"
"Hiss aku yang sesek!"
Andra menciumi rambut Michelle, lalu memeluk nya semakin erat. Baru saja mereka berpacaran tiga hari tapi Andra sudah seperti ini, apalagi kalo sampai tiga tahun, Michelle mungkin hanya bisa pasrah saja.
"Wangi banget rambut kamu!"
Michelle mengangguk dan membalas pelukan Andra menyembunyikan wajah nya dalam dada bidang Andra. Lima sampai sepuluh menit terus seperti itu, sampai Andra kembali berbicara lagi.
"Sayang."
"Hmm? "
"Aku punya satu gombalan buat kamu! " ucap Andra, Michelle menatap Andra.
"Apa? "
"Kamu tau gak bedanya kamu sama jam 12? " tanya Andra, Michelle pun menggeleng.
"Kalo jam 12 itu kesiangan kalo kamu... Kesayangan! " jawab Andra sambil tersenyum manis, Michelle hanya tersenyum malu lalu memukul dada Andra.
"Kurang romantis tau!"
"Aku juga punya satu gombalan lagi! "
"Apa? " tanya Michelle yang tampak antusias.
"Kamu tau gak bedanya kamu sama udara? " Michelle menggeleng.
"Kalo udara seluruh nafasku, kalo kamu separuh nafasku, hehe. "
"Dih!" Michelle tersenyum malu-malu, lalu Andra menarik hidung nya Michelle yang mancung tersebut.
"Sekarang giliran aku ya! " ucap Michelle, Andra tampak mengernyit.
"Cerita nya kamu mau gombalin aku nih! " Andra menggoda Michelle seraya mencubit kedua belah pipi Michelle yang cabi.
"Iss dengerin dulu! "
"Iya sayang, apa? "
"Kamu bisa bahasa Inggris kan? " tanya Michelle, Andra pun mengangguk.
"Oke. Kalo gitu bahasa Inggris nya ayah apa?"
"Father".
"Ibu? "
"Mother".
" Bayi?"
"Baby".
"Why? "
Andra langsung tertawa, menurutnya boleh juga gombalan dari pacarnya ini. Dia langsung mengacak rambut Michelle dalam posisi masih berbaring.
"Gimana? " tanya Michelle.
"Lumayan! " jawab Andra.
"Ada satu lagi! " ucap Michelle sambil mengacungkan telunjuk nya yang berarti satu.
"Iya deh, apa sayang? "
"Aku punya dua kata buat kamu! "
"Apa? "
"Aku sayang kamu! " ucap Michelle.
"Aku juga! " jawab Andra.
"Eh tapi itu tiga kata sayang bukan dua kata! " ucap Andra setelah menyadari nya.
"Itu dua, soalnya kan aku dan kamu nya jadi satu, hehe! " Michelle mengucapkan nya dengan malu-malu. Begitu pun dengan Andra yang terlihat gemas tersenyum manis pada Michelle.
Tanpa aba-aba, Andra menggigit pipi cabi Michelle, saking gemasnya, Michelle hanya berteriak. Lalu, Andra menarik selimutnya hingga menutupi wajah mereka, Andra menindih Michelle lalu Menggelitiki-nya.
"Rasakan ini!"
"Hahahahahaha stop geli hahah. "
To Be Continued
-
-
-
Jangan lupa vote dan komen di setiap part nya
-
-
-
Thank you
-
-
-
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar Berandalan
Teen FictionKebanyakan perempuan pasti bermimpi mempunyai pacar tampan, mapan, pintar dan baik. Namun, apa yang di alami Michelle justru berbanding terbalik. Yuk langsung 𝐛𝐚𝐜𝐚 || 𝐔𝐏𝐃𝐀𝐓𝐄 𝐓𝐈𝐃𝐀𝐊 𝐌𝐄𝐍𝐄𝐍𝐓𝐔|| 𝐆𝐞𝐧𝐫𝐞 : 𝐅𝐢𝐤𝐬𝐢 𝐑𝐞𝐦𝐚𝐣𝐚...