7. Tujuh

1.9K 177 17
                                    

'Loser!'

****

7. Hasrat.

Zio keluar dari mobil nya, menutup pintu mobil dengan kencang. Saat ini emosi menguasai dirinya, wajah yang memerah menahan amarah dan mata yang sangat tajam kearah depan.

Sampai di depan mansion, mansionnya bersama sahabatnya. Ia menscan matanya agar pintunya terbuka.

Tit

Selamat datang tuan muda.

Pintu terbuka, setelah suara penyambutan dari alat pendeteksi tadi. Zio masuk yang sudah beberapa maid yang berdiri di sisi pintu dengan rapi. Kepala mereka menunduk, manyembut tuan muda mereka.

"Selamat datang, tuan muda." Sapa kepala maid yang berada di mansion.

"Hm, dimana mereka?"

Maid tersebut sempat bingung, tapi setelahnya ia paham apa yang di bicarakan tuan mudanya. "Mereka ada di ruang tamu, tuan."

Zio mengangguk dan langsung menggelenggang pergi menuju ruang tamu. Sampainya ia di ruang tamu ia melihat Algiralan dan Sinang yang sedang bertengkar.

"Gak gitu caranya anjir!" kesal Sinang yang sedari tadi mengajari Algiralan tidak bisa bisa, membuatnya frustasi sendiri.

"Ya terus gimana? Gue juga liatnya pada gitu. Pinggulnya di maju mundurin." cemberut Algiralan.

"Tapi lo pargoy nya kejang kejang, anjing. Pargoy tuh santai sambil di nikmatin lagunya. Gak kejang kejang kaya orang sekarat." hardik Sinang.

"Siapa yang kejang kejang sih, gue juga santai anjir." lama lama Algiralan kesal juga dengan Sinang.

"Santai apaan lo—"

"Berisik!" sentak Zion karena jengah melihat perdebatan unfaedah dari mereka berdua.

"Loh, Yo, kapan sampe nya?" tanya Sinang.

"Barusan."

"Kata bokap gue, lo ada urusan sama bokap lo. Gak bisa kesini karena lagi ngurusin bedebah." lanjut Sinang.

"Bedebah? Siapa lagi yang berani berurusan sama keluarga Zio. Heran gue, pengen banget mati tragis." sahut Algiralan.

"Pansos kali." ucap Sinang asal dan langsung di hadiahi geplakan dari Algiralan.

"Udah di urus sama bawahan bokap gue." jawab Zio dan di balas anggukan oleh Sinang. "Bagas mana?" karena sedari tadi dirinya tidak melihat Bagas sama sekali.

"Di ruang E." Sahut Algiralan seraya menscroll tiktok di ponsel nya.

Ruang E adalah salah satu ruangan yang sangat luas dari ruangan ruangan lainnya. Karena ruang E adalan ruang, dimana mereka melakukan eksperimen.

"Ngapain?"

"Jualan sate!" cetus Sinang, "Jangan jadi goblok kaya Al deh lo, Yo."

Zion : My Boyfriend is PsychoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang