2. Rencana

12 2 0
                                    

Di dalam kelas, di sebuah kampus elit di daerah Jakarta Selatan. Terdapat seorang Dosen yg sedang memulai mata kuliah.

"Atlas Darmawangsa ?" Panggil seorang Dosen bernama Panji yg sedang mengabsen para murid di kelasnya.

"Hadir." Sahut lelaki yg tadi disebut namanya.

"Oke, berarti semuanya hadir ya. Kali ini saya akan memberikan informasi seputar KKN yg akan dilaksanakan beberapa minggu lagi." Jelas Pak Panji.

"Tai. Males banget gua kalo KKN jauh jauh." Keluh Devan yg memang sangat membenci tugas seperti ini.

"Eh, btw tuh si kutub mau KKN dimana?" Tanya Devan pada cowok di sebelahnya yg bernama Raka, teman Atlas sedari SMA.

"Kutub utara kali, ngajar pinguin sama beruang hahaha." Cela Raka, membuat seisi kelas iku tertawa.

Pak Panji yg mendengar itu berusaha mengembalikan suasana agar tidak terlalu gaduh. Sebab ia benci kegaduhan.

"Atlas, omongan si Raka tadi enggak usah di dengerin ya." Ucap Mahasiswi cantik teman sebangku Atlas yg bernama Ferra.

Atlas tidak menghiraukan nya. Lelaki itu memang bersikap cuek dan sangat dingin, namun siapa sangka muka tampan yg terpahat sempurna itu justru menjadi pendorong diri nya menjadi Most Wanted satu campusnya. 

Tak sedikit cewek cantik yg berusaha mengungkapkan perasaan nya, namun di tolak mentah mentah oleh Atlas. Masih belum jelas alasanya, tapi sepertinya cowok itu masih tetap dengan pendirianya, berhati Batu.

"Percuma. Mau lu ngomong pake toa masjid juga gak akan di denger." Ketus Citra sahabat dekat Ferra.

Ferra menoleh kebelakang. "Citra apaansih, gak boleh kayak gitu."

"Batu!!" Bentak Citra. Kemudian ia pindah posisi tempat duduk di kursi kosong belakang Devan dan Raka.

Citra sangat sebal dengan Ferra, yg tak mau mengerti maksud dirinya. Citra tau jika Atlas tidak benar benar mencintai sahabat baiknya itu, Atlas hanya bersimpati saja, namun Ferra malah terlalu lemah hati dan beranggapan bahwa Atlas menaruh perasaan terhadap dirinya.

"Temen lo bego banget Cit, emang nya gak ada cowo lain gitu selain tu orang." Ketus Raka yg menyadari kehadiran Citra yg duduk di belakang nya.

Citra mendengus, "Tau ah pusing gue."

Riko, sahabat Atlas merasa geram medengar Raka yg terus mengejek sahabat nya sedari tadi, kini ia mencoba membela.

"Eh Banci!, kalo iri bilang bangsat." Teriak Riko yg membuat Raka dan Devan menoleh ke arahnya.

"Tau nih bocah, di diemin makin ngelunjak anjing padahal dulu pas SMA baik baik aje." Imbuh Nathan, membuat Raka kini menjadi pusat perhatian satu kelas.

"Setan nih bocah, cuman gara² kurang cakep se enak jidat nya ngejudge orang lo tai." Ferra mulai membuka suara. Semua orang sedikit terkejut dengan perubahan sikap Ferra yg tiba tiba berani berbicara lantang dan kasar.

"Lah anjing ko gua malah di kroyok." Sahut Raka, yg kemudian berlari keluar kelas karena di lempari kertas oleh anak² satu kelas.

B E R T A U T .Where stories live. Discover now