TUJUH

387 51 0
                                    

Haechan menatap dirinya dengan  balutan Hoodie baby blue, celana selutut serta sneakers berwarna putih senada di cermin kamarnya.

"Kau sangat manis chanie ya," ujarnya pada cermin.

Line!

Sungchan
Aku didepan rumahmu

"Baiklah, dia sudah depan, tarik nafas mu dan buang perlahan," ucap Haechan pada dirinya sendiri.

Selang beberapa saat langsung melangkahkan kakinya keluar kamar dan berjalan menuju motor sport merah milik Sungchan yang sudah terparkir di halaman depan rumahnya.

"Ini, helm khusus untukmu," Sungchan memberikan helm berwarna biru muda kepada Haechan, sangat kontras dengan helm nya sendiri yang berwarna merah menyala.

"Untuk ku?" Haechan memegang helm tersebut.

"Iya, aku membelinya untukmu, simpan baik baik ya," Sungchan tersenyum.

"Aku? Biasanya manusia ini menggunakan saya," batin Haechan.

"Baiklah, terimakasih," Haechan tersenyum sembari menggunakan helm yang sangat cocok dengan hoodie nya itu.

Tak lama Haechan menaiki motor sport merah milik Sungchan dan setelahnya motor itu melesat pergi meninggalkan halaman depan rumah Haechan.

***

Tok Tok Tok

Suara ketukan pintu kamar Mark terketuk, Mark yang sedang bermain gitar menghentikan kegiatan nya itu dan langsung berjalan membuka pintu kamarnya.

"What's wrong mom?" Tanya Mark ketika melihat Taeyong, orang yang mengetuk pintunya barusan.

"Mom and dad mau keluar malam ini nonton bioskop, kamu mau ikut?" Tanya Taeyong pada anak sulungnya itu.

"How about Jisung mom? Dia ikut?" Mark balik bertanya.

"Yeah, dia ikut bareng mom and dad, so how about you?" Taeyeong bertanya lagi.

"Okay, aku ikut, give me 5 minutes to prepare okay?" Mark tersenyum.

"Okay sweet boy," Taeyeong juga tersenyum sebelum menutup pintu kamar Mark.

***

"Perlu ku bantu?" Sungchan menatap Haechan yang sedikit kesulitan membuka helmnya sendiri.

"Tidak perlu, aku bisa kok," Haechan tersenyum sambil terus berusaha.

Tanpa aba-aba Sungchan langsung membantu Haechan membuka helmnya, tak sengaja kedua tangannya bersentuhan langsung dengan tangan Haechan yang sedari tadi berusaha membuka helmnya sendiri.

Keduanya sempat bertatapan sebentar, kemudian Haechan yang duluan sadar buru buru menurunkan tangannya tanda bahwa ia membiarkan Sungchan membantu nya.

Sungchan yang juga sadar langsung membuka helm itu dengan sekali tarikan, tanpa sadar senyuman telah terlukis di wajahnya.

"Mengapa dia tersenyum ya?" Batin Haechan.

Sungchan langsung mengambil Helm milik Haechan, diletakkan nya di atas motor merahnya, kemudian menggandeng tangan Haechan untuk segera meninggalkan tempat parkir menuju tempat mereka akan menonton film.

Dangerously // MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang