D.O 6

826 122 13
                                    

Sunoo masih terkejut, dia dengan takut takut menempelkan kompresan ke benjolan di kepala hantu yang mengaku bernama Yoa itu. Ah entah makhluk ini hantu atau bukan, masa iya hantu bisa benjol. Terus kenapa tadi ga bisa nembus, apalagi sekarang kenapa Sunoo bisa nyentuh Yoa, ada hawa dinginnya sih, tapi kok iso, Sunoo mumet.

"Aku juga ga tau kenapa aku ga kayak hantu yang lain, yang bisa teleportasi, yang bisa nembus, sedangkan aku malah kepentok, harus capek jalan dulu. Duh!" Gerutu Yoa, dia juga geregetan. Dia juga pingin tau teleportasi kemana-mana, siapa tau bisa keluar negri.

Sunoo bener bener harus tanya Nenek nya Sunghoon tentang hal ini. "Jadi lo bukan maling?"

"Bukan ih, kalau aku maling ngapain nyamperin kamu. Mending langsung keluar pas udah ambil banyak barang, tapi kamu lihat sendiri kan aku ga ambil apapun"

"Bener juga sih, bukan bunda peri juga?"

Yoa mengernyit, emang bunda peri itu beneran ada kah. Dia yang hantu aja ga percaya. "Ga ada bunda peri pucat kayak aku"

"Terus lo ngapain di sini?" Sunoo meletakkan kompresan itu, dia sampai ga lanjut makan loh.

"Aku ikutin kamu, aku ga punya tempat buat berdiam diri. Temen aku suka pergi dan aku sendirian" Tak lupa dengan jurus muka sedih biar bocah dihadapan nya ini iba, tapi Sunoo malah menatap Yoa aneh.

"Ya kan bisa cari tempat kosong kek, kenapa harus rumah gue"

Yoa tu takut sama hantu yang badannya aneh, yang banyak luka. Lagian ada rumah bagus kenapa harus di rumah kosong, Yoa berdecak. "Rumah kosong itu kumuh, kotor, aku ga mau kotor ini gaun aku"

Sunoo bangkit. "Lo hantu teraneh yang baru pertama kali gue temuin" Dia pergi kembali ke dapur, mau lanjut makan. Perutnya masih kosong dan butuh diisi, kepalanya juga sudah pusing karena menunda makan.

Yoa berjalan di belakang Sunoo, mengikuti pria itu kemana saja.

"Jangan ngikut mulu napa sih" Sunoo jadi risi.

"Janji ga ikutin tapi boleh minta makan ga?"

Sumpah ni hantu ngerepotin.

Senyuman turun itu terpancar penuh kesedihan. "Udah sebulan ga makan enak, biasanya makanan di rumah duka. Makanannya enak sih, tapi porsinya dikit"

Sunoo jadi penasaran, kalau hantu ini bisa kejedot, apa dia juga bisa habisin makanan beneran. Jadi Sunoo memberi separuh makanannya kepada hantu itu.

"Habisin" Perintah Sunoo.

Yoa bertepuk tangan girang. "Udah lama ga makan masakan rumah" Yoa mulai menyendok makanannya dan makan dengan sesekali mengoceh.

"Aku sebenarnya udah lama dirumah kamu, sering main sama bayi juga. Lucu deh, tapi kalau ada kamu aku sembunyi. Aku baru tau cuman kamu sama adek bayi yang bisa lihat aku, tapi cowok ganteng yang kemarin kayaknya tau kalau aku ada. Tapi kok ga bisa liat aku ya, Nenek yang kemarin juga sempet lihat aku tapi kayak ga peduli gitu"

"Jangan bilang Adek bayi yang lo maksud Jungwon" Tebak Sunoo, kalau bener berarti Yoa inilah yang di sebut bunda peri oleh Jungwon.

"Nah itu, aku lupa terus sama namanya"

Nah kan. "Cowok itu ga bisa lihat, tapi dia bisa cium aroma keberadaan hantu"

DreadOut ; SunSun√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang