❤7❤

4.8K 461 12
                                    

Jisung adalah adik kandung mark lee. Dahulu mereka hanya hidup berdua karna ayah dan ibu mereka sudah meninggal. Jadi mark lah yang menafkahi nya bahkan sampai saat mark sudah menikah dan memiliki anak. jisung sangat menyayangi keluarga kecilnya mark, keluarga kecil mark sangat berharga baginya. Namun saat mark lee tiada dan ia mendapat kabar bahwa yang membuat mark lee meninggal adalah istrinya lee haechan. Jisung sangat marah dan membenci haechan mulai saat itu.

Kemudian tak lama ia tinggal bersama renjun karna perusahaan mark telah bangkrut, perusahaan itu dikatakan memiliki banyak hutang sana sini hingga ahkirnya perusahaan yang mark bangun dengan kerja keras itu bangkrut dan tak menyisakan sepeser apapun untuk haechan dan anak² nya. Padahal setau jisung mark tak pernah bilang memiliki hutang bahkan saat mark hidup perusahaannya sangat berjaya daripada perusahaan² yang lain. Dan yang harus diketahui adalah bahwa mark itu sangat terbuka kepada keluarganya, tak pernah menyembunyikan apapun dari keluarganya.

Seorang pria manis bernama renjun lah orang yang memberitahu jisung bahwa haechan penyebab mark meninggal. Ia mendatangi jisung dan berbaik hati kepada jisung, apa jisung ingin menjadi adik angkatnya renjun? tetapi jisung harus menuruti semua perintah renjun. Dan karna saat itu jisung masih polos ia mengiyakan ucapan renjun.

Dan lihatlah sekarang jisung sudah seperti pembantu saja selalu mengikuti perintah renjun. Ia sudah muak kepada renjun. Tidak ada ruginya bukan renjun merawat jisung? karna sekarang jisung yang selalu diandalkannya dalam segala hal. Segala kejahatan yang renjun rencanakan untuk haechan dan anak² nya.

Jisung bahkan bingung mengapa renjun sejahat itu kepada haechan. pernah dulu renjun menyewa orang untuk menabrak haechan, untung saja haechan hanya cedera dibagian lengannya. Terkadang jisung juga curiga kalau renjun lah penyebab kakaknya mark lee meninggal. Tapi jisung tak punya bukti kuat jadi dia berusaha mengabaikannya.

_

"Cihh! untung saja aku mengikutinya" decih renjun.

Tampak dari kejauhan renjun melihat jisung mendatangi panti asuhan, sudah pasti jisung akan menitipkan  dua bocah itu disana, dan tak jadi membuang dua bocah itu kehutan.

"Kakak hikss jangan tinggalkan kami disini, nanti bunda khawatir" ucap chenle sambil terus menangis.

"Iya paman tampan bi mohon jangan tinggalkan kami hiks" bi juga ikut menangis walau hanya pura² sih agar jisung kasihan kepada mereka.

Setelah pamit kepada kepala panti asuhan jisung buru² pergi meninggalkan tempat itu dengan rasa bersalahnya, air matanya pun tak dapat ditahannya. doakan saja ia selamat sampai rumah.

_

"Aku ingin mengadopsinya" ucap renjun kepada kepala panti asuhan.

"Baiklah tuan anda bisa mengisi formulir ini dulu, dan ini juga, lalu ini, dan yang ini" ucap kepala panti asuhan itu memberikan banyak berkas formulir yang harus renjun isi.

"Ishh sakit kepalaku" batin renjun.

_

"Hei injun jelek lepaskan kami!" Teriak bocah gembul bernama lengkap lee bi, kepada renjun yang sedang menyetir.

"Kenapasih bibi selalu jahat kepada  kami" ucap chenle.

Tak disangka panggilan bibi dapat menyentuh hati batu milik renjun. Namun tak lama ia menggeleng ribut. Tidak boleh! Anak² haechan, apapun yang ada kaitannya kepada haechan adalah musuh besar renjun!

"Heii! Aku ini laki² jaga ucapanmu kenapa memanggi aku bibi!" bentak renjun.

"Karna bibi cantik, tapi kenapa bibi renjun yang cantik ini menjadi sangat jahat" gumam chenle dengan polosnya.

"Iya jahat sepelti monstel" ucap adik gembulnya.

Renjun salah tingkah mendengar ucapanan chenle dan lebih tak mementingkan ucapan adik gembulnya chenle. Sudah lama sekali ia tak mendengar pujian untuknya.

"Ahkirnya" ucap renjun dengan nada sangat sangat lega.

Renjun pun keluar dari mobilnya dan menarik paksa anak² haechan keluar dari mobilnya.

"Bye bye anak² semoga kalian dimakan binatang buas, atau semoga saja kalian diperkosa oleh penjahat haha bye" ucap renjun dengan riangnya lalu masuk kedalam mobil mewahnya meninggalkan dua bocah yang hampir menangis itu. Hem hanya chenle saja sih yang hampir menangis kalau adiknya ya biasa² saja.

Tamatlah sudah! Bagaimana bisa dua bocah itu pergi dari hutan ini!

"Ish jahat sekali sih injun" dumel bi.

"Kakak ini" bi memberikan sebuah ponsel mahal kepada chenle.

"Dimana bi mendapatkannya? Bi mencuri? Nanti bunda akan marah bi, kita tidak boleh mencuri ingat ucapan bunda" ucap chenle.

"Kakak celewet sekali sihh! bi ambil itu disaku nya paman icung tadi kalna dia sudah meninggalkan kita, dan itu cebagai hukumannya" ucap bi. Chenle menagguk² saja.

Hari juga semakin gelap. Banyak nyamuk hiks hiks..

"Kakak bi lapal.. apakah bi halus makan daun² ini" ucap bi sambil mengerucutkan bibirnya karna kesal.

"Aduh kenapa tidak ada sinyal sih" ucap chenle sambil berusaha mencari² jaringan/sinyal.

"Bi ayo kita cari jalan raya saja" ucap chenle sambil menggandeng tangan gembul adiknya.

Dan ahkirnya sampailah mereka dijalan raya yang sangat² sepi bahkan tidak ada penerangan walau itu jalanan raya.

"Sepi sekali" ucap chenle sambil terus menyenter sekitarnya.

Tiba² dua kakak itu melihat dari kejauhan ada sebuah mobil box yang berhenti, sepertinya ban mobil itu bocor karna sopirnya mengecek² ban depan mobil box itu. Dan mereka pun mengendap² untuk sampai ke lokasi mobil box itu.

Dengan kecerdikan kakak beradik itu, mereka bisa masuk kedalam mobil box itu. Tapi tiba² kedua kakak beradik itu membulatkan mata mereka saat melihat isi dalam mobil box itu.

____

Aduhh ini cerita gajelas amat sumpahh😭😭 aku pengen unpub aja kalo gaada yang berkenan lagi sama cerita ini😭
Umm kalo suka jangan lupa vote komen yah lanjut atau unpub aja makasih🤩❤

Btw kalo mau lanjut aku double up nihh hehe😅

BUNDA✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang