Disclaimer: Inuyasha belong to Rumiko Takahashi
.
.
.
Chapter 1. I want a babySatu kalimat dari mulut Naraku membekukan pergerakan Inuyasha yang tengah tersenyum sembari makan.
"Makan yang banyak, Father, agar perutmu membesar dan terisi oleh bayi di sana," anak berumur empat tahun lebih dua bulan itu berkata dengan polos. Dia mengambil kembali ikan yang telah dimasak di atas meja ke mangkuk Inuyasha.
Baru ia sadari kini, tingkah laku Naraku yang tidak biasa. Memberikan camilan yang ia dapat dari beberapa tetangga mereka padanya. Membongkar celengan babi yang sudah terisi setengah, lalu pulang membawa aneka kue jajanan dari bibi yang biasa mereka lewati sepulang sekolah.
Semua demi membuatnya gemuk ....
'Agar ada bayi di sana.'
Tatapan cokelat menatap terkejut pada Naraku yang tersenyum dengan gigi putih.
"Father, ibu omega dari Inojin memiliki perut besar, menurut Inojin dia akan punya adik baru." Naraku menundukkan kepala, mengangkat sumpit dengan tangan kanan dan fokus mata tertuju pada mangkuk kecilnya. Ia berkata seolah semua obrolan ini adalah hal yang jelas dan biasa saja.
Inuyasha menelan ludah. Ia hanya tersenyum menanggapi ucapan anak semata wayangnya.
"Kenapa father diam saja? Father tidak ingin memberiku adik?" ucapan Naraku kembali menohok.
Inuyasha berdeham. Menaruh sumpit di atas meja demi menggapai pipi putranya. Mengusap nasi yang tersisa di ujung bibir kecil. "Father hanya penasaran, kenapa Naraku ingin memiliki adik?"
Wajah kecil yang tampan menggemaskan itu memerah, menunduk dan menunjukkan sikap manis yang jarang terjadi. Dia berkata pelan membalas, "Aku senang melihat bayi, Father."
Senyum Inuyasha makin melembut. Ia tahu hidup berdua saja di rumah sederhana ini, tidak lagi memenuhi hasrat kekeluargaan yang diinginkan oleh Naraku.
Anaknya itu tidak pernah meminta sesuatu karena dia belajar lebih dewasa dari anak seumurannya. Sekalinya ia meminta, biasanya hanya hal sepele.
Dia tahu bahwa father miliknya seorang Omega, tipe yang banyak mendapatkan respon positif di masyarakat. Omega juga yang dapat melahirkan seorang bayi, oleh karena itu Naraku ingin adik. Father pasti bisa melahirkan bayi untuknya. Agar keluarga mereka jauh lebih ramai.
Saat melihat Inojin dengan senang mengatakan ibu omeganya tengah membawa adik di dalam perut, Naraku ingin sekali membalas bahwa Father juga omega yang akan memberikan adik untuknya.
Tapi, Father membuatnya berjanji untuk tidak mengatakan status Omega yang ia miliki. Jika ada yang bertanya, maka Naraku harus menjawab bahwa father adalah seorang Beta.
Inuyasha menambahkan kembali makanan kesukaan Naraku ke mangkuk kecilnya. "Makan ini, besok kita ke kota C untuk membeli peralatan."
Mata cokelat tua Naraku berbinar, melupakan bahwa sebelumnya ia meminta bayi setelah mendengar prospek jalan-jalan yang ditawarkan Inuyasha.
Kota C merupakan kota yang lebih besar dari tempat mereka tinggal sekarang. Inuyasha merupakan salah satu pembuat pedang di sini. Bukan pekerjaan yang sangat terkenal di area tersebut.
Melihat Naraku begitu senang, ia pun kembali memakan makanannya. Namun, lagi-lagi ia melihat putranya menaruh daging yang sengaja ia sisakan untuk Naraku.
Damn, siapa yang mengajari putranya hal tidak-tidak seperti ini?
∆∆∆∆
Inuyasha membenarkan posisi jaket bulu yang dikenakan Naraku, lalu menunduk untuk memasangkan kaus kaki dan sepatu.